Bupati Buton Selatan Raih KDI 2021 dengan Inovasi Ambulance Laut untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kamis, 24 Maret 2022 - 13:20 WIB
loading...
Bupati Buton Selatan Raih KDI 2021 dengan Inovasi Ambulance Laut untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Bupati Buton Selatan H. La Ode Arusani.
A A A
JAKARTA - Bupati Buton Selatan H. La Ode Arusani yang sangat konsen dengan akses pelayanan kesehatan melakukan inovasi pelayanan kesehatan dengan menghadirkan Ambulance Laut. Berkat inovasi ini, ia berhasil mendapatkan penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Kesehatan.

Ajang anugerah penghargaan ini digelar oleh KORAN SINDO dan SINDOnews.com yang tergabung dalam MNC Portal Indonesia. KDI 2021 yang mengusung tema "Kepala Daerah Indonesia Menjawab Tantangan Hidup Bersama Pandemi", dibagi menjadi empat kategori inovasi yang dilakukan para kepala daerah, yakni Pelayanan Publik, Kesehatan, Pendidikan, dan Ekonomi.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo hadir membuka Malam Puncak Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower, Jakarta, Jumat (5/11/2021) malam. "Mudah-mudahan banyak masyarakat mengetahui acara ini. Yang dinilai KDI terkait ekonomi, kesehatan, pelayanan masyarakat, dan pendidikan, dan inovasi memang sangat penting. Saya ucapkan terima kasih atas dukungan kepada acara ini, dan selamat kepada para pemimpin daerah penerima award ini, karena di pandemi masih bisa memajukan ekonomi daerah, karena masih banyak masyarakat terdampak," pungkas Hary Tanoesoedibjo.

Hary Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa acara tersebut sebagai apresiasi kepada kepala daerah yang inovasinya tinggi, dan juga memberikan inspirasi kepada daerah lain untuk memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat yang dipimpinnya. "Acara Kepala Daerah Indonesia (KDI) ini salah acara untuk mengapresiasi kepala daerah yang memiliki inovasi tinggi dalam situasi yang tak mudah seperti sekarang karena pandemi. Juga kepala daerah yang memberi inspirasi. Kalau daerah maju, maka Indonesia akan luar biasa maju pesat," ujarnya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Kepala Daerah Inovatif yang terus menciptakan terobosan kebijakan terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM di tengah situasi pandemi Covid-19 dan persaingan global.

"Dalam situasi seperti saat ini, pemimpin daerah dituntut memberikan inovasi yang dapat berdampak terhadap masyarakat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah masing-masing," kata Teten yang hadir di acara penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Dia melihat praktik di banyak negara lain dalam situasi pandemi ini, di mana yang harus dilakukan pemerintah daerah (pemda) adalah, seperti mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong penyediaan situs usaha terintegrasi, dan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk bermitra dengan pemda.

Di masa pendemi di banyak negara idealnya praktik yang harus dilakukan pemerintah daerah misalnya mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong usaha lokal, akses penjualan secara online, konsultasi bisnis dan pelatihan dan juga penyederhanaan aturan dan penyediaan situs usaha yang terintegrasi dan memberikan kesempatan bagi UMKM bermitra dengan pemerintah daerah.

UU Cipta Kerja telah mengamanatkan bahwa pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah memberikan kemudahan dan perlindungan bagi pelaku UMKM dan koperasi.

"Beberapa program pemberdayaan UMKM dan koperasi yang membutuhkan peran aktif pemda sudah diamanatkan dan diatur dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, yaitu basis data tunggal, korporatisasi petani dan nelayan dalam bentuk koperasi, alokasi 40% belanja kementerian/lembaga untuk UMKM dengan Rp. 447 triliun nilainya untuk tahun ini, dan sejauh ini sudah terserap Rp. 124,31 triliun," kata Teten.

Lalu, penyediaan paling sedikitnya 30% tempat usaha bagi UMKM di infrastruktur publik pengelolaan terpadu dan kemitraan usaha UMKM dengan usaha besar dan menengah. Beberapa contoh kebijakan daerah inovatif terkait pemberdayaan UMKM Koperasi dan UKM di dalam negeri di antaranya inovasi di bidang promosi, seperti laman khusus, UMKM di platform marketplace nasional dan juga virtual.

