Zuckerberg: Sensor Medsos oleh Pemerintah Langkah Tak Tepat

Kamis, 28 Mei 2020 - 18:30 WIB
loading...
Zuckerberg: Sensor Medsos...
Chief Executive Officer (CEO) Facebook Inc Mark Zuckerberg. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Chief Executive Officer (CEO) Facebook Inc Mark Zuckerberg mengomentari ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap berbagai perusahaan media sosial. Menurut Zuckerberg, menyensor satu platform media tidak akan menjadi reflex tepat bagi pemerintah.

“Saya akan memahami bahwa apa yang mereka sebenarnya ingin lakukan, tapi secara umum saya pikir pemerintah memilih menyensor satu platform karena mereka khawatir tentang penyensoran tidak akan tepat bagi saya sebagai refleks tepat di sana,” ujar Zuckerberg saat wawancara dengan Fox New Channel.

Fox baru menayangkan sekilas isi wawancara itu dan akan menayangkan secara penuh segera. (Baca juga: Atas Tekanan AS, Israel Tolak Pabrik Air China Rp22,1 Triliun )

“Trump akan menandatangani perintah eksekutif tentang perusahaan-perusahaan media sosial pada Kamis (28/5) waktu setempat,” papar para pejabat Gedung Putih setelah Trump mengancam menutup berbagai website yang dituduh menyudutkan suara konservatif.

Para pejabat Gedung Putih tak memberi rincian lebih lanjut. Belum jelas bagaimana Trump akan melaksanakan ancaman menutup berbagai perusahaan milik swasta, termasuk Twitter Inc.

Konflik muncul setelah Twitter untuk pertama kali memberi tag pada tweet Trump tentang klaim penipuan dalam voting lewat surat dengan peringatan untuk meminta pembaca melakukan pemeriksan fakta pada posting itu. (Baca juga:Pompeo: Hong Kong Tak Lagi Layak Dapat Status Khusus AS)

Secara terpisah, tiga panel hakim di Pengadilan Banding AS di Washington menguatkan pembatalan gugatan oleh kelompok konservatif dan personalitas YouTube sayap kanan terhadap Google, Facebook, Twitter dan Apple yang menuduh mereka berkonspirasi menekan pendapat politik konservatif.

Facebook membiarkan posting Trump tentang pemilihan umum lewat surat, tidak tersentuh. Persatuan Kebebasan Sipil Amerika menyatakan Amandemen Pertama Konstitusi AS membatasi aksi apapun yang dapat diambil oleh Trump. (Baca juga: Boeing Pangkas Lebih dari 12.000 Pegawai di AS, Ribuan Lagi Tunggu PHK)

“Republik merasa Platform Media Sosial membungkam total suara konservatif. Kami akan mengatur, atau menutup mereka, sebelum kita dapat membiarkan ini terjadi,” ungkap Trump dalam posting di Twitter. Presiden dengan lebih dari 80 juta follower di Twitter itu menambahkan, “Bersihkan aksi kalian, Sekarang!!!”
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Amerika Soroti Barang...
Amerika Soroti Barang Bajakan di Mangga Dua, Pramono: Itu Urusan Pemerintah Pusat
Bule Amerika Serikat...
Bule Amerika Serikat yang Ngamuk di Klinik Bali Akhirnya Dideportasi
Soal Kebijakan Tarif...
Soal Kebijakan Tarif AS, Aspaki Minta Pemerintah Berpihak pada Industri Dalam Negeri
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
Kisah Gertrude Banda,...
Kisah Gertrude Banda, Agen CIA yang Bawa Kapolri Pertama ke Amerika demi Melawan Komunis
Viral! Anak Berkebutuhan...
Viral! Anak Berkebutuhan Khusus Disuruh Makan Diduga Daging Musang
Viral, Pria Sebar Uang...
Viral, Pria Sebar Uang dari Atas Mobil Bergambar Paslon di Pandeglang
Gegara Sakit Hati, Pemuda...
Gegara Sakit Hati, Pemuda Sinjai Sebar Video Syur Mantan Pacar di Medsos
Diaspora Papua di AS:...
Diaspora Papua di AS: Terima Kasih Indonesia atas Program Beasiswa LPDP
Rekomendasi
Mau Liburan Hemat? Unduh...
Mau Liburan Hemat? Unduh Bale By BTN untuk Solusi Hemat Tanpa Ribet
Pengusaha China Ejek...
Pengusaha China Ejek Tarif Trump: Barang Mewah di AS Dibuat dengan Cost Murah
AS dan China Masuk 3...
AS dan China Masuk 3 Besar Negara Tujuan Ekspor Indonesia, Ini Datanya
Berita Terkini
Cegah Abrasi, Tata Metal...
Cegah Abrasi, Tata Metal Lestari dan Kemenperin Tanam 661 Mangrove di Tangerang
15 menit yang lalu
Dedi Mulyadi Ingin Jalur...
Dedi Mulyadi Ingin Jalur KA Bandung-Ciwidey Direaktivasi, Warga Resah
1 jam yang lalu
Hari Kartini, Pramono...
Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pembuatan dan Perpanjang SIM untuk Wartawan Perempuan dan ASN
1 jam yang lalu
3 Warga Tewas Akibat...
3 Warga Tewas Akibat Banjir di Bandarlampung
2 jam yang lalu
Isyarat Pangeran Purbaya...
Isyarat Pangeran Purbaya Penggal 2 Dalang Pemberontakan di Kerajaan Mataram
2 jam yang lalu
8 Detik Rekam Mahasiswi...
8 Detik Rekam Mahasiswi Mandi Bikin Tamat Karier Azwindar Dokter PPDS UI
3 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved