Potret Masyarakat Miskin di Banyumas, Hanif dan Keluarga Huni Gubuk Bekas Kandang Itik di Bawah Kuburan

Sabtu, 20 April 2024 - 16:11 WIB
loading...
Potret Masyarakat Miskin...
Dibantu anaknya yang masih duduk di sekolah dasar, Hanifudin (42) mengais sisa-sisa barang bekas di reruntuhan gubugnya. Foto/Saladin Ayyubi
A A A
PURWOKERTO - Dibantu anaknya yang masih duduk di sekolah dasar, Hanifudin (42) mengais sisa-sisa barang bekas di reruntuhan gubugnya. Gubug yang dibangun Hanifudin ini roboh tak kuat diterpa angin kencang.

Gubug yang roboh ini merupakan bekas kandang itik yang berada di atas kolam ikan milik warga. Hanif bersama istrinya yaitu Nur Rahmawati serta 4 anaknya beberapa bulan lalu bertempat tinggal digubug bambu bekas kandang itik.

Karena roboh, mereka membuat gubuk kembali dengan ukuran 4 kali 8 meter tepat di bawah permakaman umum Kelurahan Purwanegara yang berjarak 10 meter dari bekas kandang itik yang dijadikan gubuk. Kondisi gubug tempat tinggal Hanif dan keluarganya ini tergolong sangat tidak layak huni.

Padahal mereka menempati gubug ini justru berada di wilayah Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara atau hanya sekitar 5 kilometer dari pusat Kabupaten Banyumas. Perhatian pemerintah memang sudah diberikan termasuk bantuan uang Rp200.000 per bulannya melalui pihak kelurahan.



Sementara para tetangga juga terkadang memberikan bantuan ala kadarnya kepada keluarga Hanif. Namun Hanif dan keluarga masih saja hidup dalam serba kekurangan.

Sementara kondisi rumah ini juga tergolong tidak sehat karena di bawah rumah ini juga djadikan sebagai kandang itik. Hanif dan istrinya mempunyai 4 anak yaitu masing-masing Slamet Riyadi yang bersekolah di SMP Swasta, Nafisah dan Rama masih duduk dibangku sekolah dasar, dan Adwi belum bersekolah.

Tentu saja kondisi rumah seperti ini sangat tidak sehat bagi anak-anak Hanif yang masih sekolah. Kondisi gubug Hanif ini semakin memprihatinkan karena lokasinya berada tepat di bawah peemakaman umum Kelurahan Purwanegara.

Permakaman umum ini juga pernah longsor dan menyisakan nisan serta bekas puing-puing makam di sekitar gubug Hanif. Lokasi yang terpencil ini juga dirasa membahayakan keselamatan anak-anak karena di sekitar gubug masih banyak semak belukar dan sering muncul Binatang, seperti ular.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 4.3194 seconds (0.1#10.140)