Lalu inovasi dalam perluasan pasar ekspor, dan komunitas dan komoditi komersial ekspor pada sektor rill pertanian, perikanan, dan perkebunan. Inovasi dan terobosan tidak lepas dari transformasi digital. Pemerintah, terutama pemerintah daerah diharapkan terus mendorong percepatan digitalisasi UMKM karena selama pandemic yang bisa bertahan dan hidup adalah UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.

"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 16 kepala daerah penerima penghargaan kepala daerah inovatif 2021. Semoga penghargaan ini jadi penyemangat bagi seluruh kepala daerah untuk terus menciptakan program-program terbaik untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.



H. La Ode Arusani sangat bersyukur atas penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Buton Selatan atau disingkat Busel, Sulawesi Tenggara. Penghargaan ini menjadi kado istimewa pada penghujung tahun 2021.

"Alhamdulillah kami menerima penghargaan ini dan kami bersyukur selama ini kami punya daerah yang di peta pun tidak kelihatan. Kami bersyukur dan berterima kasih. Atas nama Pemerintah Kabupaten Buton Selatan saya ucapkan terima kasih atas penghargaan KDI 2021. Saya berharap kerja sama bisa terus kita tingkatkan di tahun-tahun mendatang, sehingga Buton Selatan lebih baik lagi,” ujarnya.

Penghargaan diberikan sebagai apresiasi pada kepala daerah yang melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya. Kabupaten Buton Selatan yang terdiri dari beberapa pulau, memerlukan inovasi dalam memberikan layanan publik, khususnya bidang kesehatan.

Kinerja dan komitmen yang dilakukan H. La Ode Arusani untuk masyarakat pantas mendapat apresiasi yang tinggi. Pasalnya Ambulance Laut memberi secercah harapan bagi masyarakat yang memang secara geografis sulit dijangkau dengan transportasi darat.

Ambulance Laut ini berlayar untuk melayani kesehatan warga di beberapa pulau di Kabupaten Buton Selatan. Empat kecamatan Kabupaten Buton Selatan yang berada di wilayah kepulauan, selama ini memang sulit menjangkau rumah sakit dengan jalur darat. Dengan Ambulance Laut memungkinkan untuk memangkas waktu dan jarak menuju puskesmas maupun rumah sakit hingga 50 persen.

Kendaraan ini bertenaga 400 PK ini dilengkapi desain interior yang mewah dan nyaman. Tentunya dilengkapi dengan tempat tidur pasien, meja periksa dokter dan perawat, peralatan kesehatan standar, lengkap dengan kamar mandi.

Dalam sekali jalan kapal ini mampu mengangkut 20 orang, bahkan lebih. Cara mengaksesnya pun sangat mudah. Jika ada pasien yang ingin dirujuk, ia tinggal menelepon Ambulance Laut lalu petugas pun langsung menjemput.

Para petugas bersiaga selama 24 jam. Sehingga kapan pun dibutuhkan ambulance berposko di Batauga, salah satu kecamatan di Buton Selatan ini, segera menuju ke lokasi masyarakat yang membutuhkan.

Ambulance ini satu dari sekian banyak terobosan Bupati Buton Selatan untuk komitmennya meningkatkan kesehatan masyarakat. Sebelumnya, Bupati juga menggenjot pembangunan infrastruktur dasar kesehatan yaitu berupa Puskesmas. Ia berkomitmen setiap kecamatan terdapat satu puskesmas.

Tercatat sebelumnya hanya terdapat delapan puskesmas yang melayani pemeriksaan kesehatan di Buton Selatan. Pada 2019 lalu, dibangun lagi satu sehingga kini berjumlah sembilan puskesmas yang operasional. Ke-9 puskesmas ini telah terakreditasi. Akreditasi ini menandakan reliabilitas dalam mutu pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja, memberikan keunggulan kompetitif, menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan pendidikan pada staf telah meningkat.

