Mengejutkan, Hasil Penelitian Guru Besar Unpad Terkait Ujaran Kebencian di Medsos

Selasa, 01 Februari 2022 - 17:52 WIB
loading...
Mengejutkan, Hasil Penelitian...
Ilustrasi ujaran kebencian. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Atwar Bajari melakukan riset mengenai fenomena ujaran kebencian, pada komentar di media sosial Indonesia, khususnya Facebook.

Dalam riset itu, Prof. Atwar berfokus pada dua isu, Pilpres 2019 serta penanganan pandemi Covid-19. Dia menganalisis 11.504 komentar dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk melihat seberapa jauh ujaran kebencian tersebut muncul dalam ruang media sosial.

Di media sosial Facebook, Prof. Atwar menemukan bahwa ujaran kebencian dari kolom komentar suatu akun cenderung dua arah. Sebagai contoh, ketika kelompok pro-pemerintah melemparkan satu isu tertentu, maka pihak lain, dalam hal ini oposisi, akan melawan isu tersebut.



“Jika saya perhatikan, komentar ini seolah-olah seperti obrolan yang secara langsung,” ujarnya dalam siaran pers Kanal Unpad, dikutip Selasa (1/2/2022).

Menariknya, kendati status yang diunggah kelompok tersebut bersifat netral, atau tidak ada tendensi yang mengarah ke isu tertentu, komentar yang bernada ujaran kebencian tetap dapat ditemukan.

“Terkadang akun-akun pro-pemerintah atau oposisi tidak selamanya melemparkan kritik, tetapi pada praktiknya tetap saja bisa menimbulkan serangan dalam bentuk kata-kata yang menyinggung dalam bentuk komentar netizen,” papar Prof. Atwar.



Sementara itu, pada isu penanganan Covid-19, Prof. Atwar memetakan 10 isu unggahan di Facebook. Pemetaan isu tersebut dilakukan terhadap akun pro-pemerintah dengan akun oposisi.

Nyatanya, hampir setiap unggahan akan menimbulkan respons ujaran kebencian. Beberapa isu yang memiliki ujaran kebencian tertinggi adalah pada respons pada pemerintah lokal, kebijakan protokol kesehatan, hingga isu-isu agama.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2515 seconds (0.1#10.140)