9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara

Rabu, 13 Oktober 2021 - 18:11 WIB
loading...
9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara
Praktik prostitusi di Indonesia sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Prostitusi kian berkembang dan memunculkan lokalisasi legendaris di sejumlah daerah. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Praktik prostitusi di Indonesia sudah ada dari dahulu kala. Tulisan terbitan PSDR LIPI berjudul Prostitusi di Jakarta dalam Tiga Kekuasaan, 1930-1959, Sejarah dan Perkembangannya, menjelaskan jika prostitusi telah eksis di awal masa penjajahan Belanda .

Gubernur Jenderal Hindia Belanda periode 1618-1623 dan 1627-1629, JP Coen menentang keras praktek prostitusi di Batavia. Setelah Coen menanggalkan jabatannya, justru praktek prostitusi semakin berkembang dan masih ada hingga sekarang.

Berikut adalah sejarah lokasi prostitusi di Indonesia, yang telah ada dari masa penjajahan Belanda.

1. Macao Po, Jakarta
Lokasi ini merupakan tempat prostitusi pertama yang berdiri di tanah Batavia, yakni sekitar abad ke-17. Melansir Okezone, Macao Po adalah sebuah rumah besar yang dijadikan lokasi pelacuran. Macao Po juga merupakan cikal bakal lokasi prostitusi di Ibukota. Pekerja seks yang bekerja di Macao Po dibawa dari Portugis dan China.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara

Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews

Pelanggan setiap Macao Po umumnya adalah tentara-tentara Belanda yang ketika itu ada di Batavia. Hal itu juga didukung dengan lokasi Macao Po yang berada dekat dengan barak tentara Belanda. Tidak semua kalangan bisa berkunjung dan menggunakan jasa pekerja di Macao Po. Hanya tentara Belanda dan masyarakat kalangan atas saja yang mendapat akses ke rumah bordil ini.



Sementara itu, artikel yang diterbitkan oleh PSDR LIPI berjudul ‘Prostitusi di Jakarta dalam Tiga Kekuasaan, 1930-1959, Sejarah dan Perkembangannya’ menyebut kawasan Macao Po yang semakin berkembang berimbas pula pada meningkatnya lokasi prostitusi lain di Batavia. Apalagi, pemerintah Belanda menerbitkan aturan baru di tahun 1852, yakni pemisahan rumah bordil untuk pihak militer dan sipil. Maka, lokasi pelacuran untuk masyarakat kelas bawah muncul di Gang Mangga.

2. Saritem, Bandung
Tempat prostitusi terkenal yang ada di Bandung, Saritem sudah berdiri sejak 1838. Saritem merupakan nama yang diberikan seseorang Belanda kepada wanita pribumi penjual jamu. Saritem kemudian dijadikan gundik, dan diminta untuk mencari wanita lain guna menemani tentara Belanda yang masih lajang.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Lambat laun, Saritem terus mencari perempuan agar bisa menjadi teman kencan para tentara itu. Ia banyak mengumpulkan perempuan muda dari Garut, Indramayu dan Sumedang. Karena jumlah perempuannya makin banyak, maka Saritem diberikan rumah besar untuk menampung mereka sekaligus menjadi rumah bordil. Akhirnya, lokasi rumah bordil yang berada di wilayah Gardujati itu dikenal sebagai ‘Saritem’.

3. Sarkem, Yogyakarta
Kawasan prostitusi di Indonesia yang sudah ada sejak zaman pendudukan Belanda adalah Pasar Kembang atau Sarkem, Yogyakarta. Menurut buku ‘Antologi Karya Ilmiah Siswa Bengkel Bahasa Indonesia’ tahun 2007 milik Balai Bahasa Yogyakarta, secara administratif Sarkem disebut sebagai kampung Sosrowijayan Kulon yang ada di sebelah selatan Pasar Kembang.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Lokalisasi Sarkem memiliki luas sekitar 112.500 meter peresegi. Beberapa sumber menyebut, Sarkem mulai beroperasi di tahun 1818. Namun, ada juga yang menyebut tahun 1884. Bersamaan dengan proses pembangunan stasiun Tugu. Sejak itu, mulai muncul beberapa lokasi penginapan yang dijadikan tempat pelacuran.

4. Gang Dolly, Surabaya
Dalam beberapa dekade silam, Gang Dolly di Surabaya, Jatim tersohor dan menjadi reverensi utama para hidung belang untuk mencari mangsa. Dolly bahkan disebut-sebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Para pekerja seks komersial (PSK) berlalu lalang di Dolly di rumah-rumah yang memajang mereka di etalase, bak aquarium raksasa. Namun pada 18 Juni 2014 lalu lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu ditutup tapi sampai kini namanya masih tetap abadi.

5. Sunan Kuning, Semarang
Lokalisasi Sunan Kuning atau Kampung Argorejo, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang dulu sangat tenar. Praktik prostituasi di tempat ini buka sejak pagi hingga malam. Bahkan pengunjungnya dari berbagai daerah.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Mereka sengaja datang untuk menikmati surga dunia mulai karaoke, minuman keras hingga layanan seks yang dijajakan di kompleks lokalisasi tersebut.



Semenjak ditutup pada Oktober 2019 lalu, sudah tidak ada lagi praktik prostitusi di lingkungan Sunan Kuning . Sekarang kampung tersebut jadi tempat kuliner. Bahkan sebelum pandemi COVID-19, Pemkot Semarang kerap menggelar kegiatan di kampung tersebut.

6. Patok Besi
Lokalisasi Patok besi di Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan juga cukup tenar. Patok Besi awalnya berada di daerah Talang Ban - Mesat.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Lokalisasi ini kemudian dipindahkan ke Sumber Agung sejak Desember 1985 itu karena lokalisasi Mesat berada di tengah kota waktu itu.

7.Teratai Putih

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Lokalisasi di Jalan Teratai Putih, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang menjadi tempat hiburan yang menarik bagi sebagian pria atau mungkin para pria hidung belang.Sekitar 2001, Pemprov Sumsel pernag mengeluarkan keputusan penutupan lokalisasi Teratai Putih.

8. Sintai
Lokalisasi Sintai tak asing bagi warga Batam. Lokalisasi ini juga termasuk salah satu lokalisasi terbesar di Indonesia. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa lokalisasi ini awalnya adalah tempat rehabilitasi. Di lokasi ini terpampang papan nama yang bertuliskan Pusat Rehabilitasi Sosial non Panti (PRSNP) Tanjung Pandan.

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara


Sintai sudah berdiri dari sejak tahun 2000-an. Lokasi ini dulunya sengaja dibuat untuk mengumpulkan para PSK yang tersebar di beberapa kawasan di Batam untuk dibina. Namun, seiring berjalannya waktu lokasi ini justru menjadi tempat lokalisasi terbesar di Batam bahkan salah satu yang terbesar di Indonesia.

9. Pucuk

9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara

Lokalisasi Payo Sigadung atau Pucuk yang berada di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi sudah ada sejak era 1970-an. Lokalisasi itu disebut Pucuk karena letaknya lumayan jauh dari tengah kota. Pemkot Jambi pada awal 2015 mampu menutup lokalisasi yang konon dibekingi juga oleh oknum-oknum aparat.

*diolah dari berbagai sumber
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0144 seconds (0.1#10.140)