Disdik KBB Pastikan Tidak Ada Klaster COVID-19 di Masa Pelaksanaan PTM
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan tidak ada temuan kasus COVID-19 klaster baru dari sekolah yang menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih mengatakan, pihaknya telah melakukan supervisi yang dilaksanakan dari 20-27 September 2021 di masing-masing sekolah yang telah mendapat izin untuk melaksanakan PTM terbatas. "Hasil supervisi yang kemarin kami lakukan di KBB, tidak ada temuan kasus COVID-19 seperti yang dikhawatirkan dan ramai dibicarakan," ucapnya, Rabu (6/10/2021).
Asep menegaskan, setelah beredar kabar bahwa di Jawa Barat mucul klaster baru di sekolah, pihaknya langsung turun ke sekolah-sekolah. Itu untuk memastikan tidak ada klaster seperti yang dikhawatirkan oleh Tim Satgas COVID-19.
Pihaknya terus melakukan pemantauan di beberapa kecamatan, mulai Lembang, Parongpong, Cisarua, Cipeundeuy, Cikalong, Rongga dan Gununghalu. Untuk melihat skema 50 persen bagi siswa yang masuk sekolah dijalankan secara bergiliran baik untuk jenjang SD maupun SMP.
" PTM terbatas tetap dijalankan hingga bulan November mendatang. Bukan hanya target sekolah yang harus dicapai, tapi prokes juga mesti diperhatikan," kata dia.
Dirinya mengimbau, dengan target yang telah ditentukan, pihaknya meminta seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, murid dan seluruh stakeholder agar tetap disiplin prokes. Selain itu, semua guru yang ada di sekolah stand by di kelas sebelum murid masuk guna memperhatikan kegiatan siswa.
"Pelaksanaan PTM ini perlu kerja keras dan pengawasan ketat. Makanya semua harus taat aturan yang digariskan pemerintah," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih mengatakan, pihaknya telah melakukan supervisi yang dilaksanakan dari 20-27 September 2021 di masing-masing sekolah yang telah mendapat izin untuk melaksanakan PTM terbatas. "Hasil supervisi yang kemarin kami lakukan di KBB, tidak ada temuan kasus COVID-19 seperti yang dikhawatirkan dan ramai dibicarakan," ucapnya, Rabu (6/10/2021).
Asep menegaskan, setelah beredar kabar bahwa di Jawa Barat mucul klaster baru di sekolah, pihaknya langsung turun ke sekolah-sekolah. Itu untuk memastikan tidak ada klaster seperti yang dikhawatirkan oleh Tim Satgas COVID-19.
Pihaknya terus melakukan pemantauan di beberapa kecamatan, mulai Lembang, Parongpong, Cisarua, Cipeundeuy, Cikalong, Rongga dan Gununghalu. Untuk melihat skema 50 persen bagi siswa yang masuk sekolah dijalankan secara bergiliran baik untuk jenjang SD maupun SMP.
" PTM terbatas tetap dijalankan hingga bulan November mendatang. Bukan hanya target sekolah yang harus dicapai, tapi prokes juga mesti diperhatikan," kata dia.
Dirinya mengimbau, dengan target yang telah ditentukan, pihaknya meminta seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, murid dan seluruh stakeholder agar tetap disiplin prokes. Selain itu, semua guru yang ada di sekolah stand by di kelas sebelum murid masuk guna memperhatikan kegiatan siswa.
"Pelaksanaan PTM ini perlu kerja keras dan pengawasan ketat. Makanya semua harus taat aturan yang digariskan pemerintah," pungkasnya.
(don)