Dinas Pendidikan Siapkan Skenario Belajar di Sekolah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel tengah mempersiapkan skenario pelaksanaan pembelajaran di sekolah, jika masa perpanjangan belajar dari rumah resmi dicabut oleh pemerintah pusat.
Baca : Disdik Sulsel Siapkan 174.282 Kuota untuk Peserta Didik Baru
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri mengatakan, saat ini masa tanggap darurat Covid-19 masih berlangsung. Meski demikian, pihaknya mulai melakukan langkah antisipasi jika hal itu sudah dimulai.
"Kita sementara mempersialkan bagaimana skenario kalau nanti hari pertama sekolah itu, dibuka dan siswa harus datang di sekolah. Kalau misalnya ada keputusan pemerintah terkait perpanjangan masa belajar di rumah ini resmi dicabut," tutur Basri yang ditemui di kantor Gubernur Sulsel, kemarin.
Basri mengaku, alternatif skenario yang disiapkan jika masa belajar di sekolah sudah dimulai, dengan memberlakukan sistem shift. Kelas akan dibagi dua, ada masuk pagi dan siang. Hal ini demi mengurangi aktvitas berkerumum di sekolah.
"Salah satunya itu misalnya sekolah dibuka, maka kemungkinan kita akan bagi dua per kelas," ucap Basri. Meski begitu, rencana ini masih terus dimatangkan dengan berbagai pihak di sekolah. Sambil terus meminta petunjuk dari pusat, melalui Kemendikbud.
Apalagi, kata dia, petunjuk teknis (juknis) terkait skenario yang disiapkan masih menunggu resmi dari pusat. Pemerintah provinsi harus sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan pusat nantinya.
Jika aktivitas sekolah dimulai, kawasan sekolah pun harus dipastikan steril. Semua pihak harus menjamin dan disiplin menjalankan protokol penanganan kesehatan, misalnya menyediakan tempat cuci tangan, memakai masker, dan tetap jaga jarak.
"Walaupun nanti pembelajaran dilakukan di sekolah, tentu kita harus mengacu pada protokol kesehatan atau kebijakan dari pemerintah. Kalau di Sulsel kan setiap langkah kami selalu minta arahan gubernur selaku ketua gugus," pungkas Basri.
Dia melanjutkan, masa perpanjangan belajar dari rumah masih berlangsung. Bahkan saat ini sudah memasuki tahap kelima perpanjangan. Gubernur Sulsel, kata dia, sudah menandatangani masa perpanjangannya.
Masa perpanjangan belajar dari rumah juga menyesuaikan dengan terbitnya keputusan dari Kemenpan-RB. Dalam hal ini ikut memperpanjang masa kerja pemerintah dari kantor yang dialihkan di rumah.
Baca Juga : Full Online, PPDB Tingkat SMA Dijadwalkan Awal Juli Mendatang
"Hari ini tadi bapak gubernur juga menandatangani perpanjangan kelima, mulai tanggal 30 Mei sampai 4 Juni. Tadi bapak gubernur sudah tandatangan perpanjangan itu. Ini juga menyesuaikan dengan surat yang dikeluarkan oleh Kemenpan RB," jelas Basri.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Sumarlin mengaku, khusus di Pemprov Sulsel belum ada jadwal resmi perpanjangan work from home. Meski begitu dia tak menampik rencana perpanjangan itu.
"Masih menunggu juga arahan pimpinan, tapi kemungkinan besar ada perpanjangan karena surat perpanjangan Kemenpan juga ada," beber Sumarlin.
Baca : Disdik Sulsel Siapkan 174.282 Kuota untuk Peserta Didik Baru
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri mengatakan, saat ini masa tanggap darurat Covid-19 masih berlangsung. Meski demikian, pihaknya mulai melakukan langkah antisipasi jika hal itu sudah dimulai.
"Kita sementara mempersialkan bagaimana skenario kalau nanti hari pertama sekolah itu, dibuka dan siswa harus datang di sekolah. Kalau misalnya ada keputusan pemerintah terkait perpanjangan masa belajar di rumah ini resmi dicabut," tutur Basri yang ditemui di kantor Gubernur Sulsel, kemarin.
Basri mengaku, alternatif skenario yang disiapkan jika masa belajar di sekolah sudah dimulai, dengan memberlakukan sistem shift. Kelas akan dibagi dua, ada masuk pagi dan siang. Hal ini demi mengurangi aktvitas berkerumum di sekolah.
"Salah satunya itu misalnya sekolah dibuka, maka kemungkinan kita akan bagi dua per kelas," ucap Basri. Meski begitu, rencana ini masih terus dimatangkan dengan berbagai pihak di sekolah. Sambil terus meminta petunjuk dari pusat, melalui Kemendikbud.
Apalagi, kata dia, petunjuk teknis (juknis) terkait skenario yang disiapkan masih menunggu resmi dari pusat. Pemerintah provinsi harus sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan pusat nantinya.
Jika aktivitas sekolah dimulai, kawasan sekolah pun harus dipastikan steril. Semua pihak harus menjamin dan disiplin menjalankan protokol penanganan kesehatan, misalnya menyediakan tempat cuci tangan, memakai masker, dan tetap jaga jarak.
"Walaupun nanti pembelajaran dilakukan di sekolah, tentu kita harus mengacu pada protokol kesehatan atau kebijakan dari pemerintah. Kalau di Sulsel kan setiap langkah kami selalu minta arahan gubernur selaku ketua gugus," pungkas Basri.
Dia melanjutkan, masa perpanjangan belajar dari rumah masih berlangsung. Bahkan saat ini sudah memasuki tahap kelima perpanjangan. Gubernur Sulsel, kata dia, sudah menandatangani masa perpanjangannya.
Masa perpanjangan belajar dari rumah juga menyesuaikan dengan terbitnya keputusan dari Kemenpan-RB. Dalam hal ini ikut memperpanjang masa kerja pemerintah dari kantor yang dialihkan di rumah.
Baca Juga : Full Online, PPDB Tingkat SMA Dijadwalkan Awal Juli Mendatang
"Hari ini tadi bapak gubernur juga menandatangani perpanjangan kelima, mulai tanggal 30 Mei sampai 4 Juni. Tadi bapak gubernur sudah tandatangan perpanjangan itu. Ini juga menyesuaikan dengan surat yang dikeluarkan oleh Kemenpan RB," jelas Basri.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Sumarlin mengaku, khusus di Pemprov Sulsel belum ada jadwal resmi perpanjangan work from home. Meski begitu dia tak menampik rencana perpanjangan itu.
"Masih menunggu juga arahan pimpinan, tapi kemungkinan besar ada perpanjangan karena surat perpanjangan Kemenpan juga ada," beber Sumarlin.
(sri)