Cegah Kebakaran, Lapas dan Rutan Harus Perkuat Mitigasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Rumah Tahan dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kota Makassar memperkuat mitigasi kebakaran, seperti yang terjadi di Lapas Kelas 1 Tangerang yang menelan 41 korban jiwa, Rabu (8/9). Langkah-langkah antisipasi harus digalakan.
Kepala Lapas Kelas 1 Makassar, Hernowo mengaku pasca insiden maut di Tangerang, jajarannya mulai memeriksa 9 blok yang dihuni 931 narapidana dan tahanan. Pemeriksaan difokuskan pada instalasi listrik dan barang-barang berbahaya yang dinilai berpotensi munculnya api.
"Kalau ada blok yang belum punya pengatur tegangan listrik seperti MCB kita segera pasang dan diinstalasi ulang. Supaya kalau ada apa-apa di suatu blok, tidak berpengaruh di blok lain. Kita belajar sama kejadian di Tangerang," ucapnya.
Lebih jauh, Hernowo mengaku bakal berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar untuk menggelar pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran . "Rencana nanti Kamis 9 September. Ini untuk internal supaya punya pengetahuan antisipasi kebakaran," tegasnya.
Terisah Kepala Rutan Makassar Sulistyadi juga menyampaikan hal serupa. Pihaknya akan menggelar inspeksi mendadak mengantisipasi potensi kebakaran. "Di samping mengecek instalasi, juga menggalakkan razia barang-barang ilegal serta mengganti kabel yang sudah tidak layak," ucapnya.
Selain itu, petugas rutan juga diminta agar secara berkala, mengecek kondisi kelayakan alat pemadam api ringan (APAR). Sulistyadi mengatakan, APAR memang sebelumnya sudah tersedia di sejumlah lokasi di dalam rutan. APAR disediakan di beberapa tempat yang dianggap rawan kebakaran.
Berbeda dengan APAR pada umumnya, APAR yang digunakan di Rutan Makassar berisi cairan yang bisa meledak dengan sendirinya di dalam kobaran api. "Penggunaan APAR ini cukup mudah, karena bisa memadamkan kobaran api begitu terkena suhu panas, sehingga memang cocok untuk penggunaan di blok hunian," jelasnya.
Sulistyadi juga meminta seluruh petugas untuk terus sigap dan jeli dalam mengantisipasi gangguan keamanan. Rutan Makassar juga mendoakan seluruh penghuni Lapas Tangerang yang mendapat musibah. Termasuk seluruh keluarga korban narapidana dan tahanan .
"Kita berdoa untuk saudara-saudara kita di Lapas Tangerang dan mari terus menumbuhkan kepedulian, mengasah insting dan kepekaan guna lebih jeli menangkap dan mengantisipasi seluruh pemicu gangguan keamanan dan ketertiban," tukasnya.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mencacat, sejak awal Januari hingga September 2021, terdapat sebanyak 94 kasus kebakaran yang terjadi di sejumlah lokasi. Umumnya disebabkan korsleting listrik dengan total 54 kasus.
Kepala Lapas Kelas 1 Makassar, Hernowo mengaku pasca insiden maut di Tangerang, jajarannya mulai memeriksa 9 blok yang dihuni 931 narapidana dan tahanan. Pemeriksaan difokuskan pada instalasi listrik dan barang-barang berbahaya yang dinilai berpotensi munculnya api.
"Kalau ada blok yang belum punya pengatur tegangan listrik seperti MCB kita segera pasang dan diinstalasi ulang. Supaya kalau ada apa-apa di suatu blok, tidak berpengaruh di blok lain. Kita belajar sama kejadian di Tangerang," ucapnya.
Lebih jauh, Hernowo mengaku bakal berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar untuk menggelar pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran . "Rencana nanti Kamis 9 September. Ini untuk internal supaya punya pengetahuan antisipasi kebakaran," tegasnya.
Terisah Kepala Rutan Makassar Sulistyadi juga menyampaikan hal serupa. Pihaknya akan menggelar inspeksi mendadak mengantisipasi potensi kebakaran. "Di samping mengecek instalasi, juga menggalakkan razia barang-barang ilegal serta mengganti kabel yang sudah tidak layak," ucapnya.
Selain itu, petugas rutan juga diminta agar secara berkala, mengecek kondisi kelayakan alat pemadam api ringan (APAR). Sulistyadi mengatakan, APAR memang sebelumnya sudah tersedia di sejumlah lokasi di dalam rutan. APAR disediakan di beberapa tempat yang dianggap rawan kebakaran.
Berbeda dengan APAR pada umumnya, APAR yang digunakan di Rutan Makassar berisi cairan yang bisa meledak dengan sendirinya di dalam kobaran api. "Penggunaan APAR ini cukup mudah, karena bisa memadamkan kobaran api begitu terkena suhu panas, sehingga memang cocok untuk penggunaan di blok hunian," jelasnya.
Sulistyadi juga meminta seluruh petugas untuk terus sigap dan jeli dalam mengantisipasi gangguan keamanan. Rutan Makassar juga mendoakan seluruh penghuni Lapas Tangerang yang mendapat musibah. Termasuk seluruh keluarga korban narapidana dan tahanan .
"Kita berdoa untuk saudara-saudara kita di Lapas Tangerang dan mari terus menumbuhkan kepedulian, mengasah insting dan kepekaan guna lebih jeli menangkap dan mengantisipasi seluruh pemicu gangguan keamanan dan ketertiban," tukasnya.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mencacat, sejak awal Januari hingga September 2021, terdapat sebanyak 94 kasus kebakaran yang terjadi di sejumlah lokasi. Umumnya disebabkan korsleting listrik dengan total 54 kasus.
(agn)