Pembangunan Stadion Mattoanging Dinilai Lebih Fleksibel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Proyek Stadion Mattoanging masih tahap perencanaan. Konstruksinya ditarget dimulai awal tahun 2022 mendatang. Pembangunannya disebut lebih fleksibel, bertahap, sesuai kemampuan anggaran.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Andi Arwin Azis mengaku, penyusunan additional design atau desain alternatif stadion sudah diselesaikan. Sebagai salah satu syarat untuk pelaksanaan lelang dini konstruksi.
“Penyusunan additional design sampai saat ini tidak ada masalah dan sudah siap untuk memenuhi kebutuhan dokumen untuk pelaksanaan lelang dini dalam tahun 2021. Sehingga nanti di awal tahun 2022 sudah langsung bisa berkontrak dengan metode design and build,” papar dia kepada wartawan, kemarin.
Dia menjelaskan, pembangunan Stadion Mattoanging dilakukan dengan metode design and build (rancang bangun). “Metodenya disepakati menjadi design and build. Kalau design and build lebih fleksibel,” imbuhnya.
Dengan begitu, tidak perlu lagi dibuat detail engineering design (DED) atau desain yang lebih lengkap. Sebab, additional design sudah menjadi dasar (basic) untuk melakukan pembangunan konstruksi.
“Makanya tidak harus dikejar-kejar desain lengkapnya. Karena yang dibutuhkan untuk lelang dini dan pembangunan dengan metode design and build, itu hanya basic design. Dan basic design itu sudah tertuang di additional design yang sudah diselesai Juli lalu,” urai Arwin.
Berdasarkan adittional design Stadion Mattoanging , pembangunan direncanakan berkapasitas 20.000 penonton. Dengan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk merampungkan sekitar Rp370 miliar yang bersumber dari APBD Pemprov Sulsel.
Arwin menuturkan, pembangunan stadion dilakukan secara bertahap. Untuk bagian bangunan tahap awal, masih akan disesuaikan dengan kemampuan alokasi keuangan Pemprov Sulsel. Kata dia, tergantung penetapan Tim Anggaran Penetapan Daerah (TAPD) Sulsel.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Andi Arwin Azis mengaku, penyusunan additional design atau desain alternatif stadion sudah diselesaikan. Sebagai salah satu syarat untuk pelaksanaan lelang dini konstruksi.
“Penyusunan additional design sampai saat ini tidak ada masalah dan sudah siap untuk memenuhi kebutuhan dokumen untuk pelaksanaan lelang dini dalam tahun 2021. Sehingga nanti di awal tahun 2022 sudah langsung bisa berkontrak dengan metode design and build,” papar dia kepada wartawan, kemarin.
Dia menjelaskan, pembangunan Stadion Mattoanging dilakukan dengan metode design and build (rancang bangun). “Metodenya disepakati menjadi design and build. Kalau design and build lebih fleksibel,” imbuhnya.
Dengan begitu, tidak perlu lagi dibuat detail engineering design (DED) atau desain yang lebih lengkap. Sebab, additional design sudah menjadi dasar (basic) untuk melakukan pembangunan konstruksi.
“Makanya tidak harus dikejar-kejar desain lengkapnya. Karena yang dibutuhkan untuk lelang dini dan pembangunan dengan metode design and build, itu hanya basic design. Dan basic design itu sudah tertuang di additional design yang sudah diselesai Juli lalu,” urai Arwin.
Berdasarkan adittional design Stadion Mattoanging , pembangunan direncanakan berkapasitas 20.000 penonton. Dengan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk merampungkan sekitar Rp370 miliar yang bersumber dari APBD Pemprov Sulsel.
Arwin menuturkan, pembangunan stadion dilakukan secara bertahap. Untuk bagian bangunan tahap awal, masih akan disesuaikan dengan kemampuan alokasi keuangan Pemprov Sulsel. Kata dia, tergantung penetapan Tim Anggaran Penetapan Daerah (TAPD) Sulsel.