Bau Anyir Luweng Grubuk, Saksi Sejarah Penumpasan Ribuan Gerombolan PKI di Jogja
loading...
A
A
A
Cerita pagi kali ini menyajikan sebuah penggalan cerita bau anyir Luweng Grubuk, saksi sejarah penumpasan ribuan anggota gerombolan PKI di Jogja . Sebuah kisah yang akan selalu dikenang untuk mengingatkan betapa kejinya PKI.
Suara gemuruh sungai bawah tanah terdengar jelas dari sebuah areal lahan yang jauh dari penduduk. Di tengah lokasi hutan jati terdapat sebuah lubang besar yang dikenal warga Gunungkidul dengan sebutan Luweng.
Tidak nampak jalan khusus menuju lokasi yang dikenal warga sangat angker karena masih sering terdengar jeritan manusia serta bau anyir yang menyengat hingga pemukiman warga. Untuk mendekati luweng yang dinamakan luweng Grubuk ini, ada sebuah jalur jalan petani sekitar di musim kemarau menuju tegalan.
Namun ketika musim penghujan tidak nampak lagi jalur sempit itu lantaran digunakan untuk lahan bertani. Semakin dekat suara gemuruh air semakin keras terdengar. Nampak luweng besar atau disebut sinkhole menganga dengan tumbuhan di tengah yang menjulang.
Luweng Grubuk merupakan saksi bisu yang menjadi neraka bagi anggota PKI. Puluhan ribu anggota partai terlarang di Indonesia ini ditumpas oleh rezim Suharto kala itu. Luweng Grubuk terletak di dusun Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo Semanu.
"Dulu para anggota PKI dibawa pakai truk dan parkir di peremapatan jalan dan berjajar. Kemudian mereka dirantai dan diminta berjalan menuju Luweng Grubuk," tutur Santoso warga Kuwangen Lor , Pacarejo Semanu kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (30/9/2021).
Diceritakannya, para anggota PKI tiba di lokasi tengah malam. Suara rantai yang mengikat kaki anggota PKI terdengar dari pemukiman warga. Begitu pula dengan jeritan ketika satu persatu mereka masuk ke luweng dan di bawahnya mengalir sungai bawah tanah.
"Ini cerita simbok saya waktu itu warga takut dan hanya mengintip dari dinding bambu rumah. Jumlahnya banyak karena tiap malam datangnya, lebih dari 10 ribu karena bertahun-tahun," tuturnya.
Dilanjutkannya, kejadian pembunuhan ribuan anggota PKI terjadi selama beberapa tahun. Semua dilakukan tengah malam oleh anggota tentara dengan seragam dan senjata lengkap. Pemberantasan PKI ini terjadi sejak tahun 1966 hingga 1969. Bahkan ada yang sampai pagi hari sehingga warga takut keluar rumah untuk ke pasar. Mereka dihentikan tidsk beraktivitas sebelum aksi tentara selesai.
Hingga saat ini warga sekitar masih sering mendengar suara jeritan dari luweng tersebut. Bahkan bau anyir sering muncul. "Ini tadi ada asap kan keluar dan bau anyir,"lanjutnya.
Suara gemuruh sungai bawah tanah terdengar jelas dari sebuah areal lahan yang jauh dari penduduk. Di tengah lokasi hutan jati terdapat sebuah lubang besar yang dikenal warga Gunungkidul dengan sebutan Luweng.
Tidak nampak jalan khusus menuju lokasi yang dikenal warga sangat angker karena masih sering terdengar jeritan manusia serta bau anyir yang menyengat hingga pemukiman warga. Untuk mendekati luweng yang dinamakan luweng Grubuk ini, ada sebuah jalur jalan petani sekitar di musim kemarau menuju tegalan.
Namun ketika musim penghujan tidak nampak lagi jalur sempit itu lantaran digunakan untuk lahan bertani. Semakin dekat suara gemuruh air semakin keras terdengar. Nampak luweng besar atau disebut sinkhole menganga dengan tumbuhan di tengah yang menjulang.
Luweng Grubuk merupakan saksi bisu yang menjadi neraka bagi anggota PKI. Puluhan ribu anggota partai terlarang di Indonesia ini ditumpas oleh rezim Suharto kala itu. Luweng Grubuk terletak di dusun Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo Semanu.
"Dulu para anggota PKI dibawa pakai truk dan parkir di peremapatan jalan dan berjajar. Kemudian mereka dirantai dan diminta berjalan menuju Luweng Grubuk," tutur Santoso warga Kuwangen Lor , Pacarejo Semanu kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (30/9/2021).
Diceritakannya, para anggota PKI tiba di lokasi tengah malam. Suara rantai yang mengikat kaki anggota PKI terdengar dari pemukiman warga. Begitu pula dengan jeritan ketika satu persatu mereka masuk ke luweng dan di bawahnya mengalir sungai bawah tanah.
"Ini cerita simbok saya waktu itu warga takut dan hanya mengintip dari dinding bambu rumah. Jumlahnya banyak karena tiap malam datangnya, lebih dari 10 ribu karena bertahun-tahun," tuturnya.
Dilanjutkannya, kejadian pembunuhan ribuan anggota PKI terjadi selama beberapa tahun. Semua dilakukan tengah malam oleh anggota tentara dengan seragam dan senjata lengkap. Pemberantasan PKI ini terjadi sejak tahun 1966 hingga 1969. Bahkan ada yang sampai pagi hari sehingga warga takut keluar rumah untuk ke pasar. Mereka dihentikan tidsk beraktivitas sebelum aksi tentara selesai.
Hingga saat ini warga sekitar masih sering mendengar suara jeritan dari luweng tersebut. Bahkan bau anyir sering muncul. "Ini tadi ada asap kan keluar dan bau anyir,"lanjutnya.