Hary Susanto Raih Emas Paralimpiade Tokyo, Keluarga: Itu Cita-cita Papa dari Dulu
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Hary Susanto, atlet bulutangkis asal Majalengka sukses menyumbangkan medali emas dalam Paralimpiade Tokyo, Jepang, Minggu (5/9/2021).
Hary Susanto yang berpasangan dengan Leani Ratri Oktila berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan wakil Prancis Lucas Mazur/Faustine Noel di Yoyogi National Stadium, Tokyo, dengan skor 23-22 , 21-17.
Keberhasilan Hary kontan disambut baik oleh keluarganya, di Blok Sabtu, Desa Maja Utara, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Raihan emas Paralimpiade Tokyo tersebut sekaligus melunasi harapan besar Hary sebelum tampil dalam ajang olahraga atlet disabilitas itu.
Istri dan anak Hary Susanto di kediamannya, Blok Sabtu, Desa Maja Utara, Kecamatan Maja, Majalengka, Jabar. Foto/MPI/inin Nastain
“Seneng, alhamdulillah bapak bisa bawa medali emas pulang ke Indonesia. Terus, atas doa, dukungan masyarakat Indonesia terimakasih banyak. Itu cita-cita Papa dari dulu, bisa ikut Paralimpiade, terus bisa bawa emas juga,” kata anak sulung Hary, Rinaldhy, Senin (6/8/2021).
Baca juga: Duet Hary/Leani Rebut Emas Para Bulu Tangkis Paralimpiade Tokyo 2020
Setelah sukses mengharumkan Indonesia di kancah internasional, kini keluarga berharap bisa segera bertemu dengan sang pahlawan. Pasalnya, sejak sekitar 3 bulan lalu, interaksi mereka praktis hanya lewat video call saja.
"Perjalanan papa panjang sih. Papa masuk (pelatnas) 2019 akhir, kan rencananya berangkat 2020, terus diundur. Papa lanjut lagi Pelatnas di Solo setahun lagi, baru terlaksana (paralimpiade) kemarin. Jadi susah buat ketemu keluarga, terbatas," ungkap Rinaldhy.
Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
Interaksi mereka sejatinya sudah mulai terbatas begitu Hary masuk Pelatnas pada 2019 silam. Namun, saat itu mereka sesekali masih bisa bertemu untuk melepas rindu. Begitu mendekati hari H Paralimpiade, interaksi mereka jadi semakin terbatas.
"Tadinya mah masih bisa ketemu, cuma pas mau berangkat, hampir 3 bulan, sudah nggak bisa ketemu. Tadinya mah masih bisa, malah kita ke sana, karena Bapak kan nggak bisa keluar. Jadi kita yang ke Solo (tempat Pelatnas), kita nengokin. Pas 3 bulan ke belakang sudah nggak bisa, nggak bisa ketemu," kata istri Hary, Dewi Yuliana.
"Rencana pulang (dari Tokyo) hari ini. Karantina dulu (di Jakarta). (Setiba di Jakarta) nggak tau, mau ada acara sama Presiden, kataknya," ujarnya.
Hary Susanto yang berpasangan dengan Leani Ratri Oktila berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan wakil Prancis Lucas Mazur/Faustine Noel di Yoyogi National Stadium, Tokyo, dengan skor 23-22 , 21-17.
Keberhasilan Hary kontan disambut baik oleh keluarganya, di Blok Sabtu, Desa Maja Utara, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Raihan emas Paralimpiade Tokyo tersebut sekaligus melunasi harapan besar Hary sebelum tampil dalam ajang olahraga atlet disabilitas itu.
Istri dan anak Hary Susanto di kediamannya, Blok Sabtu, Desa Maja Utara, Kecamatan Maja, Majalengka, Jabar. Foto/MPI/inin Nastain
“Seneng, alhamdulillah bapak bisa bawa medali emas pulang ke Indonesia. Terus, atas doa, dukungan masyarakat Indonesia terimakasih banyak. Itu cita-cita Papa dari dulu, bisa ikut Paralimpiade, terus bisa bawa emas juga,” kata anak sulung Hary, Rinaldhy, Senin (6/8/2021).
Baca juga: Duet Hary/Leani Rebut Emas Para Bulu Tangkis Paralimpiade Tokyo 2020
Setelah sukses mengharumkan Indonesia di kancah internasional, kini keluarga berharap bisa segera bertemu dengan sang pahlawan. Pasalnya, sejak sekitar 3 bulan lalu, interaksi mereka praktis hanya lewat video call saja.
"Perjalanan papa panjang sih. Papa masuk (pelatnas) 2019 akhir, kan rencananya berangkat 2020, terus diundur. Papa lanjut lagi Pelatnas di Solo setahun lagi, baru terlaksana (paralimpiade) kemarin. Jadi susah buat ketemu keluarga, terbatas," ungkap Rinaldhy.
Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
Interaksi mereka sejatinya sudah mulai terbatas begitu Hary masuk Pelatnas pada 2019 silam. Namun, saat itu mereka sesekali masih bisa bertemu untuk melepas rindu. Begitu mendekati hari H Paralimpiade, interaksi mereka jadi semakin terbatas.
"Tadinya mah masih bisa ketemu, cuma pas mau berangkat, hampir 3 bulan, sudah nggak bisa ketemu. Tadinya mah masih bisa, malah kita ke sana, karena Bapak kan nggak bisa keluar. Jadi kita yang ke Solo (tempat Pelatnas), kita nengokin. Pas 3 bulan ke belakang sudah nggak bisa, nggak bisa ketemu," kata istri Hary, Dewi Yuliana.
"Rencana pulang (dari Tokyo) hari ini. Karantina dulu (di Jakarta). (Setiba di Jakarta) nggak tau, mau ada acara sama Presiden, kataknya," ujarnya.
(shf)