Ventilator Berbasis IoT Hasil Inovasi Universitas Gunadarma

Selasa, 21 April 2020 - 19:54 WIB
loading...
Ventilator Berbasis...
Purwarupa ventilator hasil penelitian Universitas Gunadarma. Foto: SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Universitas Gunadarma mengembangkan alat bantu pernafasan canggih berbasis Internet of Things (IoT). Alat ini merupakan hasil riset sejumlah peneliti lintas fakultas, yaitu Teknologi Industri, Kedokteran, serta Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.

Pengembangan purwarupa alat bantu pernapasan ini dapat mengatur secara otomatis, terutama dalam menghasilkan udara atau oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan (respiratory rate), dan tingkat kebutuhan volume oksigen (tidal volume).

”Sehingga suplai oksigen ke sistem pernapasan manusia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan serta sinkron dengan pasien ketika bernapas," kata Yohanes Kurnia, salah satu peneliti, Selasa (21/4/2020).

Untuk memonitor suplai oksigen, dipasang sensor yang berfungsi melihat tekanan maupun volume oksigen yang dihasilkan, serta detak jantung yang dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pasien untuk meminimalkan risiko dalam penggunaan peralatan bantu pernapasan ini.

Tim peneliti juga mengembangkan perangkat PAPR (Powered Air Purifying Respirator) sebagai pelengkap alat pelindung diri (APD) dengan memodifikasi perangkat masker selam. PAPR dilengkapi dengan saluran inspirasi dan ekspirasi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan eksipirasi agar pemakainya nyaman dan aman dari virus serta bakteri.

"Alat ini sangat cocok dan diperlukan para tenaga medis dirumah-sakit di Indonesia dengan kelengkapan alat mini komunikasi serta minum tanpa membuka master tersebut," ungkapnya.

Alat PAPR ini sangat diperlukan oleh para tenaga medis di rumah sakit di Indonesia. Dengan kelengkapan alat mini komunikasi serta minum tanpa membuka master tersebut dengan tetap terlindungi dari virus dan bakteri. "Untuk saat ini memang masih prototype. Namun sudah ada industri yang melirik dan siap produks massal," ucapnya.

Yohanes mengklaim alat yang dibuat timnya sangat ramah pengguna. Orang awam pun dapat mengoperasikan alat ini sepanjang memahami instruktuksi yang diberikan. Selain itu, alat ini pun dinilai lebih murah dari ventilator sejenis.

"Kita bisa lebih murah 10 persen. Alat ini didesain dengan sistem knockdown dan lowcost ventilator dengan material yang hampir semuanya dari dalam negeri sehingga bisa diproduksi cepat, singkat, dan semurah mungkin," katanya.

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma, Adang Suhendra berharap produk yang dihasilkan bisa berkontribusi membantu menyediakan alat kesehatan, yang sekaligus menunjukkan sinergitas antara pihak akademisi dan industri.

”Kami mencoba membantu program pemerintah dengan membuat beberapa riset pengembangan, yang khususnya membantu beberapa saudara-saudara kita yang mungkin saat ini membutuhkan perangkat-perangkat, seperti misalnya alat bantu pernapasan" kata Adang.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2188 seconds (0.1#10.140)