Ratusan Rumah di Parepare Masuk Program Penanganan Kawasan Kumuh

Rabu, 06 Oktober 2021 - 21:12 WIB
loading...
Ratusan Rumah di Parepare...
Peninjauan salah satu lokasi yang akan menerima bantuan program penanganan kawasan kumuh Kementerian PUPR di Kota Parepare. Foto: Sindonews/Darwiaty Dalle
A A A
PAREPARE - Kota Parepare ditetapkan sebagai penerima program Kawasan Niaga Parepare, menjadi lokasi penanganan kumuh kawasan perkotaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Bappeda, Parepare Samsuddin Taha mengatakan, pasca ditetapkan penerima program kawasan kumuh, sejumlah wilayah kelurahan yang akan merima manfaat dari program tersebut, juga telah ditinjau Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR , belum lama ini.



Kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Parepare , Samsuddin Taha mengatakan, ada empat kelurahan pada dua kecamatan yang terpilih sebagai lokasi penanganan kawasan kumuh niaga. Diantaranya, Kelurahan Watang Soreang, Lakessi, Kampung Pisang, dan Ujung Sabbang.

Dijelaskan Samsuddin Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Watang Soreang dan Kelurahan Lakessi, jelas Samsuddin, mulai akan dilaksanakan tahun ini, dan dilanjutkan penanganan di Kelurahan Ujung Sabbang, dan Kelurahan Kampung Pisang, tahun 2022 mendatang.

"Ratusan rumah pada empat kelurahan tersebut, akan mendapatkan bantuan program Kementerian PUPR, yang secara bertahap dilaksanakan tahun ini dan tahun 2022 mendatang," ujarnya.

Dalam penanganan kumuh di kawasan perkotaan ini, tambah Samsuddiin, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Perumahan telah melaksanakan beberapa program di sektor permukiman dan perumahan melalui program KOTAKU.



Program tersebut, kata dia, bertujuan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar, serta peningkatan akses perumahan permukiman yang layak huni, aman, terjangkau, produktif dan berkelanjutan di permukiman kumuh perkotaan.



"Dan untuk meningkatkan keberhasilan serta mengoptimalkan program yang dilaksanakan perlu adanya sinergi dan keterpaduan terutama dalam menetapkan lokasi fokus yang menjadi target penanganan," tandasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2463 seconds (0.1#10.140)