Siswa SD ke Sekolah Harus Lewat Kuburan, Jalan Utama Ditutup Tembok Beton 3 Meter
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Siswa SDN 2 Tugu di Kelurahan Tugu Jaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berangkat ke sekolah harus melewati kuburan lantaran akses jalan utama ditutup tembok beton setinggi 3 meter.
Kondisi ini terjadi setelah pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai. Akses jalan menuju SDN 2 Tugu ditutup tembok beton setinggi 3 meter oleh pemilik tanah yang ada di depan sekolah.
Para siswa dan guru terpaksa harus melewati kuburan, sawah, dan kebun bekas galian untuk masuk ke sekolah. Bahkan orang tua siswa ada yang terjatuh ke selokan saat mengantar anaknya ke sekolah karena mereka kini menggunakan jalan belakang.
Baca juga: Lagi Akses Jalan Umum Ditembok Ahli Waris, Camat: Kita Sudah Tempuh Berbagai Cara
Para siswa berharap jalan depan bisa kembali digunakan agar mereka lebih dekat dan mudah masuk ke sekolah. Saat ini sebanyak 167 siswa dan guru harus melewati kuburan, sawah, dan kebun bekas galian agar bisa masuk ke sekolah.
Bahkan jalan di bagian belakang sekolah ini sudah terlihat akan dibangun oleh pemilik lahan. Sehingga akses jalan juga akan semakin sulit untuk masuk ke sekolah.
Perjuangan para siswa dan orang tuanya yang mengantar ke sekolah juga cukup menyulitkan. Menurut salah satu orang tua siswa, Nina Herlina (45), dirinya sempat jatuh ke selokan hingga luka memar. Karena itu dia ingin jalan depan SDN 2 Tugu kembali dibuka lagi.
Baca juga: Ibu dan Anak Gadisnya Ditelanjangi dan Dibunuh, Anjing Pelacak Endus Sejumlah Tempat di TKP
Kondisi ini terjadi setelah pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai. Akses jalan menuju SDN 2 Tugu ditutup tembok beton setinggi 3 meter oleh pemilik tanah yang ada di depan sekolah.
Para siswa dan guru terpaksa harus melewati kuburan, sawah, dan kebun bekas galian untuk masuk ke sekolah. Bahkan orang tua siswa ada yang terjatuh ke selokan saat mengantar anaknya ke sekolah karena mereka kini menggunakan jalan belakang.
Baca juga: Lagi Akses Jalan Umum Ditembok Ahli Waris, Camat: Kita Sudah Tempuh Berbagai Cara
Para siswa berharap jalan depan bisa kembali digunakan agar mereka lebih dekat dan mudah masuk ke sekolah. Saat ini sebanyak 167 siswa dan guru harus melewati kuburan, sawah, dan kebun bekas galian agar bisa masuk ke sekolah.
Bahkan jalan di bagian belakang sekolah ini sudah terlihat akan dibangun oleh pemilik lahan. Sehingga akses jalan juga akan semakin sulit untuk masuk ke sekolah.
Perjuangan para siswa dan orang tuanya yang mengantar ke sekolah juga cukup menyulitkan. Menurut salah satu orang tua siswa, Nina Herlina (45), dirinya sempat jatuh ke selokan hingga luka memar. Karena itu dia ingin jalan depan SDN 2 Tugu kembali dibuka lagi.
Baca juga: Ibu dan Anak Gadisnya Ditelanjangi dan Dibunuh, Anjing Pelacak Endus Sejumlah Tempat di TKP