Dokter RS PHC Ungkap Rahasia Kesembuhan Nenek 105 Tahun dari COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kisah perjuangan nenek Kamtin berusia 105 tahun asal surabaya yang berhasil sembuh dari COVID-19 menyisakan sejumlah cerita inspiratif.
Di antaranya adalah keteguhan dan kesabaran nenek asal jalan Gresik PPI Surabaya tersebut selama berjuang menlawan virus corona yang di deritanya serta menjalani masa perawatan di ruang isolasi RS PHC Surabaya. (Baca juga: Nenek Usia 100 Tahun di Surabaya Sembuh Covid-19, Bagaimana Bisa? )
Seorang dokter spesialis paru di Rumah Sakit PHC Surabaya yang menangani nenek Kamtin, dr Tjipto Wibowo, bercerita, dirinya melihat nenek kamtim beberbeda di bandingkan dengan pasien lainnya yang dia tangani. Menurut dia di usianya yang sudah lebih dari satu abad, nenek Kamtin nampak sangat memperhatikan kebersihan diri, hal tersebut di tunjukan dengan selalu rutin membersihkan diri secara berkala setiap harinya.
Tak hanya itu, selama perawatan sang nenek juga di kenal selalu menjaga pola makan dan pola istirahat cukup sambil sesekali melakukan olah raga ringan diruang isolasi. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan bantuan dari para tenaga medis yang telah bersiaga selama 24 jam.
Dokter Tjipto Wibowo menyampaikan, jika sebelumnya tim medis yang merawat sempat mengalami kesulitan merawat nenek Kamtin. Mengingat usia sang pasien yang lebih dari satu abab membuat para medis harus bekerja lebih keras dan hati hati dalam merawat pasien.
Belum lagi kurangnya edukasi jenis penyakit yang diderita pasien beserta pola penanganannya membuat para tenaga medis harus dengan sabar dan hati-hati memberikan penangananan pada nenek Kamtin.
“Sebelumnya kami sempat kesulitan memberikan perawatan sesuai protokol COVID-19 kepada nenek Kamtin. Hal tesebut di karenakan usia pasien yang sudah lanjut membuatnya kurang memahami protokol kesehatan yang harus kami lakukan selama perawatan. Namun berkat kesabaran dan ketekunan tim medis akhirnya perawatan sesuai protokol semestinya bisa kami lakukan. Beruntung selama perawatan pasien terus menunjukkan semangat kesembuhan yang luar biasa dengan selalu menjaga pola makan dan istirahat serta menjaga kebersihan selama perawatan," Ujar Dokter Tjipto Wibowo, dokter spesialis paru RS PHC.
Senada dengan pernyataan di atas, Direktur Utama RS PHC, Abdul Rofid Fanany, mengatakan, pihaknya memang secara khusus memberikan perhatian pada nenek Kamtin selama dirawat di RS PHC, dengan mempertimbangkan usia nenek Kamtin. Sejumlah perawat pun di siagakan penuh selama 24 jam untuk memantau perkembangan kesehatan sang pasien.
“Kami awalnya sempat kaget mengetahui kami mendapat pasien terkonfirmasi COVID-19 yang berusia lebih dari 100 tahun. Namun sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya, kami pun bertekad akan merawat pasien tersebut dengan penuh perhatian," kata dia.
Menurut dia, selama 24 jam para perawat disiagakan untuk memantau kondisi kesehatan pasien. "Alhamdulillah setelah 30 hari kami rawat akhirnya beliau dinyatakan sembuh dan sudah diijinkan kembali ke keluarganya," kata Abdul Rofid Fanani Dirut RS PHC Surabaya.
Sementara itu, putri dari nenek Kamti menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada para tim medis RS PHC yang telah merawat sang ibu dengan baik hingga akhirnya dinyatakan sembuh dari COVID-19. Dirinya pun sempat mengkhawatirkan kondisi kesehatan sang ibu pasca di konfirmasi positif COVID-19 mengingat usia sang ibu tersebut sudah tergolong lanjut.
“Terus terang saya khawatir mas saat saya tahu ibu saya itu positif COVID-19. Pasti ada kekhawatiran dari kami sebagai keluarga yaa karena usiannya kan sudah tergolong lanjut. Tapi syukur alhamdulillah setelah dirawata secara intensif di RS PHC selama 30 hari akhirnya ibu saya sembuh dan boleh pulang kembali, saya menyampaikan banyak terimakasih," kata dia.
Kabar kesembuhan nenek Kamti, pasien COVID-19 sempat ramai diperbincangkan setelah di ketahui sang nenek saat menjalani perawatan telah berusia lebih dari satu abad yaitu 105 tahun. Pasien asal Jalan Gresik PPI Surabaya tersebut dinyatakan sembuh dari Covid-19 setalah menjalani perawatan intensif selama 30 hari di rumah sakit Pelindo Husada Citra atau RS PHC Surabaya.
