Siswa SD ke Sekolah Harus Lewat Kuburan, Jalan Utama Ditutup Tembok Beton 3 Meter
loading...
A
A
A
"Awalnya memang dibuka dan jalan sudah bagus, tapi saat ini ditutup oleh pemilik tanah karena katanya sudah dijual ke orang lain. Jadi saat ini enggak dikasih jalan lagi," katanya, Rabu (1/8/2021).
Sementara itu siswa kelas 4 SDN Tugu 2, Natasya Sifa mengaku dirinya dan teman-temannya ingin jalan dibuka kembali karena kalau lewat belakang takut jatuh dan jalannya becek dan kotor.
Diketahui benteng pagar tembokbetok 3 meter yang dibangun oleh pemilik tanah ini sudah berdiri sejak awal tahun 2021 lalu. Saat pembelajaran dilakukan secara daring/ dan pemilik tahan memberikan jalan dengan lebar 50 centimeter.
Namun akses jalan yang diberikan oleh pemilik tanah ini masih sulit untuk diakses oleh para siswa dan guru yang akan masuk ke sekolah. Selain sempit, jalan masuk itu juga terhalang oleh bangunan musola milik rumah makan yang berada disampingnya.
Lihat Juga: Jalan Terbelah, Begini Penampakan Titik Longsor di Jalur Lingar Selatan Malang-Blitar yang Terputus
Sementara itu siswa kelas 4 SDN Tugu 2, Natasya Sifa mengaku dirinya dan teman-temannya ingin jalan dibuka kembali karena kalau lewat belakang takut jatuh dan jalannya becek dan kotor.
Diketahui benteng pagar tembokbetok 3 meter yang dibangun oleh pemilik tanah ini sudah berdiri sejak awal tahun 2021 lalu. Saat pembelajaran dilakukan secara daring/ dan pemilik tahan memberikan jalan dengan lebar 50 centimeter.
Namun akses jalan yang diberikan oleh pemilik tanah ini masih sulit untuk diakses oleh para siswa dan guru yang akan masuk ke sekolah. Selain sempit, jalan masuk itu juga terhalang oleh bangunan musola milik rumah makan yang berada disampingnya.
Lihat Juga: Jalan Terbelah, Begini Penampakan Titik Longsor di Jalur Lingar Selatan Malang-Blitar yang Terputus
(shf)