Ekstra Hati-hati, Vaksinasi COVID-19 ke Ibu Hamil Masih Minim
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Target sasaran vaksinasi COVID-19 ke ibu hamil di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih jauh di bawah angka yang terdata di Dinas Kesehatan. Bahkan saat ini vaksinasi baru dilakukan untuk vaksin dosis pertama sedangkan pelaksanaan untuk dosis dua belum ada yang disuntik.
"Vaksinasi terhadap ibu hamil harus lebih berhati-hati karena kondisi mereka berbeda. Pelaksanaan penyuntikan juga tergantung kondisi yang bersangkutan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Nurul Rasihan, Senin (30/8/2021).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 KBB hingga 26 Agustus 2021 lalu, jumlah ibu hamil yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama baru 40 orang dari total sasaran 8.328. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua belum ada sama sekali yang divaksin.
Baca juga: Ibu dan Anak Gadisnya Ditelanjangi dan Dibunuh, Keluarga Korban Kembali Diperiksa dan Diajak ke TKP
Nurul memastikan, kepada 40 ibu hamil yang sudah divaksin hingga sekarang belum ada gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan. Itu menjadi bertanda baik dan diharapkan hingga ke depannya tidak terjadi hal yang tidak diharapkan.
"Kalau KIPI sampai saat ini belum ada, mudah-mudahan tetap tidak ada sampai semua ibu hamil itu selesai divaksin. Mengingat vaksinasi ke mereka diperlukan karena memiliki peningkatan risiko berat apabila terinfeksi COVID-19," ucapnya.
Diakuinya, kendala lain lambatnya vaksinasi ke ibu hamil dikarenakan hingga saat ini belum ada gebyar vaksinasi dan baru dilaksanakan di setiap puskesmas. Pelaksanaannya sudah digelar sejak Agustus, setelah pihaknya mendapat surat edaran dari Pemprov Jabar untuk melaksanakan vaksinasi bagi ibu hamil.
Baca juga: Keluar Ruangan Setelah Lima Jam Diperiksa di Polda Jatim, Bupati Probolinggo dan Suami Bungkam
Disinggung soal ketersediaan vaksin, Nurul mengaku, masih jadi kendala apalagi vaksinasi juga diprioritaskan untuk pelajar. Sementara untuk data ibu hamil, sudah ada di setiap puskesmas sehingga ketika ada vaksinasi tinggal disebarkan undangan pemanggilan untuk datang.
"Kalau data sudah ada di setiap puskesmas, jadwalnya juga sudah diatur mereka. Tinggal untuk mempercepat vaksinasinya, tergantung ketersediannya stok vaksin dari Provinsi dan droppingnya kapan," pungkasnya
Lihat Juga: Polisi Temukan Riwayat Pembelian Sianida di Kasus Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat
"Vaksinasi terhadap ibu hamil harus lebih berhati-hati karena kondisi mereka berbeda. Pelaksanaan penyuntikan juga tergantung kondisi yang bersangkutan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Nurul Rasihan, Senin (30/8/2021).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 KBB hingga 26 Agustus 2021 lalu, jumlah ibu hamil yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama baru 40 orang dari total sasaran 8.328. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua belum ada sama sekali yang divaksin.
Baca juga: Ibu dan Anak Gadisnya Ditelanjangi dan Dibunuh, Keluarga Korban Kembali Diperiksa dan Diajak ke TKP
Nurul memastikan, kepada 40 ibu hamil yang sudah divaksin hingga sekarang belum ada gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan. Itu menjadi bertanda baik dan diharapkan hingga ke depannya tidak terjadi hal yang tidak diharapkan.
"Kalau KIPI sampai saat ini belum ada, mudah-mudahan tetap tidak ada sampai semua ibu hamil itu selesai divaksin. Mengingat vaksinasi ke mereka diperlukan karena memiliki peningkatan risiko berat apabila terinfeksi COVID-19," ucapnya.
Diakuinya, kendala lain lambatnya vaksinasi ke ibu hamil dikarenakan hingga saat ini belum ada gebyar vaksinasi dan baru dilaksanakan di setiap puskesmas. Pelaksanaannya sudah digelar sejak Agustus, setelah pihaknya mendapat surat edaran dari Pemprov Jabar untuk melaksanakan vaksinasi bagi ibu hamil.
Baca juga: Keluar Ruangan Setelah Lima Jam Diperiksa di Polda Jatim, Bupati Probolinggo dan Suami Bungkam
Disinggung soal ketersediaan vaksin, Nurul mengaku, masih jadi kendala apalagi vaksinasi juga diprioritaskan untuk pelajar. Sementara untuk data ibu hamil, sudah ada di setiap puskesmas sehingga ketika ada vaksinasi tinggal disebarkan undangan pemanggilan untuk datang.
"Kalau data sudah ada di setiap puskesmas, jadwalnya juga sudah diatur mereka. Tinggal untuk mempercepat vaksinasinya, tergantung ketersediannya stok vaksin dari Provinsi dan droppingnya kapan," pungkasnya
Lihat Juga: Polisi Temukan Riwayat Pembelian Sianida di Kasus Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat
(msd)