Jelang PTM, Kelayakan Sekolah di Tiap Kecamatan Kembali Diperiksa
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) bisa digelar serentak di 15 kecamatan di Kota Makassar pada Oktober mendatang. Pemkot Makassar bakal melakukan verifikasi ulang kelayakan sekolah di tiap wilayah.
Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar atas verifikasi sekolah tingkat kecamatan pada Juni 2021 lalu, ada empat kecamatan yang dinilai tidak layak menggelar PTM. Di antaranya, Mariso, Manggala, Tallo, dan Rappocini. Indikatornya, dilihat dari sisi administrasi, sarana dan prasarana, kesiapan belajar, serta faktor risiko.
Dari hasil pemeriksaan atas indikator tersebut, keempat kecamatan belum mencapai nilai 90%. Angka ambang batas untuk dinyatakan layak PTM.
Wakil Wali Kota Makassar , Fatmawati Rusdi meminta Disdik Kota Makassar kembali melakukan verifikasi kelayakan PTM di semua sekolah. Pasalnya, hasil pemeriksaan merupakan verifikasi sejak Juni 2021 lalu. Makanya, pembaharuan data perlu dilakukan.
"Itu kan data Juni, makanya empat hari ke depan Disdik bertugas untuk update data. Kita harap ada perbaikan sehingga kecamatan yang tadinya tidak layak, sekarang sudah layak," tutur dia dalam Forum Group Discussion (FGD) kesiapan PTM di kantor Dewan Pendidikan Makassar, Selasa (28/9/2021).
Fatma menekankan kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM. Persiapan harus matang untuk menekan risiko penularan Covid-19. Di satu sisi, pelaksanaan PTM diharapkan bisa memperbaiki kualitas pendidikan yang dianggap menurun di masa pandemi.
"Anak-anak kita belajar daring dan banyak keluhan dari orang tua siswa dan kejenuhan anak-anak kita. Rencana keputusan itu ada beberapa poin bahwa simulasi ini akan dimulai awal Oktober sambil paralel menunggu update data dari Disdik tentang kesiapan sekolah ini," pungkas Fatma.
Sementara Kabid Manajemen Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Makassar, Pantja Nur Wahidin mengatakan, pihaknya bersama ahli epidemiolog akan kembali memeriksa kelayakan PTM di semua wilayah. Pemkot berkomitmen PTM serentak digelar di 15 kecamatan.
Tidak hanya kesiapan infrastruktur protokol kesehatan di sekolah. Indikator pelaksanaan PTM tetap harus mengacu pada izin orang tua siswa. "Jadi izin orang tua tetap jadi faktor utama, karena kita dapat penelitian itu misalnya di SMA 50% siswa lebih senang via daring," ucap Pantja.
Diketahui, Pemkot Makassar akan lebih dulu melaksanakan uji coba PTM di tingkat SMP. Jenjang TK/PAUD hingga SD belakangan. PTM digelar menggunakan sistem hybrid.
Dalam artian, tatap muka di sekolah 50%, selebihnya siswa belajar lewat daring. Hal ini dikarenakan kapasitas ruangan hanya dibolehkan 50%, dan waktu belajar 3 jam sehari. Siswa secara bergantian mengikuti sistem itu.
"Hari ini 50% masuk, besoknya yang tidak masuk lagi yang masuk, serentak untuk SMP lebih dahulu kelas 7,8 dan 9," papar Pantja.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo menilai PTM sudah sangat urgen digelar. Hal ini berkenan dengan anjoknya kualitas pendidikan di Kota Makassar.
"Malah saya berpiki PTM-nya September, tapi malah molor ke Oktober. Jadi harapan kita seharusnya sudah bisa tatap muka," ujar dia.
Ketua DPRD Kota Makassar ini meminta Pemkot Makassar kembali memastikan kelayakan sekolah di tiap kecamatan. Pemeriksaan sudah harus rampung bulan ini.
"Kalau saya dibilang, kita sebenarnya sudah ketinggalan dengan wilayah lain. Jakarta saja yang notabene Covidnya lebih besar sudah gelar sedari tiga bulan lalu, dan tidak ditemukan kluster," tegas Rudi.