Selanjutnya pada 2020 ini juga dibangun unit Puskesmas Sandang Pangan. Pada 2021 ada dua puskesmas yang dibangun yaitu Puskesmas Batu Atas Barat dan Puskesmas Karae di Siompu.

Komitmen menjaga kesehatan masyarakat juga diwujudkan Bupati dengan membangun rumah sakit pada Juli 2020 lalu. Pembangunan rumah sakit tipe C di atas lahan seluas 3,5 hektare di Kelurahan Bandar Batauga. Rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai melalui dana pinjaman daerah dan DAK bidang kesehatan senilai Rp. 85 miliar. Arusani mengatakan, pembangunan rumah sakit ini menempuh jalan berliku. Namun akhirnya bisa dibangun di tempat strategis.

“Yang lebih membanggakan lagi, masyarakat menghibahkan tanahnya tanpa dibayar. Inilah bukti pembangunan, mari semua kita bergerak bersama membangun daerah ini,” ujar Arusani.

Tak hanya itu, setiap tahun Buton Selatan menganggarkan 20 miliar rupiah untuk meng-cover anggaran BPJS. “Kita gratiskan sektor kesehatan, “ ujar Bupati Arusani. Tercatat saat ini terdapat 93,8 persen atau 92.763 jiwa dari total 98 ribu jiwa penduduk Kabupaten Buton Selatan yang telah terjangkau program kesehatan gratis pada 2020 ini.

Saat pandemi, Bupati Arusani juga bergerak cepat untuk mencegah dan menanggulanginya. Di awal pandemi, tanpa menunggu instruksi dari pemerintah pusat, bupati segera membentuk tim satgas Covid-19 di wilayahnya. Melihat angka pasien Covid yang mulai muncul di daerah perbatasannya, Arusani meminta Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Busel terus melakukan upaya pencegahan, pintu masuk Busel harus diperketat 24 jam. “Posko aktif selama 24 jam setiap hari,” ucapnya.

Menurut pria yang hobi traveling dan olahraga, ini aksi cepat dan terukur merupakan kunci agar Buton Selatan dapat menekan penyebaran virus ini sekecil mungkin. Mengingat Buton Selatan merupakan tujuan wisata, dan memiliki pintu masuk jalur darat dari daerah tetangga, seluruh jajaran pemkab bertindak serempak. Langkah pertama mengawasi jalur keluar masuk dari wilayah lain.

Bersama jajarannya di Pemerintah Kabupaten Busel, mantan anggota DPRD Buton Selatan Periode 2014 – 2016, ini memimpin sendiri rapat koordinasi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dibentuk dengan diketuai sendiri olehnya.

“Satgas di tingkat kecamatan, harus segera mendirikan posko terpadu. Serta mengidentifikasi desa yang menjadi wilayah perbatasan dengan daerah tetangga,” kata Arusani

Di desa perbatasan, masing-masing harus mendirikan posko satgas, dengan tugas utama melakukan testing bagi warga yang hendak masuk ke Busel.

Tak hanya itu, pria kelahiran Molona, 8 Maret 1975, ini meminta kepala desa di seluruh Busel untuk siaga dan melakukan tindak pencegahan. Menurut Bupati, desa akan menjadi korban terparah serangan virus Corona, sehingga harus cepat dicegah. Satgas pun diminta menyiapkan koordinator yang bertugas hingga ke tingkat desa. Kegiatan ini melibatkan RT/RW serta petugas kesehatan desa.

Aksi cepat dan tanggap Bupati Busel itu terbukti berhasil. Setidaknya jika membandingkan dengan wilayah lain. Pada Juni 2020 silam, hanya ada satu warga Busel yang terkonfirmasi positif, sementara di dua wilayah tetangga, yakni Kabupaten Buton terdapat kasus Positif Covid sebanyak 35 orang dan Kota Bau-bau sebanyak 18 orang. Sempat terdapat beberapa pasien, positif, tapi sudah dinyatakan sembuh dan Busel mencatat nol kasus pada awal bulan November.

Inovasi dan terobosannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, tentu patut diacungi jempol. Penghargaan KDI 2021 menjadi tolak ukur keberhasilannya dalam memimpin dan membangun daerahnya.
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)