Satu-satunya dari KTI, Bupati Wajo Dianugerahi Lencana Adhi Bakti Tani Nelayan
loading...
A
A
A
WAJO - Bupati Wajo , Amran Mahmud menerima penghargaan berupa pin emas lencana Adhi Bakti Tani Nelayan dari Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, pada Rembug Paripurna Kelompok Kontak KTNA nasional di Ruang Catur Gatra Gedung D, Kantor Kementerian Pertanian ( Kementan ) RI, Kamis (23/9/2021).
Penghargaan itu didapatkan atas komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo maramu ide dan gagasan dalam program pertanian terpadu, keaktifan dalam memberikan pembinaan dan pembimbingan kepada kelompok KTNA. Selain itu, gerakan pengembangan ekonomi kerakyatan usaha pendapatan petani dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kelompok KTNA yang telah memasukkan nominasi program Integrated Farming System (pertanian terpadu) yang menjadi spirit dalam pembinaan dan pendampingan petani kami sejak tahun 2019," ujar Amran Mahmud .
Dari 15 kepala daerah yang menerima penghargaan, 10 di antaranya adalah bupati dan wali kota se-Indonesia. Kebanggaan itu terasa istimewa sebab Amran Mahmud menjadi satu-satunya kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dari wilayah pulau sulawesi bahkan Indonesia Timur.
Atas capaian yang diraih, Amran menyampaikan apresiasi kepada KTNA yang telah mempercayakan penghargaan pin emas Lencana Adhi Bakti Tani Nelayan kepadanya. Tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang dilakukan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Kepala Dinas Perikanan Wajo dan semua pihak atas upaya maksimal. Tidak kalah pentingnya adalah dalam mendukung program pertanian terpadu.
"Kita berharap dengan spirit pertanian terpadu akan menjadi motivasi bagi petani kita untuk memanfaatkan lahan yang ada, bahkan yang tidak produktif pun agar bisa dimanfaatkan agar menjadi produktif," terangnya.
Orang nomor satu di Bumi Lamadukelleng itu berharap, program pertanian terpadu dimana salah satu program unggulan Pemkab Wajo dapat bersinergi dengan potensi perekonomian masyarakat yang lain dalam meningkatkan produktivitas.
"Kita berharap program pertanian terpadu akan bisa dikombinasikan dengan tiga potensi di setiap kawasan, yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan begitu, produktivitas kawasan akan bisa lebih meningkat," pungkasnya.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, pada Rembug Paripurna Kelompok Kontak KTNA nasional di Ruang Catur Gatra Gedung D, Kantor Kementerian Pertanian ( Kementan ) RI, Kamis (23/9/2021).
Penghargaan itu didapatkan atas komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo maramu ide dan gagasan dalam program pertanian terpadu, keaktifan dalam memberikan pembinaan dan pembimbingan kepada kelompok KTNA. Selain itu, gerakan pengembangan ekonomi kerakyatan usaha pendapatan petani dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kelompok KTNA yang telah memasukkan nominasi program Integrated Farming System (pertanian terpadu) yang menjadi spirit dalam pembinaan dan pendampingan petani kami sejak tahun 2019," ujar Amran Mahmud .
Dari 15 kepala daerah yang menerima penghargaan, 10 di antaranya adalah bupati dan wali kota se-Indonesia. Kebanggaan itu terasa istimewa sebab Amran Mahmud menjadi satu-satunya kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dari wilayah pulau sulawesi bahkan Indonesia Timur.
Atas capaian yang diraih, Amran menyampaikan apresiasi kepada KTNA yang telah mempercayakan penghargaan pin emas Lencana Adhi Bakti Tani Nelayan kepadanya. Tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang dilakukan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Kepala Dinas Perikanan Wajo dan semua pihak atas upaya maksimal. Tidak kalah pentingnya adalah dalam mendukung program pertanian terpadu.
"Kita berharap dengan spirit pertanian terpadu akan menjadi motivasi bagi petani kita untuk memanfaatkan lahan yang ada, bahkan yang tidak produktif pun agar bisa dimanfaatkan agar menjadi produktif," terangnya.
Orang nomor satu di Bumi Lamadukelleng itu berharap, program pertanian terpadu dimana salah satu program unggulan Pemkab Wajo dapat bersinergi dengan potensi perekonomian masyarakat yang lain dalam meningkatkan produktivitas.
"Kita berharap program pertanian terpadu akan bisa dikombinasikan dengan tiga potensi di setiap kawasan, yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan begitu, produktivitas kawasan akan bisa lebih meningkat," pungkasnya.
(agn)