Palopo dan Sidrap Belajar Penggunaan Pompa Bahan Kimia di Luwu
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sidrap dan PDAM Kota Palopo (PAM Tirtha Mangkaluku), belajar menerapkan sistem perpipaan untuk bahan kimia di Kabupaten Luwu .
Itu setelah PDAM Kabupaten Luwu , berhasil menerapkan temuan baru sistem perpipaan untuk bahan kimia pengurai kotoran air minum. Sistem ini dianggap baik karena mampu mengefiensi anggaran operasional PDAM hingga puluhan bahkan ratusan juta per tahunnya dengan fungsi yang sama.
Direktur PDAM Luwu , Syaharuddin mengatakan, desain baru terkait penggunaan pompa dan fasilitas pompa dosing untuk bahan kimia telah digunakan beberapa bulan.
"Pompa dosing yang selama ini PDAM gunakan mendorong bahan kimia ke pengolahan kami rubah, dengan meggunalam pompa biasa," ujarnya.
"Selain mengganti pompa dosing dengan pompa biasa, kami juga desain infrastrukturnya dengan menggunakan 2 tandom atau penampung air," lanjutnya.
Lanjut dijelaskan Syaharuddin, satu untuk tandonberkapasitas 2 meter kubik digunakan untuk melarutkan bahan kimia atau PAC satu untuk menampung kemudian mendistribusikannya dengan sistem gravitasi ke pengolahan.
Menurut Syaharuddin, sistem ini dianggap berhasil menekan biaya operasional PDAM hingga ratusan juta pertahun. Dirincikan harga satu pompa dosing yang digunakan selama ini antara Rp30 juta hingga Rp60 juta.
Pada sistem sebelumnya, PDAM menggunakan 2 mesin pompa dosing. Selain itu, biaya listrik menggunakan pompa dosing jauh lebih besar karena mesin pompa dosing harus menyala selama seharian bahkan 1 x 24 jam.
"Sistem yang baru ini mesin pompa yang kita gunakan cukup dihidupkan selama 30 menit untuk mengisap sekaligus mendorong bahan kimia ke tandon kedua. Daritandon kedua, tidak perlu menggunakan mesin ke penampungan cukup mengatur keran saja," jelasnya.
Keberhasilan sistem ini mendapat perhatian sejumlah PDAM di Sulsel. Diantaranya, PDAM Sidrap dan PDAM Kota Palopo (PAM Tirtha Mangkaluku). Kedua PDAM yang memiliki pelanggan lebih besar dari PDAM Luwu ini telah melakukan studi tiru, belajar sistem perpipaan untuk bahan kimia pengurai kotoran air minum yang diterapkan Luwu.
Untuk diketahui, sistem ini sudah ditetapkan PDAM di 4 Instalasi Pengolahan Air Bersih atau IKK. Yakni, IKK Bajo, IKK Kamanre, IKK Belopa dan IKK Walenrang. Tahun ini, PDAM Target seluruh, 10 IKK di Luwu sudah menggunakan sistem terbarukan PDAM Luwu ini.
Itu setelah PDAM Kabupaten Luwu , berhasil menerapkan temuan baru sistem perpipaan untuk bahan kimia pengurai kotoran air minum. Sistem ini dianggap baik karena mampu mengefiensi anggaran operasional PDAM hingga puluhan bahkan ratusan juta per tahunnya dengan fungsi yang sama.
Direktur PDAM Luwu , Syaharuddin mengatakan, desain baru terkait penggunaan pompa dan fasilitas pompa dosing untuk bahan kimia telah digunakan beberapa bulan.
"Pompa dosing yang selama ini PDAM gunakan mendorong bahan kimia ke pengolahan kami rubah, dengan meggunalam pompa biasa," ujarnya.
"Selain mengganti pompa dosing dengan pompa biasa, kami juga desain infrastrukturnya dengan menggunakan 2 tandom atau penampung air," lanjutnya.
Lanjut dijelaskan Syaharuddin, satu untuk tandonberkapasitas 2 meter kubik digunakan untuk melarutkan bahan kimia atau PAC satu untuk menampung kemudian mendistribusikannya dengan sistem gravitasi ke pengolahan.
Menurut Syaharuddin, sistem ini dianggap berhasil menekan biaya operasional PDAM hingga ratusan juta pertahun. Dirincikan harga satu pompa dosing yang digunakan selama ini antara Rp30 juta hingga Rp60 juta.
Pada sistem sebelumnya, PDAM menggunakan 2 mesin pompa dosing. Selain itu, biaya listrik menggunakan pompa dosing jauh lebih besar karena mesin pompa dosing harus menyala selama seharian bahkan 1 x 24 jam.
"Sistem yang baru ini mesin pompa yang kita gunakan cukup dihidupkan selama 30 menit untuk mengisap sekaligus mendorong bahan kimia ke tandon kedua. Daritandon kedua, tidak perlu menggunakan mesin ke penampungan cukup mengatur keran saja," jelasnya.
Keberhasilan sistem ini mendapat perhatian sejumlah PDAM di Sulsel. Diantaranya, PDAM Sidrap dan PDAM Kota Palopo (PAM Tirtha Mangkaluku). Kedua PDAM yang memiliki pelanggan lebih besar dari PDAM Luwu ini telah melakukan studi tiru, belajar sistem perpipaan untuk bahan kimia pengurai kotoran air minum yang diterapkan Luwu.
Untuk diketahui, sistem ini sudah ditetapkan PDAM di 4 Instalasi Pengolahan Air Bersih atau IKK. Yakni, IKK Bajo, IKK Kamanre, IKK Belopa dan IKK Walenrang. Tahun ini, PDAM Target seluruh, 10 IKK di Luwu sudah menggunakan sistem terbarukan PDAM Luwu ini.
(agn)