Lihat Juga: Husairi Abdi Ajak Insan Pendidik di Hulu Sungai Utara Terus Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar atas verifikasi sekolah tingkat kecamatan pada Juni 2021 lalu, ada empat kecamatan yang dinilai tidak layak menggelar PTM. Di antaranya, Mariso, Manggala, Tallo, dan Rappocini. Indikatornya, dilihat dari sisi administrasi, sarana dan prasarana, kesiapan belajar, serta faktor risiko.
Dari hasil pemeriksaan atas indikator tersebut, keempat kecamatan belum mencapai nilai 90%. Angka ambang batas untuk dinyatakan layak PTM.
Wakil Wali Kota Makassar , Fatmawati Rusdi meminta Disdik Kota Makassar kembali melakukan verifikasi kelayakan PTM di semua sekolah. Pasalnya, hasil pemeriksaan merupakan verifikasi sejak Juni 2021 lalu. Makanya, pembaharuan data perlu dilakukan.
"Itu kan data Juni, makanya empat hari ke depan Disdik bertugas untuk update data. Kita harap ada perbaikan sehingga kecamatan yang tadinya tidak layak, sekarang sudah layak," tutur dia dalam Forum Group Discussion (FGD) kesiapan PTM di kantor Dewan Pendidikan Makassar, Selasa (28/9/2021).
Fatma menekankan kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM. Persiapan harus matang untuk menekan risiko penularan Covid-19. Di satu sisi, pelaksanaan PTM diharapkan bisa memperbaiki kualitas pendidikan yang dianggap menurun di masa pandemi.
"Anak-anak kita belajar daring dan banyak keluhan dari orang tua siswa dan kejenuhan anak-anak kita. Rencana keputusan itu ada beberapa poin bahwa simulasi ini akan dimulai awal Oktober sambil paralel menunggu update data dari Disdik tentang kesiapan sekolah ini," pungkas Fatma.
Sementara Kabid Manajemen Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Makassar, Pantja Nur Wahidin mengatakan, pihaknya bersama ahli epidemiolog akan kembali memeriksa kelayakan PTM di semua wilayah. Pemkot berkomitmen PTM serentak digelar di 15 kecamatan.
Tidak hanya kesiapan infrastruktur protokol kesehatan di sekolah. Indikator pelaksanaan PTM tetap harus mengacu pada izin orang tua siswa. "Jadi izin orang tua tetap jadi faktor utama, karena kita dapat penelitian itu misalnya di SMA 50% siswa lebih senang via daring," ucap Pantja.
Diketahui, Pemkot Makassar akan lebih dulu melaksanakan uji coba PTM di tingkat SMP. Jenjang TK/PAUD hingga SD belakangan. PTM digelar menggunakan sistem hybrid.
Dalam artian, tatap muka di sekolah 50%, selebihnya siswa belajar lewat daring. Hal ini dikarenakan kapasitas ruangan hanya dibolehkan 50%, dan waktu belajar 3 jam sehari. Siswa secara bergantian mengikuti sistem itu.
"Hari ini 50% masuk, besoknya yang tidak masuk lagi yang masuk, serentak untuk SMP lebih dahulu kelas 7,8 dan 9," papar Pantja.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo menilai PTM sudah sangat urgen digelar. Hal ini berkenan dengan anjoknya kualitas pendidikan di Kota Makassar.
"Malah saya berpiki PTM-nya September, tapi malah molor ke Oktober. Jadi harapan kita seharusnya sudah bisa tatap muka," ujar dia.
Ketua DPRD Kota Makassar ini meminta Pemkot Makassar kembali memastikan kelayakan sekolah di tiap kecamatan. Pemeriksaan sudah harus rampung bulan ini.
"Kalau saya dibilang, kita sebenarnya sudah ketinggalan dengan wilayah lain. Jakarta saja yang notabene Covidnya lebih besar sudah gelar sedari tiga bulan lalu, dan tidak ditemukan kluster," tegas Rudi.
Lihat Juga: Husairi Abdi Ajak Insan Pendidik di Hulu Sungai Utara Terus Meningkatkan Kualitas Pendidikan
(agn)