Nelayan Cilegon Dapat Bantuan Sembako, Apresiasi Manajemen PLTU Jawa 9-10
loading...
A
A
A
CILEGON - Para nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Nelayan Suralaya, Cilegon, Banten mendapat bantuan sembako dari manajemen pembangunan PLTU Jawa 9-10.
Bantuan yang diserahkan oleh manajemen pembangunan PLTU Jawa 9-10, PT Indo Raya Tenaga (IRT) di pangkalan nelayan Suralaya, Pulomerak, Cilegon, Kamis (26/8/2021) itu mendapat apresiasi dari para nelayan.
"Nelayan di Suralaya ada dua titik, yakni di Pangkalan Nelayan Suralaya dan Tanjung Pucut. Selanjutnya sembako ini di distribusikan kepada anggota nelayan. Kami berterimakasih atas apa yang diberikan dan dilakukan manejemen IRT," kata Ketua KUB Nelayan Rukun Suralaya, Muhammad Yumi.
Baca juga: Undip Bantu Anak Nelayan dan Masyarakat Pesisir melalui Beasiswa
Dia berharap kegiatan sosial ini bisa berkesinambungan dan berkelanjutan. Selain memberikan sembako, juga bisa lebih proaktif membimbing dan membina para nelayan. "Kebutuhan nelayan selain sembako, adalah peralatan melaut seperti kapal dan mesin kapal. Jadi kalau ada program distribusi peralatan kapal dengan senang hati, masyarakat nelayan menyambutnya," ujarnya.
Baca juga: Kisah Mengharukan, Seorang Ayah Keliling Minta Seragam Bekas Buat Sekolah Anaknya
Wakil Ketua HNSI Rukun Suralaya, Tarsan mengungkapkan, nelayan Suralaya merasa terbantu dan diperhatikan oleh PT IRT. Karena itu, dia mengingatkan kalangan nelayan agar tidak terbawa provokasi pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan nelayan untuk kepentingan individu atau kelompok lain.
Tarsan menambahkan, jika ada nelayan Suralaya meminta proyek pekerjaan di areal proyek PLTU Jawa 9-10 bukanlah untuk kepentingan nelayan seutuhnya, melainkan guna kepentingan pribadi. Nelayan, sejatinya mengurusi pembinaan kemampuan mencari ikan, membenahi peralatannya, termasuk mengurusi kapal untuk melaut. Mencari proyek pekerjaan di pembangunan pembangkit, menurutnya bukanlah ranah kerja nelayan.
"Kami mendengar dan melihat beberapa hari lalu ada yang mengatas namakan nelayan dan meminta proyek itu tidak dibenarkan. Jadi nelayan itu ngurisinnya soal kapal, pembinaan terhadap anggota, dan kegiatan yang kaitannya dengan pesisir, bukan lainnya," tegasnya.
Pemberian bantuan kepada nelayan dihadiri direksi IRT, diantaranya Yudianto Permono, Jinyoung Jeong, dan Steve Adrianto. Diharapkan nelayan bisa terbantu dengan apa yang dilakukan.
"Apa yang kami lakukan ini bukanlah agenda sesekali saja. Kami bersama-sama nelayan sama-sama saling memperhatikan dan guyub. Karenanya, kami juga bangunkan pangkalan dan bina kawan-kawan nelayan agar bisa lebih maju dan lebih sejahtera," kata Kardi Kasiran, perwakilan manajemen IRT.
Bantuan yang diserahkan oleh manajemen pembangunan PLTU Jawa 9-10, PT Indo Raya Tenaga (IRT) di pangkalan nelayan Suralaya, Pulomerak, Cilegon, Kamis (26/8/2021) itu mendapat apresiasi dari para nelayan.
"Nelayan di Suralaya ada dua titik, yakni di Pangkalan Nelayan Suralaya dan Tanjung Pucut. Selanjutnya sembako ini di distribusikan kepada anggota nelayan. Kami berterimakasih atas apa yang diberikan dan dilakukan manejemen IRT," kata Ketua KUB Nelayan Rukun Suralaya, Muhammad Yumi.
Baca juga: Undip Bantu Anak Nelayan dan Masyarakat Pesisir melalui Beasiswa
Dia berharap kegiatan sosial ini bisa berkesinambungan dan berkelanjutan. Selain memberikan sembako, juga bisa lebih proaktif membimbing dan membina para nelayan. "Kebutuhan nelayan selain sembako, adalah peralatan melaut seperti kapal dan mesin kapal. Jadi kalau ada program distribusi peralatan kapal dengan senang hati, masyarakat nelayan menyambutnya," ujarnya.
Baca juga: Kisah Mengharukan, Seorang Ayah Keliling Minta Seragam Bekas Buat Sekolah Anaknya
Wakil Ketua HNSI Rukun Suralaya, Tarsan mengungkapkan, nelayan Suralaya merasa terbantu dan diperhatikan oleh PT IRT. Karena itu, dia mengingatkan kalangan nelayan agar tidak terbawa provokasi pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan nelayan untuk kepentingan individu atau kelompok lain.
Tarsan menambahkan, jika ada nelayan Suralaya meminta proyek pekerjaan di areal proyek PLTU Jawa 9-10 bukanlah untuk kepentingan nelayan seutuhnya, melainkan guna kepentingan pribadi. Nelayan, sejatinya mengurusi pembinaan kemampuan mencari ikan, membenahi peralatannya, termasuk mengurusi kapal untuk melaut. Mencari proyek pekerjaan di pembangunan pembangkit, menurutnya bukanlah ranah kerja nelayan.
"Kami mendengar dan melihat beberapa hari lalu ada yang mengatas namakan nelayan dan meminta proyek itu tidak dibenarkan. Jadi nelayan itu ngurisinnya soal kapal, pembinaan terhadap anggota, dan kegiatan yang kaitannya dengan pesisir, bukan lainnya," tegasnya.
Pemberian bantuan kepada nelayan dihadiri direksi IRT, diantaranya Yudianto Permono, Jinyoung Jeong, dan Steve Adrianto. Diharapkan nelayan bisa terbantu dengan apa yang dilakukan.
"Apa yang kami lakukan ini bukanlah agenda sesekali saja. Kami bersama-sama nelayan sama-sama saling memperhatikan dan guyub. Karenanya, kami juga bangunkan pangkalan dan bina kawan-kawan nelayan agar bisa lebih maju dan lebih sejahtera," kata Kardi Kasiran, perwakilan manajemen IRT.
(shf)