Dampaknya Memberatkan Warga Pematangsiantar, Cipayung Plus Desak PPKM Tak Diperpanjang
loading...
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Pemerintah disedak oleh sejumlah organisasi mahasiswa PMKRI, GMKI, IMM, HMI, GMNI, dan PMII yang tergabung dalam Cipayung Plus, untuk tidak lagi memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Pematangsiantar.
PPKM level 4 ini, sudah satu bulan ini diberlakukan di wilayah Pematangsiantar. Berbagai pembatasan tersebut, berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Kondisi yang memberatkan masyarakat tersebut, membuat para mahasiswa mengeluarkan desakan kepada pemerintah, agar tidak memperpanjang PPKM level 4.
Melalui siaran persnya, Cipayung Plus yang disampaikan Fauzan Azmi Hasibuan dari IMM, menyebutkan ada beberapa pertimbangan pemerintah diminta tidak memperpanjang PPKM level 4 di Pematangsiantar.
"Ada beberapa yang dapat dijadikan pemerintah tidak memperpanjang PPKM level 4 di Pematangsiantar, seperti jumlah kasus COVID-19 telah menurun. Kota Pematangsiantar tidak lagi berada di zona merah, dan masyarakat sudah tidak tahan atau tidak sanggup lagi dengan kebijakan tersebut. Hal itu dapat kita buktikan dengan adanya gelombang aksi dari masyarakat," ujar Fauzan.
Fauzan menambahkan, PPKM level 4 juga sudah mematikan sumber penghidupan sejumlah pekerja yang selama ini menggantungkan hidup dari pendapatan harian seperti petugas parkir, supir angkot, dan pedagang pasar tradisional.
Jika sampai PPKM level 4 diperpanjang lagi, kata Fauzan, masyarakat kecil akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemerintah diharapkan Cipayung Plus lebih arif dalam membuat kebijakan, utamanya terkait penanggulangan COVID-19, sehingga tidak berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat.
"Cipayung Plus sudah melakukan beberapa kali protes terkait penerapan PPKM level 4 di Pematangsiantar, yang tidak mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat kecil, dan jika pemerintah memperpanjang PPKM dikhawatirkan gelombang aksi masyarakat yang lebih besar akan terjadi," ujar Fauzan.
Kelompok Cipayung Plus juga meminta agar pemerintah lebih serius lagi dalam penanganan pandemi COVID-19, dan mendorong pemerintah agar mempercepat vaksinasi di Kota Pematangsiantar, baik dengan cara vaksinasi massal ataupun vaksinasi gotong royong bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal, karena hingga kini jumlah masyarakat yang sudah divaksin masih jauh dari yang diharapkan.
PPKM level 4 ini, sudah satu bulan ini diberlakukan di wilayah Pematangsiantar. Berbagai pembatasan tersebut, berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Kondisi yang memberatkan masyarakat tersebut, membuat para mahasiswa mengeluarkan desakan kepada pemerintah, agar tidak memperpanjang PPKM level 4.
Melalui siaran persnya, Cipayung Plus yang disampaikan Fauzan Azmi Hasibuan dari IMM, menyebutkan ada beberapa pertimbangan pemerintah diminta tidak memperpanjang PPKM level 4 di Pematangsiantar.
"Ada beberapa yang dapat dijadikan pemerintah tidak memperpanjang PPKM level 4 di Pematangsiantar, seperti jumlah kasus COVID-19 telah menurun. Kota Pematangsiantar tidak lagi berada di zona merah, dan masyarakat sudah tidak tahan atau tidak sanggup lagi dengan kebijakan tersebut. Hal itu dapat kita buktikan dengan adanya gelombang aksi dari masyarakat," ujar Fauzan.
Fauzan menambahkan, PPKM level 4 juga sudah mematikan sumber penghidupan sejumlah pekerja yang selama ini menggantungkan hidup dari pendapatan harian seperti petugas parkir, supir angkot, dan pedagang pasar tradisional.
Baca Juga
Jika sampai PPKM level 4 diperpanjang lagi, kata Fauzan, masyarakat kecil akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemerintah diharapkan Cipayung Plus lebih arif dalam membuat kebijakan, utamanya terkait penanggulangan COVID-19, sehingga tidak berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat.
"Cipayung Plus sudah melakukan beberapa kali protes terkait penerapan PPKM level 4 di Pematangsiantar, yang tidak mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat kecil, dan jika pemerintah memperpanjang PPKM dikhawatirkan gelombang aksi masyarakat yang lebih besar akan terjadi," ujar Fauzan.
Kelompok Cipayung Plus juga meminta agar pemerintah lebih serius lagi dalam penanganan pandemi COVID-19, dan mendorong pemerintah agar mempercepat vaksinasi di Kota Pematangsiantar, baik dengan cara vaksinasi massal ataupun vaksinasi gotong royong bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal, karena hingga kini jumlah masyarakat yang sudah divaksin masih jauh dari yang diharapkan.
(eyt)