559 Pelamar CPNS Pemkot Makassar Dipastikan Gugur

Minggu, 10 Oktober 2021 - 23:34 WIB
loading...
559 Pelamar CPNS Pemkot...
Ratusan CPNS lingkup Pemkot Makassar dipastikan gugur karena tidak hadir ujian SKD. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemkot Makassar sudah berakhir. Dari 5.181 pelamar, sebanyak 559 sudah dipastikan gugur.

Kepala Bidang Pengadaan dan Informasi Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar, Muh Ilham Rasul mengatakan, mereka yang dinyatakan gugur lantaran tidak hadir dalam ujian SKD.

“Memang cukup banyak ini yang tidak hadir pada ujian SKD . Total keseluruhan selama empat hari ada 559 yang tidak hadir. Mereka secara otomatis dinyatakan gugur,” ujarnya, kemarin.



Ilham merincikan, pada hari pertama Kamis 7 Oktober, ada 364 pelamar yang dijadwalkan mengikuti ujian. Namun, ada 30 pelamar yang tidak hadir. Hari berikutnya, 1.200 pelamar dijadwalkan ujian, namun ada 95 yang tidak hadir.

Kemudian pada hari ketiga, 1.799 pelamar dijadwalkan mengikuti ujian. Akan tetapi hanya 1.637 yang hadir alias ada 162 pelamar yang mangkir. Sementara hari terkhir, 1.815 dijadwalkan mengikuti ujian. Namun 272 orang tidak hadir.

“Di hari terakhir ada dua orang yang batal ujian karena dia terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya yakni Nurul Zakinah dan Jabaruddin,” sebutnya.

Berdasarkan jadwal, Nurul Zakinah seharusnya mengikuti ujian SKD pada sesi pertama bersama 604 peserta yang lain. Sedangkan Jabaruddin ujian di sesi ketiga bersama 603 peserta.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Makassar Andi Siswanta Attas menambahkan, mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan menunggu jadwal baru dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).



“Nanti BKN yang keluarkan jadwal baru untuk dua peserta yang tidak bisa ikut ujian karena terkonfirmasi positif Covid-19. Karena ada keterangan, makanya tidak dianggap gugur,” terangnya.

Selain dua pelamar yang positif Covid-19, masih ada satu pelamar yang menunggu jadwal dari BKN. Dia rencananya akan menjalani ujian SKD di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia, di Tokyo, Jepang.

“Yang dipastikan gugur adalah mereka yang tidak datang ujian kemudian tidak ada keterangan sama sekali. Kita tidak tahu apa yang terjadi, sehingga tidak bisa dibantu cari jalan keluarnya,” tandas Siwswanta.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2155 seconds (0.1#10.140)