Siswa SD ke Sekolah Harus Lewat Kuburan, Jalan Utama Ditutup Tembok Beton 3 Meter

Rabu, 01 September 2021 - 13:55 WIB
loading...
Siswa SD ke Sekolah Harus Lewat Kuburan, Jalan Utama Ditutup Tembok Beton 3 Meter
Akses jalan utama ke SDN 2 Tugu di Cihideung, Kota Tasikmalaya ditutup tembok beton setinggi 3 meter. Siswa berangkat ke sekolah terpaksa harus melewati kuburan. Foto/iNews TV/Asep Juhariyanto
A A A
TASIKMALAYA - Siswa SDN 2 Tugu di Kelurahan Tugu Jaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berangkat ke sekolah harus melewati kuburan lantaran akses jalan utama ditutup tembok beton setinggi 3 meter.

Kondisi ini terjadi setelah pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai. Akses jalan menuju SDN 2 Tugu ditutup tembok beton setinggi 3 meter oleh pemilik tanah yang ada di depan sekolah.

Siswa SD ke Sekolah Harus Lewat Kuburan, Jalan Utama Ditutup Tembok Beton 3 Meter


Para siswa dan guru terpaksa harus melewati kuburan, sawah, dan kebun bekas galian untuk masuk ke sekolah. Bahkan orang tua siswa ada yang terjatuh ke selokan saat mengantar anaknya ke sekolah karena mereka kini menggunakan jalan belakang.

Baca juga: Lagi Akses Jalan Umum Ditembok Ahli Waris, Camat: Kita Sudah Tempuh Berbagai Cara

Para siswa berharap jalan depan bisa kembali digunakan agar mereka lebih dekat dan mudah masuk ke sekolah. Saat ini sebanyak 167 siswa dan guru harus melewati kuburan, sawah, dan kebun bekas galian agar bisa masuk ke sekolah.

Bahkan jalan di bagian belakang sekolah ini sudah terlihat akan dibangun oleh pemilik lahan. Sehingga akses jalan juga akan semakin sulit untuk masuk ke sekolah.

Siswa SD ke Sekolah Harus Lewat Kuburan, Jalan Utama Ditutup Tembok Beton 3 Meter


Perjuangan para siswa dan orang tuanya yang mengantar ke sekolah juga cukup menyulitkan. Menurut salah satu orang tua siswa, Nina Herlina (45), dirinya sempat jatuh ke selokan hingga luka memar. Karena itu dia ingin jalan depan SDN 2 Tugu kembali dibuka lagi.

Baca juga: Ibu dan Anak Gadisnya Ditelanjangi dan Dibunuh, Anjing Pelacak Endus Sejumlah Tempat di TKP

"Awalnya memang dibuka dan jalan sudah bagus, tapi saat ini ditutup oleh pemilik tanah karena katanya sudah dijual ke orang lain. Jadi saat ini enggak dikasih jalan lagi," katanya, Rabu (1/8/2021).

Sementara itu siswa kelas 4 SDN Tugu 2, Natasya Sifa mengaku dirinya dan teman-temannya ingin jalan dibuka kembali karena kalau lewat belakang takut jatuh dan jalannya becek dan kotor.

Diketahui benteng pagar tembokbetok 3 meter yang dibangun oleh pemilik tanah ini sudah berdiri sejak awal tahun 2021 lalu. Saat pembelajaran dilakukan secara daring/ dan pemilik tahan memberikan jalan dengan lebar 50 centimeter.

Namun akses jalan yang diberikan oleh pemilik tanah ini masih sulit untuk diakses oleh para siswa dan guru yang akan masuk ke sekolah. Selain sempit, jalan masuk itu juga terhalang oleh bangunan musola milik rumah makan yang berada disampingnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2962 seconds (0.1#10.140)