Dewan Minta Pemkot Makassar Pertimbangkan Pembangunan KOR Untia
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Komisi A DPRD Kota Makassar mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot), untuk mempertimbangkan pembangunan Kawasan Olahraga (KOR) di Kelurahan Untia.
Anggota Komisi A Abdul Azis Namu menilai, pemkot harus bisa memikirkan skala prioritas pembangunan apalagi anggaran pembangunan tidaklah kecil.
"Kita perlu lihat dari sisi kondisi pendanaannya, oleh karena kita tahu kita masih masa pandemi Covid-19 ," ucap Ketua Fraksi PPP ini.
Menurutnya, masih banyak program saat ini yang memiliki skala prioritas tinggi seperti pembangunan RS Jumpandang Baru. Banyaknya program yang direfokusing mengindikasikan keuangan masih belum stabil.
"Yang tadi kami sampaikan kita tetap perhatikan skala prioritas, anggaran yang tersedia yang mana yang paling membutuhkan. Kalau anggaran hanya cukup untuk RS, ke sana saja dulu. Nah KOR ini bisa setelah itu," ujarnya.
Selain itu, Azis Namu juga mendesak pemkot mendorong capaian PAD kota, utamanya sektor retribusi Perusda.
"Mulai saat ini pemkot harus bisa ambil langkah PAD agar bisa meningkat, karena ini masih banyak persoalan pada pajak dan retribusi," pungkas dia.
Kepala Bappeda Kota Makassar Andi Hadijah Iriani saat ditemui mengatakan, pembangunan KOR Untia yang menelan anggaran hingga Rp100 milliar sangat memungkinkan asalkan target PAD bisa terus tercapai.
"Kalau PAD-nya sesuai, itu sih kecil. Kalau Pak Wali bilang begitu pasti sudah dipikirkan anggarannya," ujarnya.
Dirinya bersikap optimis Covid-19 di 2022 bisa segera membaik agar penganggaran juga bisa lebih mudah.
"Saya nda mau mengharapkan Covid-19 masih jalan. Kalau semua patuh insyaallah ini pasti sudah tidak ada lagi. Jadi ini juga tergantung dari masyarakat," pungkasnya.
Anggota Komisi A Abdul Azis Namu menilai, pemkot harus bisa memikirkan skala prioritas pembangunan apalagi anggaran pembangunan tidaklah kecil.
"Kita perlu lihat dari sisi kondisi pendanaannya, oleh karena kita tahu kita masih masa pandemi Covid-19 ," ucap Ketua Fraksi PPP ini.
Menurutnya, masih banyak program saat ini yang memiliki skala prioritas tinggi seperti pembangunan RS Jumpandang Baru. Banyaknya program yang direfokusing mengindikasikan keuangan masih belum stabil.
"Yang tadi kami sampaikan kita tetap perhatikan skala prioritas, anggaran yang tersedia yang mana yang paling membutuhkan. Kalau anggaran hanya cukup untuk RS, ke sana saja dulu. Nah KOR ini bisa setelah itu," ujarnya.
Selain itu, Azis Namu juga mendesak pemkot mendorong capaian PAD kota, utamanya sektor retribusi Perusda.
"Mulai saat ini pemkot harus bisa ambil langkah PAD agar bisa meningkat, karena ini masih banyak persoalan pada pajak dan retribusi," pungkas dia.
Kepala Bappeda Kota Makassar Andi Hadijah Iriani saat ditemui mengatakan, pembangunan KOR Untia yang menelan anggaran hingga Rp100 milliar sangat memungkinkan asalkan target PAD bisa terus tercapai.
"Kalau PAD-nya sesuai, itu sih kecil. Kalau Pak Wali bilang begitu pasti sudah dipikirkan anggarannya," ujarnya.
Dirinya bersikap optimis Covid-19 di 2022 bisa segera membaik agar penganggaran juga bisa lebih mudah.
"Saya nda mau mengharapkan Covid-19 masih jalan. Kalau semua patuh insyaallah ini pasti sudah tidak ada lagi. Jadi ini juga tergantung dari masyarakat," pungkasnya.
(agn)