Ridwan Kamil Sebut PPP jadi Opsi Maju Pilpres 2024

Senin, 18 Oktober 2021 - 02:11 WIB
loading...
Ridwan Kamil Sebut PPP jadi Opsi Maju Pilpres 2024
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Munas Alim Ulama PPP di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021). Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disebut oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi salah satu opsi partai politik (parpol) tempatnya berlabuh.



Pengakuan tersebut diungkapkan Ridwan Kamil seusai menjadi pembicara dalam kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021).



Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, kehadirannya di Munas Alim Ulama PPP sebagai wujud untuk memuliakan undangan yang disampaikan ulama kepadanya. Dalam kegiatan tersebut, kata Kang Emil, dia diminta menceritakan pengalamannya memimpin Jabar.



Kang Emil menegaskan, bahwa Jabar dibangun dengan dasar-dasar kepancasilaan, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keumatan sesuai keadilan. "Sehingga ada peraturan keumatan yang saya sampaikan, ada program kemajuan dan tentunya saya bisa bersinergi, seperti saya sampaikan saya sedang istikharah mencari partai," ujarnya.

"Mudah-mudahan di suatu hari di tahun depan bisa melabuhkan keputusan yang paling baik. Salah satu opsinya ke PPP," lanjut Kang Emil. Kang Emil pun tak menampik bahwa dalam kegiatan tersebut ada pertanyaan yang mengarahkan dirinya untuk maju ke ajang Pilpres 2024.

Kang Emil kembali menegaskan bahwa jawaban atas pertanyaan tersebut masih sama dan tidak dicari-cari. "Ada pertanyaan ke (Pilpres) 2024, jawaban saya masih sama, tidak dicari-cari. Tapi kalau pintu terbuka ya tidak menolak. Kalau tidak ada, tidak masalah karena kepemimpinan itu bentuknya kebermanfaatan. Saya merasa sudah lebih dari cukup," katanya.



Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga menekankan bahwa dirinya tidak pernah pilih-pilih partai untuk berlabuh. Sebaliknya, kata Kang Emil, hingga kini dirinya masih menerapkan politik tahu diri karena selama ini dia memang tak memiliki kendaraan parpol.

"Saya tidak pilih-pilih, justru saya punya politik tahu diri karena tahu diri tidak punya perahu, tak punya partai, tentunya siapa yang mengekspresikan kebaikhatian tentu harus dibalas kebaikan juga," ujarnya.

Diainggung kriteria parpol yang diinginkan sebagai tempatnya berlabuh, Kang Emil menyebutkan bahwa dirinya menghendaki parpol yang memiliki satu kesepahaman dalam kebhinekaan dan kepancasilaan.

"Karena semua berasaskan Pancasila, tinggal gaya dan caranya saja yang berbeda. Dan PPP mengusung saya di Pilgub Jabar (sebagai) motor utama. Wagub (Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum) saya dari PPP, jadi saya kenal baik ketua umumnya. Bahkan, saya didoakan almarhum Mbah Mahmun secara khusus. Jadi lahir batin kedekatannya sangat kuat," tandas Kang Emil.



Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Arwani Thomafi mengakui bahwa PPP sudah memiliki chemistry yang baik dengan Ridwan Kamil. Bahkan, dia mengaku puas dengan kinerja Ridwan Kamil yang diusung PPP bersama Uu Ruzhanul Ulum di ajang Pilgub Jabar 2018 lalu.

"Kami dengan Kang Emil ini sudah lama sekali bersama-sama. Khusus di Jabar kita koalisi, sejauh ini dengan pasangan RK (Ridwan Kamil) dan Uu (Uu Ruzhanul Ulum) kami merasa puas," ungkapnya.

Dia pun menyatakan bahwa PPP terbuka untuk kembali mengusung Ridwan Kamil, termasuk di ajang Pilpres 2024. Menurutnya, kegiatan munas kali ini pun menjadi modal pihaknya untuk menjaring capres-capres potensial yang nantinya akan diusung PPP.

"Tentu kita terbuka. Forum munas kali ini tentu para kyai, para ulama, dan habaib di PPP sudah mengenal beliau (Ridwan Kamil) dan forum ini akan menjadi modal bagi kami di DPP untuk nantinya mengambil langkah selanjutnya, menjaring lah," jelasnya.

Disinggung kriteria capres harapan PPP, Arwani menyebutkan bahwa para kyai dan ulama PPP mengharapkan sosok pemimpin yang mampu memberikan ruang yang luas bagi kepentingan perkembangan keumatan. "Seperti (kebijakan) perda pesantren, itu harapan kami di munas kali ini, termasuk kebijakan politik di legislasi," kata Arwani.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7815 seconds (0.1#10.140)