Biar Bahagia dan Imun Naik, PDP dan ODP Covid-19 Main Tenis Meja
loading...
A
A
A
SURABAYA - Percepatan proses kesembuhan warga yang dikarantina di Hotel Asrama Haji terus dilakukan. Salah satunya dengan memanjakan mereka melalui penyediaan fasilitas olahraga seperti sepakbola, tenis meja dan bulu tangkis.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menuturkan, berbagai peralatan olahraga itu sengaja didatangkan khusus agar selama menjalani karantina warga dapat berolahraga dengan gembira sesuai dengan minat dan kegemarannya.
“Kalau untuk peralatan sepakbola sudah datang, nanti yang lainnya akan menyusul,” kata Irvan ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5/2020).
Ia melanjutkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk mengirim meja tenis beserta perlengkapannya. Jika saat berolahraga merasa nyaman dan hati senang, maka hal ini dapat meningkatkan imunitas tubuh dan segera sehat kembali.
“Buat mereka senyaman mungkin. Ketika mereka berolahraga hati senang. Mudah-mudahan imun meningkat,” katanya.
Rupanya, tidak hanya tenis meja yang digemari. Sepakbola pun juga menjadi alternatif warga yang berada di Asrama Haji saat mengisi waktu luangnya. Terbukti setelah senam pagi, sebagian dari mereka khususnya para pria langsung melepas baju dan bergegas lari mengejar bola.
“Terus terang mereka copot baju dan akhirnya main bola selepas senam bersama. Kita juga beri pakaian untuk senam,” ucapnya.
Tak hanya menyediakan berbagai fasilitas olahraga, Pemkot Surabaya juga menyiapkan buku-buku bacaan dan sejumlah permainan untuk anak-anak. Sehingga, selain belajar, anak-anak juga dapat mengisi hari-harinya dengan bermain-main.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya ini pun merinci kapasitas yang ada di hotel ini sebanyak 354 kamar. Hingga hari ini jumlah kamar yang sudah terisi sebanyak 206 kamar yang terdiri dari orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG).
“Dan pasien terkonfirmasi. Namun semuanya adalah mereka mereka yang tidak punya keluhan. Imunnya bagus,” ungkapnya.
Di samping itu, Irvan juga memastikan, bahwa di tempat tersebut juga telah dilengkapi semacam pos yang dilengkapi receptionist. Bahkan, di tempat tersebut juga ada hotline yang bisa dihubungi oleh para tamu Hotel Asrama Haji.
“Jadi, kalau mereka butuh apa-apa bisa melalui hotline itu, sehingga sebisa mungkin kita penuhi, apapun itu, dan selama ini sudah berjalan seperti itu,” jelasnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menuturkan, berbagai peralatan olahraga itu sengaja didatangkan khusus agar selama menjalani karantina warga dapat berolahraga dengan gembira sesuai dengan minat dan kegemarannya.
“Kalau untuk peralatan sepakbola sudah datang, nanti yang lainnya akan menyusul,” kata Irvan ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5/2020).
Ia melanjutkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk mengirim meja tenis beserta perlengkapannya. Jika saat berolahraga merasa nyaman dan hati senang, maka hal ini dapat meningkatkan imunitas tubuh dan segera sehat kembali.
“Buat mereka senyaman mungkin. Ketika mereka berolahraga hati senang. Mudah-mudahan imun meningkat,” katanya.
Rupanya, tidak hanya tenis meja yang digemari. Sepakbola pun juga menjadi alternatif warga yang berada di Asrama Haji saat mengisi waktu luangnya. Terbukti setelah senam pagi, sebagian dari mereka khususnya para pria langsung melepas baju dan bergegas lari mengejar bola.
“Terus terang mereka copot baju dan akhirnya main bola selepas senam bersama. Kita juga beri pakaian untuk senam,” ucapnya.
Tak hanya menyediakan berbagai fasilitas olahraga, Pemkot Surabaya juga menyiapkan buku-buku bacaan dan sejumlah permainan untuk anak-anak. Sehingga, selain belajar, anak-anak juga dapat mengisi hari-harinya dengan bermain-main.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya ini pun merinci kapasitas yang ada di hotel ini sebanyak 354 kamar. Hingga hari ini jumlah kamar yang sudah terisi sebanyak 206 kamar yang terdiri dari orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG).
“Dan pasien terkonfirmasi. Namun semuanya adalah mereka mereka yang tidak punya keluhan. Imunnya bagus,” ungkapnya.
Di samping itu, Irvan juga memastikan, bahwa di tempat tersebut juga telah dilengkapi semacam pos yang dilengkapi receptionist. Bahkan, di tempat tersebut juga ada hotline yang bisa dihubungi oleh para tamu Hotel Asrama Haji.
“Jadi, kalau mereka butuh apa-apa bisa melalui hotline itu, sehingga sebisa mungkin kita penuhi, apapun itu, dan selama ini sudah berjalan seperti itu,” jelasnya.
(msd)