Banjir Probolinggo: 1 Meninggal, 314 KK Terdampak
loading...

Banjir melanda Kabupaten Probolinggo. Foto/Dok BNPB
A
A
A
PROBOLINGGO - Banjir yang melanda Kabupaten Probolinggo pada Senin (10/3/2025) mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Korban merupakan warga Desa Brani, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
“Dampak banjir ini juga dirasakan oleh 314 kepala keluarga (KK),” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (12/3/2025).
Ketinggian air yang mencapai 150 sentimeter merendam rumah-rumah dan fasilitas umum yang berada di Kecamatan Krejengan, Pajarakan, Maron, Gading, dan Krakasaan.
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan dari kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mendata satu unit fasilitas pendidikan yaitu Pondok Pesantren Daruttauhid terdampak dan satu unit jembatan rusak berat.
Akibat rusaknya jembatan maka akses antara Desa Satriyan dan Desa Sumber Secang terputus. “Kondisi mutakhir yang diterima BNPB pasa Selasa (11/3), genangan air telah surut total. Meskipun demikian akses jalur penghubung yang rusak belum dapat dilalui,” ungkapnya.
BNPB, kata Aam, mengimbau masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Prakiraan cuaca untuk sebagian besar wilayah Kabupaten Probolinggo dalam tiga hari kedepan (11-13 Maret 2025) masih menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang.
“Siapkan selalu tas siaga bencana dan selalu ikuti informasi resmi dari pemerintah,” pungkasnya.
“Dampak banjir ini juga dirasakan oleh 314 kepala keluarga (KK),” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (12/3/2025).
Ketinggian air yang mencapai 150 sentimeter merendam rumah-rumah dan fasilitas umum yang berada di Kecamatan Krejengan, Pajarakan, Maron, Gading, dan Krakasaan.
Baca Juga
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan dari kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mendata satu unit fasilitas pendidikan yaitu Pondok Pesantren Daruttauhid terdampak dan satu unit jembatan rusak berat.
Akibat rusaknya jembatan maka akses antara Desa Satriyan dan Desa Sumber Secang terputus. “Kondisi mutakhir yang diterima BNPB pasa Selasa (11/3), genangan air telah surut total. Meskipun demikian akses jalur penghubung yang rusak belum dapat dilalui,” ungkapnya.
BNPB, kata Aam, mengimbau masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Prakiraan cuaca untuk sebagian besar wilayah Kabupaten Probolinggo dalam tiga hari kedepan (11-13 Maret 2025) masih menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang.
“Siapkan selalu tas siaga bencana dan selalu ikuti informasi resmi dari pemerintah,” pungkasnya.
(rca)