Keliling Naik Vespa, Gaya Baru Eri Cahyadi Tinjau PTM dan Pantau Kota Surabaya
loading...
A
A
A
Ternyata, perempuan tukang tambal itu bernama Winarni, warga Surabaya yang tinggal di kos-kosan. Ia rela bekerja menjadi tukang tambal ban demi membiayai anaknya yang sedang sekolah di SMA Untag. Padahal, penghasilannya dari tukang tambal ban dan jualan bensis eceran tak menentu setiap harinya. Makanya, Eri pun berusaha membantu ibu itu.
“Saya tadi kaget ketika lewat di sini Bu. Kok ada perempuan yang jadi tambal ban. Luar biasa njenengan ini. Ibu mau gak kalau saya latih jahit sepatu dan tas? Supaya penghasilannya lebih banyak dari pada ini. Tidak tega saya bu melihat perempuan seperti ini (jadi tukang tambal ban),” katanya.
Eri memastikan akan mendata Winarni dan akan memberikan pelatihan kepadanya. Demi meyakinkan Winarni, ia pun membuka helmnya. Sontak, ibu Warni kaget dan baru tahu bahwa lawan bicaranya itu adalah Wali Kota Surabaya. “Ibu ngerti saya? Saya Wali Kota Surabaya Bu...,” kata Wali Kota Eri sambil membuka helmnya.
Saat itu, Eri pun meminta ibu itu untuk sabar dalam menjalani hidup ini. Sebab, ia mengaku akan berusaha memberikan pelatihan untuk meningkatkan penghasilannya. Pada kesempatan itu pula, ia juga meminta ajudannya untuk memberikan bantuan kepada Winarni.
Setelah melanjutkan perjalanan pulang, lagi-lagi Eri berhenti dan turun dari sepeda motornya. Ternyata, ia melihat ada seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil duduk-duduk di trotoar pinggir jalan.
Setelah menyapa ibu tersebut, Eri juga meminta ajudannya untuk memberikan bantuan kepada ibu tersebut. Kemudian, ia pun melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanan pulang itu, ia juga berkali-kali menyapa warga ketika berhenti di traffick light. Ia nampak akrab dengan warganya itu.
“Saya tadi kaget ketika lewat di sini Bu. Kok ada perempuan yang jadi tambal ban. Luar biasa njenengan ini. Ibu mau gak kalau saya latih jahit sepatu dan tas? Supaya penghasilannya lebih banyak dari pada ini. Tidak tega saya bu melihat perempuan seperti ini (jadi tukang tambal ban),” katanya.
Eri memastikan akan mendata Winarni dan akan memberikan pelatihan kepadanya. Demi meyakinkan Winarni, ia pun membuka helmnya. Sontak, ibu Warni kaget dan baru tahu bahwa lawan bicaranya itu adalah Wali Kota Surabaya. “Ibu ngerti saya? Saya Wali Kota Surabaya Bu...,” kata Wali Kota Eri sambil membuka helmnya.
Saat itu, Eri pun meminta ibu itu untuk sabar dalam menjalani hidup ini. Sebab, ia mengaku akan berusaha memberikan pelatihan untuk meningkatkan penghasilannya. Pada kesempatan itu pula, ia juga meminta ajudannya untuk memberikan bantuan kepada Winarni.
Setelah melanjutkan perjalanan pulang, lagi-lagi Eri berhenti dan turun dari sepeda motornya. Ternyata, ia melihat ada seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil duduk-duduk di trotoar pinggir jalan.
Setelah menyapa ibu tersebut, Eri juga meminta ajudannya untuk memberikan bantuan kepada ibu tersebut. Kemudian, ia pun melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanan pulang itu, ia juga berkali-kali menyapa warga ketika berhenti di traffick light. Ia nampak akrab dengan warganya itu.
(msd)