Di antaranya adalah keteguhan dan kesabaran nenek asal jalan Gresik PPI Surabaya tersebut selama berjuang menlawan virus corona yang di deritanya serta menjalani masa perawatan di ruang isolasi RS PHC Surabaya. (Baca juga: Nenek Usia 100 Tahun di Surabaya Sembuh Covid-19, Bagaimana Bisa? )
Seorang dokter spesialis paru di Rumah Sakit PHC Surabaya yang menangani nenek Kamtin, dr Tjipto Wibowo, bercerita, dirinya melihat nenek kamtim beberbeda di bandingkan dengan pasien lainnya yang dia tangani. Menurut dia di usianya yang sudah lebih dari satu abad, nenek Kamtin nampak sangat memperhatikan kebersihan diri, hal tersebut di tunjukan dengan selalu rutin membersihkan diri secara berkala setiap harinya.
Tak hanya itu, selama perawatan sang nenek juga di kenal selalu menjaga pola makan dan pola istirahat cukup sambil sesekali melakukan olah raga ringan diruang isolasi. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan bantuan dari para tenaga medis yang telah bersiaga selama 24 jam.
Dokter Tjipto Wibowo menyampaikan, jika sebelumnya tim medis yang merawat sempat mengalami kesulitan merawat nenek Kamtin. Mengingat usia sang pasien yang lebih dari satu abab membuat para medis harus bekerja lebih keras dan hati hati dalam merawat pasien.
Belum lagi kurangnya edukasi jenis penyakit yang diderita pasien beserta pola penanganannya membuat para tenaga medis harus dengan sabar dan hati-hati memberikan penangananan pada nenek Kamtin.
“Sebelumnya kami sempat kesulitan memberikan perawatan sesuai protokol COVID-19 kepada nenek Kamtin. Hal tesebut di karenakan usia pasien yang sudah lanjut membuatnya kurang memahami protokol kesehatan yang harus kami lakukan selama perawatan. Namun berkat kesabaran dan ketekunan tim medis akhirnya perawatan sesuai protokol semestinya bisa kami lakukan. Beruntung selama perawatan pasien terus menunjukkan semangat kesembuhan yang luar biasa dengan selalu menjaga pola makan dan istirahat serta menjaga kebersihan selama perawatan," Ujar Dokter Tjipto Wibowo, dokter spesialis paru RS PHC.
Senada dengan pernyataan di atas, Direktur Utama RS PHC, Abdul Rofid Fanany, mengatakan, pihaknya memang secara khusus memberikan perhatian pada nenek Kamtin selama dirawat di RS PHC, dengan mempertimbangkan usia nenek Kamtin. Sejumlah perawat pun di siagakan penuh selama 24 jam untuk memantau perkembangan kesehatan sang pasien.
“Kami awalnya sempat kaget mengetahui kami mendapat pasien terkonfirmasi COVID-19 yang berusia lebih dari 100 tahun. Namun sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya, kami pun bertekad akan merawat pasien tersebut dengan penuh perhatian," kata dia.
Menurut dia, selama 24 jam para perawat disiagakan untuk memantau kondisi kesehatan pasien. "Alhamdulillah setelah 30 hari kami rawat akhirnya beliau dinyatakan sembuh dan sudah diijinkan kembali ke keluarganya," kata Abdul Rofid Fanani Dirut RS PHC Surabaya.
Sementara itu, putri dari nenek Kamti menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada para tim medis RS PHC yang telah merawat sang ibu dengan baik hingga akhirnya dinyatakan sembuh dari COVID-19. Dirinya pun sempat mengkhawatirkan kondisi kesehatan sang ibu pasca di konfirmasi positif COVID-19 mengingat usia sang ibu tersebut sudah tergolong lanjut.
“Terus terang saya khawatir mas saat saya tahu ibu saya itu positif COVID-19. Pasti ada kekhawatiran dari kami sebagai keluarga yaa karena usiannya kan sudah tergolong lanjut. Tapi syukur alhamdulillah setelah dirawata secara intensif di RS PHC selama 30 hari akhirnya ibu saya sembuh dan boleh pulang kembali, saya menyampaikan banyak terimakasih," kata dia.
Kabar kesembuhan nenek Kamti, pasien COVID-19 sempat ramai diperbincangkan setelah di ketahui sang nenek saat menjalani perawatan telah berusia lebih dari satu abad yaitu 105 tahun. Pasien asal Jalan Gresik PPI Surabaya tersebut dinyatakan sembuh dari Covid-19 setalah menjalani perawatan intensif selama 30 hari di rumah sakit Pelindo Husada Citra atau RS PHC Surabaya.
(nth)