PDIP Jateng Memanas, Tak Satu Suara soal Deklarasi Ganjar Capres

Selasa, 12 Oktober 2021 - 17:51 WIB
loading...
PDIP Jateng Memanas,...
Kader PDIP Jateng tak satu suara dan justru saling sindir terkait deklarasi dukungan untuk Ganjar Pranowo calon presiden (capres) 2024. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
SEMARANG - Kader PDI Perjuangan (PDIP) Jateng tak satu suara dan justru saling sindir melontarkan pernyataan kontroversi terkait deklarasi dukungan untuk Ganjar Pranowo calon presiden (Capres) 2024.

Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo sekaligus deklarator Ganjar Pranowo Capres, Albertus Sumbogo menyebut kepemimpinan ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto melahirkan kader bermental bebek dan babu.



Pernyataan Sumbogo yang nyekit itu langsung ditanggapi Wakil Bendahara DPD PDIP Jateng Dede Indra Permana Soediro. Menurut Dede, PDIP Jateng di bawah kepemimpinan Bambang Wuryanto justru menorehkan banyak prestasi elektoral.

Dede yang juga anggota Komisi I DPR mengatakan, perolehan 42 kursi dari total 120 kursi di DPRD Jateng periode 2019-2024 terjadi di era kepemimpinan Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul.

“Di pemilu legislatif 2019 PDIP semula hanya menargetkan 36 kursi di DPRD Jateng, tetapi pada akhirnya berhasil meraup 42 kursi. Hasil ini tidak mungkin diraih jika struktur dan mesin pemenangan partai tak solid,” kata Dede, Selasa (12/10/2021).



Perolehan kursi tersebut juga naik signifikan dari pemilu legislatif 2014. Saat itu PDIP memperoleh 27 dari total 100 kursi DPRD Jateng.

Dia mengatakan, di bawah kepemimpinan Bambang Pacul, Jateng juga menyumbangkan 26 kursi PDI Perjuangan di DPR RI pada pemilu legislatif 2019.

“Jumlah ini juga melebihi target karena semula targetnya 23 kursi. Ternyata perolehannya 26 kursi dari total 77 kursi yang tersedia di seluruh daerah pemilihan Jateng,” ujarnya.

PDIP Jateng juga meraih hasil gemilang di Pilkada serentak 2020. Dede mengungkapkan, dari 21 kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada, PDIP menang di 17 daerah. Hal itu juga semakin menegaskan Jateng sebagai kandang banteng.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, kemenangan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng 2013 dan 2018 terwujud karena barisan partai solid dan tegak lurus menjalankan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Saat itu, lanjut dia, semua kader PDIP mulai dari struktur partai, anggota DPRD, hingga kepala daerah bergotong royong untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Tidak sedikit sumbangan moril maupun materiil yang dikeluarkan.

Karena itu Dede meminta Albertus Sumbogo yang juga Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo melihat perkembangan prestasi elektoral di Jateng dari kenaikan kursi, baik di legislatif maupun di eksekutif.

Dia juga berharap Sumbogo tertib dalam berorganisasi karena Ketua Umum PDIP belum menentukan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 nanti. Menurut dia, seharusnya seorang kader, terlebih masuk dalam struktur partai selalu berkoordinasi dan tidak terjebak dalam arus di luar garis partai.

“Bagaimanapun Pak Sumbogo terikat di kepengurusan partai. Langkah, sikap, dan tindakan hendaknya tegak lurus dengan struktur di atasnya, sehingga tidak masuk dalam ambisi pribadi seseorang,” katanya.

Dede lantas menyindir ambisi politik seseorang tidak selalu tercermin dari kata-kata yang diucapkan. Namun akan lebih terlihat dari langkah dan perbuatan di lapangan.

“Orang boleh mengatakan tidak mikir capres, tidak mau, tetapi jika masyarakat menginginkan saya bersedia. Namun kemudian bergerak melalui tangan orang lain. Kalau begitu sami mawon dan biasa orang politik seperti itu,” ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3450 seconds (0.1#10.140)