Dikira Pengangguran dan Punya Pesugihan, Pemuda Ini Ternyata Kelola 70 Server Luar Negeri
loading...
A
A
A
KULONPROGO - Sempat jadi pergunjingan dikira pengangguran karena jarang keluar rumah, Nurohman (33), pemuda asal Kulonprogo, Jogjakarta ternyata memiliki pekerjaan mentereng. Nurohman dipercaya mengelola server di berbagai negara.
Sepanjang hari berkutat dalam kamar, dia menjadi pergunjingan bila hidup di pedesaan yang masih kental dengan kehidupan sosial.
Pemuda yang tinggal di Dusun Wonorejo, Pedukuhan Dlingo, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo ternyata mengelola puluhan server di berbagai negara.
Nurohman sekilas tak berbeda dengan pemuda pada umumnya. Pria sederhana kelahiran 4 Agustus 1989 itu kesehariannya berkutat di kamarnya. Dia bekerja dengan seperangkat peralatan komputer dan laptop dan ditemani kipas kecil.
Lulusan SMK ini ternyata bekerja sebagai teknisi infrastruktur alias infrastructure engineer di perusahaan yang berkutat dalam Internet of Things (IoT) yang berpusat di Singapura,
Dia memelototi komputer dan laptop bukan untuk sekadar berselancar di dunia maya dan melihat media sosial. Namun, putra pasangan Sunardi dan Sanikem yang tinggal di pedesaan ini justru bekerja karena mendapat tanggung jawab menangani puluhan server yang berada di luar negeri.
Oleh perusahaan di Singapura tempatnya bekerja, Nurohman dipercaya mengelola 50 hingga 70 server setiap harinya. Di ruang kerjanya seluas 3x3 meter itu terhubung server utama di Singapura dan Jerman.
Bahkan jumlah tersebut bisa semakin bertambah saat ada event-event tertentu di negara Singapura, Malaysia, Abu Dhabi, Jerman juga Amerika dan beberapa negara lain klien perusahaannya.
Sepanjang hari berkutat dalam kamar, dia menjadi pergunjingan bila hidup di pedesaan yang masih kental dengan kehidupan sosial.
Baca Juga
Pemuda yang tinggal di Dusun Wonorejo, Pedukuhan Dlingo, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo ternyata mengelola puluhan server di berbagai negara.
Nurohman sekilas tak berbeda dengan pemuda pada umumnya. Pria sederhana kelahiran 4 Agustus 1989 itu kesehariannya berkutat di kamarnya. Dia bekerja dengan seperangkat peralatan komputer dan laptop dan ditemani kipas kecil.
Lulusan SMK ini ternyata bekerja sebagai teknisi infrastruktur alias infrastructure engineer di perusahaan yang berkutat dalam Internet of Things (IoT) yang berpusat di Singapura,
Dia memelototi komputer dan laptop bukan untuk sekadar berselancar di dunia maya dan melihat media sosial. Namun, putra pasangan Sunardi dan Sanikem yang tinggal di pedesaan ini justru bekerja karena mendapat tanggung jawab menangani puluhan server yang berada di luar negeri.
Oleh perusahaan di Singapura tempatnya bekerja, Nurohman dipercaya mengelola 50 hingga 70 server setiap harinya. Di ruang kerjanya seluas 3x3 meter itu terhubung server utama di Singapura dan Jerman.
Bahkan jumlah tersebut bisa semakin bertambah saat ada event-event tertentu di negara Singapura, Malaysia, Abu Dhabi, Jerman juga Amerika dan beberapa negara lain klien perusahaannya.