Bilal Mayit dan Penggali Kubur di Medan Menjerit, Delapan Bulan Gak Terima Honor

Rabu, 18 Agustus 2021 - 19:00 WIB
loading...
Bilal Mayit dan Penggali Kubur di Medan Menjerit, Delapan Bulan Gak Terima Honor
Petugas sedang memakamkan salah satu korban COVID-19.Foto/ilustrasi
A A A
MEDAN - Para pengurus jenazah (bilal mayit) dan penggali kubur di Kota Medan mulai menjerit. Itu karena honor mereka belum dibayarkan Pemerintah Kota Medan selama 8 bulan.

Hal tersebut dikatakan Ketua Paguyuban Bilal Mayit dan Penggali Kubur Kota Medan, Pusman, Rabu (18/8/2021). Pulman menegaskan hingga saat ini mereka belum menerima honor padahal sudah dilakukan pendataan oleh pihak Kecamatan dan Kelurahan.

“Hingga saat ini, honor kami belum dibayarkan bang. Sepertinya kami belum Merdeka di tengah pekik Kemerdekaan RI ke 76 ini,” kata Pusman, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Dirayu Tak Bakal Hamil, Pria di Bali Renggut Kegadisan Anak Kandung Selama 4 Tahun

Pusman mengaku pihaknya sudah mencoba mencari informasi dari aparat Pemko Medan terkait pencairan honor tersebut. Baik di aparat di tingkat Kelurahan dan Kecamatan. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan.

"Yang sedihnya, saya dicurigai oleh kawan-kawan anggota. Mereka menuduh sudah ada kongkalikong karena diam saja. Padahal saya sudah teriak-teriak agar Wali Kota Medan segera memberikan kepastian soal honor ini,” kata Pusman.

Pusman menyingkap kembali janji Bobby dan Aulia ketika waktu kampanye bersama dengan bilal mayit dan penggali kubur ketika itu yang menjanjikan akan menaikkan honor mereka bahkan kami akan dimasukkan ke BPJS Kesehatan seluruh anggota bilal mayit dan penggali kubur.

"Dulu waktu kampanye janjinya akan menaikkan honor bilal mayit dan penggali kubur bahkan kami akan dimasukkan dalam program BPJS kesehatan. Sekarang yang sudah ada tak cair-cair, anggota di bawah sudah mengeluh,” ungkapnya.

Baca juga: Pakai Mobil Dinas Baru Lebih Mahal dari Gubernur, Wakil Gubernur Sumbar Disoal

Pusman menjelaskan bahwa honor yang Rp300 ribu perbulan itu diyakini hanya untuk membeli kebutuhan pokok saja apalagi anggota bilal mayit dan penggali kubur ekonominya kurang baik terlebih lagi di masa Pandemi Covid-19 ini.

“Jadi kami berharap agar segeralah dituntaskan persoalan ini. Belum lagi sudah ada dua anggota bilal mayit dan penggali kubur yang sudah terdata mendapatkan honor meninggal dunia beberapa hari lalu. Jadi ini menjadi dilematis mereka belum dapatkan honornya tapi sudah meninggal. Saya tidak tahu apakah bisa honor itu dialihkan ke ahli warisnya,” ujarnya.

Anggota Majelis Ekonomi Al Washliyah Sumatera Utara, Budianta Tarigan, meminta agar Pemerintah Kota segera membayarkan honor para bilal mayit dan penggali kubur itu. Budi meminta tidak mempersulit kondisi warga yang kini terjepit akibat Pandemi Covid-19.

Terganggunya pembayaran honor kepada para bilal mayit dan penggali kubur juga berpotensi mengganggu pelayanan kepada masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia.

"Kita desak pak Wali Kota, Muhammad Bobby Afif Nasution untuk segera membayarkan honor para pelayan masyarakat itu. Mereka itu bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga harus dan sudah semestinya dilindungi juga. Bukan hanya kesehatannya, tapi juga kesejahteraannya," pungkasnya.

Sementara itu, Kadis Sosial Kota Medan Ir H Endar Sutan Lubis MSi ketika dikonfirmasi menyebutkan belum dicairkannya honor bagi bilal mayit dan penggali kubur itu karena terkait administrasi pendataan serta peralihan pembayaran.

Dulu, kata Endar pembayaran dilakukan oleh Bagian Sosial dan Pendidikan Setdakota Medan sekarang dialihkan ke kami. Jadi kami harus melakukan pendataan yang valid agar tidak bermasalah.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1382 seconds (0.1#10.140)