Ibu dan Anak Gadisnya Dibunuh di Subang, Bukti Baru Dicocokan dengan Hasil Autopsi Ulang
loading...
A
A
A
Sebelumnya diberitakan, makam Tuti dan Amalia dibongkar pihak kepolisian, Sabtu (2/10/2021) lalu dan jasad keduanya kemudian diautopsi ulang. Menurut petugas gali kubur, Waryana, dia bersama lima orang lainnya ditugaskan kepolisian untuk menggali makam Tuti dan Amalia.
"Makam pertama yang dibongkar Tuti dan langsung dilakukan autopsi di tempat. Setelah dimakamkan kembali lalu makan Amalia yang dibongkar, prosesnya dilakukan selama tiga jam," kata Waryana.
Kriminolog dari FISIP Universitas Indonesia (UI), Iqrak Sulhin angkat bicara terkait lamanya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak gadisnya itu. Menurut Iqrak, terdapat dua hal yang akan dicari polisi dalam pengungkapan kasus kejahatan, yakni motif dan bukti atau petunjuk.
Iqrak menegaskan, lamanya pengungkapan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia dapat disebabkan karena motif belum ditemukan dan bukti atau petunjuk masih belum jelas.
"Saya kira, sikap hati-hati kepolisian justru perlu dihargai. Tidak boleh tergesa-gesa bila bukti atau petunjuk masih belum jelas. Jangan sampai menyangka seseorang atas dasar bukti atau petunjuk yang belum jelas Publik perlu bersabar, demikian pula keluarga," katanya.
"Makam pertama yang dibongkar Tuti dan langsung dilakukan autopsi di tempat. Setelah dimakamkan kembali lalu makan Amalia yang dibongkar, prosesnya dilakukan selama tiga jam," kata Waryana.
Kriminolog dari FISIP Universitas Indonesia (UI), Iqrak Sulhin angkat bicara terkait lamanya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak gadisnya itu. Menurut Iqrak, terdapat dua hal yang akan dicari polisi dalam pengungkapan kasus kejahatan, yakni motif dan bukti atau petunjuk.
Iqrak menegaskan, lamanya pengungkapan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia dapat disebabkan karena motif belum ditemukan dan bukti atau petunjuk masih belum jelas.
"Saya kira, sikap hati-hati kepolisian justru perlu dihargai. Tidak boleh tergesa-gesa bila bukti atau petunjuk masih belum jelas. Jangan sampai menyangka seseorang atas dasar bukti atau petunjuk yang belum jelas Publik perlu bersabar, demikian pula keluarga," katanya.
(shf)