Pemberontakan Ronggolawe, Duel Maut Dua Ksatria Majapahit di Sungai Tambak Beras
loading...
A
A
A
Slamet Mulyana dalam Tafsir Sejarah Nagarakartagama (2006), mengutip Kidung Ronggolawe, menuliskan bahwa peperangan dalam pemberontakan Ronggalaww terjadi di sekitar Sungai Tambak Beras, Jombang.
Atas perintah Raden Wijaya, Nambi ditemani Kebo Anabrang dan Lembu Sora memimpin pasukan Majapahit menuju Tuban untuk menghukum Ronggolawe.
Di Tuban, Ronggolawe yang mengetahui bahwa ada pasukan yang dikirim untuk menyerangnya, ia segera mempersiapkan diri. Ia kemudian membawa pasukannya untuk menghadang rombongan Nambi di Sungai Tambak Beras.
Terjadilah peperangan sengit. Ronggolawe berhasil menikam kuda yang ditunggangi Nambi, namun Nambi masih selamat.
Kebo Anabrang, panglima perang Majapahit mengambil-alih pimpinan perang pasukan Majapahit. Ia memerintahkan pasukannya untuk mengepung pasukan Ronggolawe dari tiga penjuru arah mata angin: timur, barat, dan utara. Taktik tersebut belum mampu mengungguli pasukan Ronggolawe.
Kebo Anabrang memacu kudanya namun dikejar oleh Ronggolawe. Namun, dalam pengejaran itu, kuda Ronggolawe terjatuh dan tercebur ke Sungai Tambak Beras. Baca: Polisi Gerebek Home Indutri Senjata Api Rakitan di OKUTimur.
Melihat Ronggolawe jatuh di sungai, Kebo Anabrang bergegas turun dari kudanya dan menghampiri lawannya itu. Pertarungan satu lawan satu pun tak terelakan terjadi di Sungai Tambak Beras. Dalam suatu kesempatan, Kebo Anabrang yang lebih piawai bertarung di derasnya arus sungai mampu mencekik leher Ronggolawe.
Ronggalawe sekarat dan akhirnya mengembuskan napas terakhir. Lembu Sora yang melihat kejadian itu tidak mampu mengendalikan diri. Lembu Sora memang berada di kubu Majapahit, tapi Ronggolawe adalah keponakan tercintanya.
Lembu Sora menikam Kebo Anabrang sampai mati. Kebo Anabrang dan Ronggolawe sama-sama tewas di Sungai Tambak Beras yang banjir darah akibat duel dua ksatria tersebut. Baca Juga: Siswi Dianiaya Siswa hingga Jatuh Tak Berdaya, Videonya Viral.
Jenazah Adipati Ronggolawe dan Kebo Anabrang disucikan, dibakar, kemudian abunya dibuang ke laut.
Atas perintah Raden Wijaya, Nambi ditemani Kebo Anabrang dan Lembu Sora memimpin pasukan Majapahit menuju Tuban untuk menghukum Ronggolawe.
Di Tuban, Ronggolawe yang mengetahui bahwa ada pasukan yang dikirim untuk menyerangnya, ia segera mempersiapkan diri. Ia kemudian membawa pasukannya untuk menghadang rombongan Nambi di Sungai Tambak Beras.
Terjadilah peperangan sengit. Ronggolawe berhasil menikam kuda yang ditunggangi Nambi, namun Nambi masih selamat.
Kebo Anabrang, panglima perang Majapahit mengambil-alih pimpinan perang pasukan Majapahit. Ia memerintahkan pasukannya untuk mengepung pasukan Ronggolawe dari tiga penjuru arah mata angin: timur, barat, dan utara. Taktik tersebut belum mampu mengungguli pasukan Ronggolawe.
Kebo Anabrang memacu kudanya namun dikejar oleh Ronggolawe. Namun, dalam pengejaran itu, kuda Ronggolawe terjatuh dan tercebur ke Sungai Tambak Beras. Baca: Polisi Gerebek Home Indutri Senjata Api Rakitan di OKUTimur.
Melihat Ronggolawe jatuh di sungai, Kebo Anabrang bergegas turun dari kudanya dan menghampiri lawannya itu. Pertarungan satu lawan satu pun tak terelakan terjadi di Sungai Tambak Beras. Dalam suatu kesempatan, Kebo Anabrang yang lebih piawai bertarung di derasnya arus sungai mampu mencekik leher Ronggolawe.
Ronggalawe sekarat dan akhirnya mengembuskan napas terakhir. Lembu Sora yang melihat kejadian itu tidak mampu mengendalikan diri. Lembu Sora memang berada di kubu Majapahit, tapi Ronggolawe adalah keponakan tercintanya.
Lembu Sora menikam Kebo Anabrang sampai mati. Kebo Anabrang dan Ronggolawe sama-sama tewas di Sungai Tambak Beras yang banjir darah akibat duel dua ksatria tersebut. Baca Juga: Siswi Dianiaya Siswa hingga Jatuh Tak Berdaya, Videonya Viral.
Jenazah Adipati Ronggolawe dan Kebo Anabrang disucikan, dibakar, kemudian abunya dibuang ke laut.
(nag)