1.073 Calhaj Gagal Bandung Barat Diprioritaskan Tahun Depan
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 1.073 calon jamaah haji (calhaj) asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa harus mengubur impiannya untuk bisa terbang ke Tanah Suci tahun ini. Hal tersebut menyusul keputusan dari pemerintah melalui Menteri Agama Fachrul Razi yang memutuskan tidak memberangkatkan jamaah haji tahun 2020 karena pandemi Corona (COVID-19).
"Kami sudah mendapatkan informasinya, sehingga imbas keputusan tersebut maka ada sebanyak 1.073 calon jamaah haji KBB yang tahun ini tidak bisa berangkat," terang Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bandung Barat Ahmad Sanukri kepada SINDOnews, Selasa (2/6/2020).
Kepala Kantor Kementerian Agama Bandung Barat Ahmad Sanukri. Foto: SINDOnews/Adi Haryanto B
Dia mengaku tak bisa menghindar dari keputusan mendadak yang berlaku untuk seluruh calhaj di Indonesia. Pastinya keputusan itu sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Terlebih pandemi COVID-19 hingga kini masih jadi ancaman di seluruh dunia, termasuk bagi pemerintah Arab Saudi.
Berdasarkan kuota, lanjut Sanukri, tahun ini KBB mendapatkan jatah kuota calon jamaah haji sebanyak 1.112 orang. Namun hingga batas waktu pelunasan untuk keberangkatan hanya ada 1.073 yang melunasi, sementara sisanya 39 orang tidak melunasi. Alasan yang tidak melunasi ini beragam, mulai dari yang merasa khawatir wabah Corona, atau karena sedang berada di luar negeri karena alasan kedinasan, dan alasan lainnya.
(Baca: 39.000 Calhaj asal Jabar Batal Berangkat, Emil: Sabar)
"Jadi yang tadinya fix akan berangkat 1.073 calon jamaah haji karena yang kuota yang tidak melunasi itu dibiarkan kosong dan tidak diisi oleh calon jamaah haji yang masuk waiting list. Karena kejadian ini, maka otomatis mereka akan jadi prioritas untuk diberangkatkan tahun depan," tuturnya.
Menurutnya, terkait keputusan ini pihaknya juga sudah rapat secara virtual dengan pihak Kanwil Kemenag Jabar. Hasil rapat disepakati bahwa Kemenag akan menjelaskan dan membuat surat edaran ke masyarakat terkait pembatalan keberangkatan haji tahun ini. Sifatnya adalah sosialisasi kebijakan dari pusat agar masyarakat tidak bingung atau mempertanyakan kenapa tahun ini tidak ada keberangkatan ibadah haji.
(Baca: Batal Berangkat, Dana 2.235 Calhaj Kota Bandung Tak Dikembalikan)
Dirinya menilai, kebijakan resmi dari pemerintah ini untuk kebaikan bersama. Hal itu terkait dengan merebaknya COVID-19 yang sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar calon jamaah haji asal KBB yang akan berangkat tidak panik dan tetap bersabar. Pelarangan ini bertujuan untuk mencegah mafsadat atau dampak buruk Corona yang telah menimpa banyak orang.
"Kami berharap semoga masyarakat khususnya yang sudah siap akan berangkat haji tahun ini bisa memaklumi. Ini adalah demi keselamatan umat dari COVID-19, ibadah adalah panggilan bukan tur atau jalan-jalan. Jadi selayaknya kita berdoa demi keselamatan umat dan semoga wabah ini segera berakhir, sebab menolak mudarat itu lebih penting daripada memaksa," imbuhnya.
"Kami sudah mendapatkan informasinya, sehingga imbas keputusan tersebut maka ada sebanyak 1.073 calon jamaah haji KBB yang tahun ini tidak bisa berangkat," terang Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bandung Barat Ahmad Sanukri kepada SINDOnews, Selasa (2/6/2020).
Kepala Kantor Kementerian Agama Bandung Barat Ahmad Sanukri. Foto: SINDOnews/Adi Haryanto B
Dia mengaku tak bisa menghindar dari keputusan mendadak yang berlaku untuk seluruh calhaj di Indonesia. Pastinya keputusan itu sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Terlebih pandemi COVID-19 hingga kini masih jadi ancaman di seluruh dunia, termasuk bagi pemerintah Arab Saudi.
Berdasarkan kuota, lanjut Sanukri, tahun ini KBB mendapatkan jatah kuota calon jamaah haji sebanyak 1.112 orang. Namun hingga batas waktu pelunasan untuk keberangkatan hanya ada 1.073 yang melunasi, sementara sisanya 39 orang tidak melunasi. Alasan yang tidak melunasi ini beragam, mulai dari yang merasa khawatir wabah Corona, atau karena sedang berada di luar negeri karena alasan kedinasan, dan alasan lainnya.
(Baca: 39.000 Calhaj asal Jabar Batal Berangkat, Emil: Sabar)
"Jadi yang tadinya fix akan berangkat 1.073 calon jamaah haji karena yang kuota yang tidak melunasi itu dibiarkan kosong dan tidak diisi oleh calon jamaah haji yang masuk waiting list. Karena kejadian ini, maka otomatis mereka akan jadi prioritas untuk diberangkatkan tahun depan," tuturnya.
Menurutnya, terkait keputusan ini pihaknya juga sudah rapat secara virtual dengan pihak Kanwil Kemenag Jabar. Hasil rapat disepakati bahwa Kemenag akan menjelaskan dan membuat surat edaran ke masyarakat terkait pembatalan keberangkatan haji tahun ini. Sifatnya adalah sosialisasi kebijakan dari pusat agar masyarakat tidak bingung atau mempertanyakan kenapa tahun ini tidak ada keberangkatan ibadah haji.
(Baca: Batal Berangkat, Dana 2.235 Calhaj Kota Bandung Tak Dikembalikan)
Dirinya menilai, kebijakan resmi dari pemerintah ini untuk kebaikan bersama. Hal itu terkait dengan merebaknya COVID-19 yang sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar calon jamaah haji asal KBB yang akan berangkat tidak panik dan tetap bersabar. Pelarangan ini bertujuan untuk mencegah mafsadat atau dampak buruk Corona yang telah menimpa banyak orang.
"Kami berharap semoga masyarakat khususnya yang sudah siap akan berangkat haji tahun ini bisa memaklumi. Ini adalah demi keselamatan umat dari COVID-19, ibadah adalah panggilan bukan tur atau jalan-jalan. Jadi selayaknya kita berdoa demi keselamatan umat dan semoga wabah ini segera berakhir, sebab menolak mudarat itu lebih penting daripada memaksa," imbuhnya.
(muh)