Ingin Jadi Pusat Investasi ASEAN, Ridwan Kamil Siap Tampung Investor Tiongkok

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 07:05 WIB
loading...
Ingin Jadi Pusat Investasi ASEAN, Ridwan Kamil Siap Tampung Investor Tiongkok
Launching Ekosistem Investasi Jawa Barat yang digelar secara daring, Kamis (19/8/2021). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Provinsi Jawa Barat menjadi pusat investasi di kawasan ASEAN. Berbagai langkah perlu diambil untuk menarik minat investor yang jebol desa dari Tiongkok.

"Kita harus naik kelas, dari yang sebelumnya menjadi pusat investasi nasional, ke depan harus menjadi pusat investasi di kawasan ASEAN. Jadi semua harus gerak," kata Ridwan Kamil pada launching “Ekosistem Investasi Jawa Barat” yang digelar secara daring, Kamis (19/8/2021).



Menurut dia, Jawa Barat tidak boleh kalah dibanding kan daerah lain atau bahkan negara lainnya di ASEAN seperti Vietnam. Jabar harus mejadi tujuan bagi investor yang jebol desa dari Tiongkok.

Ridwan Kamil mengklaim, selama ini iklim investasi di Jabar cukup baik. Jabar menjadi tujuan investor di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan pencapaian investasi selama ini yang cukup tinggi. Pada semester 1/2021 misalnya, investasi Jabar tumbuh 11,2 persen dengan pencapaian sekitar Rp72,46 triliun.

"Jabar juga lebih siap. Infrastruktur Jabar memadai, SDM memadai, dan pelayanan investasi yang baik. Saya yakin jika itu terus dipetahankan, jabar akan menjadi tujuan investasi ASEAN," bebernya.

Dia yakin, jika investor terus berdatangan ke Jabar, ekonomi Jabar akan tumbuh. Apalagi, saat ini Jabar sedang menunggu perpres terkait Jabar utara dan selatan. Sehingga nanti akan hadir ratusan triliun untuk pembangunan dan industri. Utara untuk industri dan selatan untuk kesetaraan ekonomi berbasis kelautan dan pertanian.



Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, kontribusi investasi terhadap perekonomian Jawa Barat yang mencapai 25% diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di tahun 2021. Investasi menjadi penting untuk terus didorong, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Dalam jangka pendek, khususnya di masa pandemi, investasi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga pendapatan meningkat. Realisasi investasi juga membantu meningkatkan pendapatan pemerintah sehingga berdampak pada kapasitas fiscal,” ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)