10 Bulan Berjuang, Kabupaten Maros Akhirnya Zero Kasus Covid-19

Minggu, 31 Oktober 2021 - 19:46 WIB
loading...
10 Bulan Berjuang, Kabupaten Maros Akhirnya Zero Kasus Covid-19
Kabupaten Maros akhirnya berhasil menekan penularan hingga zero kasus Covid-19. Foto: Sindonews/dok
A A A
MAROS - Kabupaten Maros akhirnya berhasil menekan penularan hingga zero kasus Covid-19 , setelah 10 bulan berjuang menghadapi gelombang kedua pandemi tersebut.

Plt Kepala Dinas Maros, dr Muhamamad Yunus, mengatakan pasien Covid-19 yang terakhir sudah dinyatakan sembuh pada 30 Oktober 2021 kemarin.



"Satu pasien Covid-19 terakhir, sembuh tadi malam. Jadi pertanggal 30 Oktober 2021, Kabupaten Maros tercatat nol kasus Covid-19," katanya, Minggu, (31/10/2021).

Dia menambahkan, gelombang kedua Covid-19 di Maros terjadi sekitar 10 bulan. Selama kurun waktu tersebut, kabupaten Maros mengalami puncaknya di di bulan Agustus, dengan jumlah kasus aktif mencapai 653 konfirmasi. Selama gelombang kedua pandemi Covid-19, Pemkab Maros beberapa kali menambah bed set di Rumah Sakit dr La Palaloi.

Untuk menekan angka Covid-19, Satgas Covid-19 , kata dr Yunus, sebelumnya gencar melakukan pemeriksaan 3T. Tak hanya itu, giat vaksinasi juga terus digalangkan untuk seluruh masyarakat demi memperkuat antibodi.

"Kami dari satgas saat ini sedang memperkuat 3T, Tracing, Testing dan Treatment. Memperketat protokol kesehatan, walapun sudah divaksin. Karena vaksin tidak menjamin kita tidak berpotensi terinfeksi virus Corona," jelasnya.

Dia pun berharap, meski Maros kini terlah berstatus zona hijau penularan Covid-19, masyarakat masih tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

"Tak hanya itu, saya harap masyarakat bisa sadar mengenai pentingnya vaksinasi dan bisa tergerak untuk ikut vaksin," harapnya.

s

Sementara itu, saat ini Kabupaten Maros masih memberlakukan PPKM level III dikarenakan cakupan vaksinasi yang msih di bawah 40 persen.

"Berdasarkan data KPCN cakupan vaksinasi di Maros 32,76%, dari jumlah sasaran vaksin sekitar 299.356 orang," sebutnya.

Dia mengatakan, minimnya cakupan vaksinasi itu akibat kurangnya partisipasi masyarakat. "Setiap hari kita buka gerai vaksinasi tapi kunjungannya masih sangat kurang. Vaksin siap, vaksinator juga siap, yang mau divaksin kurang," imbuhnya.



Padahal, kata dia, pemerintah daerah telah berusaha mendekatkan pelayanan dengan sistem jemput bola.
Guna mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi, Yunus mengatakan, pihaknya pun akan kembali memperkuat hubungan lintas sektor untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan vaksinasi.

"Mulai hari ini kita akan perkuat dengan sekolah-sekolah, pihak swasta, TNI, Polri, kepala sekolah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, " ujarnya.

Yunus mengatakan, untuk bulan Oktober target capaian vaksinasi harus diatas 40 persen. "Standar intruksi Mendagri harus 40 persen untuk turun ke level dua. Penurunan level bukan karna jumlah kasus namun karena capaian vaksin," ungkapnya.

Sementara itu, Yunus mengatakan saat ini stok vaksin di Maros masih mencukupi. "Stoknya masih terjamin. Jenis Sinovac masih ada 15.434 dosis dan moderna 2.492 dosis, " imbuhnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3820 seconds (0.1#10.140)