Viral, Bupati Jember Nyanyi Tanpa Masker di Pesta Pernikahan Ponakan
loading...
A
A
A
JEMBER - Sebuah video viral di media sosial (medsos) memperlihatkan Bupati Jember, Hendy Siswanto menyanyi di acara pesta pernikahan keponakannya di sebuah restoran ternama. Aksi bupati ini dilakukan tanpa masker dan jaga jarak. Padahal Jember sedang PPKM Level 3.
Diduga bupati melanggar prokes karena terlihat ada beberapa tamu yang tak mengenakan masker dan tak jaga jarak.
Dalam video terlihat beberapa pengunjung berikut keluarga mempelai ikut bergoyang sesuai lantunan musik dan syair lagu yang dibawakan bupati.
Kegiatan ini diduga digelar pada 17 Oktober 2021 lalu. Hal itu diperkuat dari komentar beberapa netizen.
Sontak video ini mendapat sorotan dari sebagian besar masyarakat Jember karena dianggap tidak memberi tauladan baik.
Ketua Kelompok Masyarakat Forum Konco Dewe, Lukman menganggap Bupati Jember tidak memberi contoh baik. Sebab di tengah pandemi COVID-19 dan kesulitan ekonomi masyarakat bupati malah bernyanyi dalam sebuah acara pernikahan bahkan diduga tidak berprokes.
"Apa yang dilakukan bupati sangat-sangat mengecewakan. Pertama melanggar prokes, sudah pasti. Kedua menyakiti hati rakyat, bupati tidak punya kepekaan sosial. Masyarakat diburu-buru mematuhi prokes dan terdampak pandemi, sementara bupati bernyanyi tanpa mematuhi prokes," ujarnya, Kamis (21/10/2021).
Sementara itu Bupati Jember, Hendy Siswanto saat dikonfirmasi lewat HP meminta maaf atas kejadian tersebut. Kendati menurut bupati, dia dan seluruh yang hadir telah melakukan prokes seperti cuci tangan, cek suhu dan telah mendapat vaksin serta membatasi tamu undangan.
Dari kapasitas restoran yang 1.000 orang, bupati hanya mengundang 250 orang. Itu pun dibagi dalam tiga sesi, sehingga tidak terjadi kerumunan.
Satgas COVID-19 Jember, Erwin Prast saat dikonfirmasi mengaku kegiatan tersebut memang sifatnya internal. Hanya keluarga dekat mempelai yang diundang dan terbatas.
Namun demikian, Erwin mengaku akan meminta kejelasan dari panitia kegiatan pernikahan tersebut termasuk pemilik restoran.
Hal itu untuk mengetahui kegiatan pesta pernikahan keponakan Bupati Jember itu apakah memang memenuhi unsur pelanggaran ataukah tidak.
Diduga bupati melanggar prokes karena terlihat ada beberapa tamu yang tak mengenakan masker dan tak jaga jarak.
Baca Juga
Dalam video terlihat beberapa pengunjung berikut keluarga mempelai ikut bergoyang sesuai lantunan musik dan syair lagu yang dibawakan bupati.
Kegiatan ini diduga digelar pada 17 Oktober 2021 lalu. Hal itu diperkuat dari komentar beberapa netizen.
Sontak video ini mendapat sorotan dari sebagian besar masyarakat Jember karena dianggap tidak memberi tauladan baik.
Ketua Kelompok Masyarakat Forum Konco Dewe, Lukman menganggap Bupati Jember tidak memberi contoh baik. Sebab di tengah pandemi COVID-19 dan kesulitan ekonomi masyarakat bupati malah bernyanyi dalam sebuah acara pernikahan bahkan diduga tidak berprokes.
"Apa yang dilakukan bupati sangat-sangat mengecewakan. Pertama melanggar prokes, sudah pasti. Kedua menyakiti hati rakyat, bupati tidak punya kepekaan sosial. Masyarakat diburu-buru mematuhi prokes dan terdampak pandemi, sementara bupati bernyanyi tanpa mematuhi prokes," ujarnya, Kamis (21/10/2021).
Sementara itu Bupati Jember, Hendy Siswanto saat dikonfirmasi lewat HP meminta maaf atas kejadian tersebut. Kendati menurut bupati, dia dan seluruh yang hadir telah melakukan prokes seperti cuci tangan, cek suhu dan telah mendapat vaksin serta membatasi tamu undangan.
Dari kapasitas restoran yang 1.000 orang, bupati hanya mengundang 250 orang. Itu pun dibagi dalam tiga sesi, sehingga tidak terjadi kerumunan.
Satgas COVID-19 Jember, Erwin Prast saat dikonfirmasi mengaku kegiatan tersebut memang sifatnya internal. Hanya keluarga dekat mempelai yang diundang dan terbatas.
Namun demikian, Erwin mengaku akan meminta kejelasan dari panitia kegiatan pernikahan tersebut termasuk pemilik restoran.
Hal itu untuk mengetahui kegiatan pesta pernikahan keponakan Bupati Jember itu apakah memang memenuhi unsur pelanggaran ataukah tidak.
(shf)