Batam Gempar! Diduga Kaget Rumahnya Akan Digusur Wanita Ini Meninggal Mendadak

Senin, 26 Juli 2021 - 17:22 WIB
loading...
Batam Gempar! Diduga...
Seorang pedagang, Friska Ginting meninggal mendadak saat rombongan tim terpadu akan membongkar tempat tinggalnya di kawasan Pasar Induk Jodoh, Batam, Senin siang (26/7/2021). Foto/iNews TV/Gusti Yennosa
A A A
BATAM - Seorang perempuan bernama Friska Ginting meninggal mendadak saat rombongan tim terpadu Pemkot Batam akan membongkar tempat tinggalnya di kawasan Pasar Induk Jodoh, Batam, Senin siang (26/7/2021).

Baca juga: Kematian Melonjak, Pemakaman Jenazah COVID-19 di Jayapura Pakai Peti Darurat

Friska yang merupakan pedagang di lokasi tersebut diduga syok, ambruk dan pingsan hingga akhirnya meninggal dunia saat rombongan tim terpadu hendak membongkar tempat tinggalnya.

Baca juga: Jambret Kena Batunya! Gagal Rampas Tas, Babak Belur Diamuk Warga

Kematian seorang pedagang secara tiba tiba memicu kemarahan pedagang lainnya kepada petugas. Sempat terjadi pelemparan oleh pedagang. Namun bisa diatasi petugas kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.

Batam Gempar! Diduga Kaget Rumahnya Akan Digusur Wanita Ini Meninggal Mendadak


Friska diduga kaget saat tim terpadu mengerahkan dua alat berat untuk merobohkan bangunan Pasar Induk Jodoh. Dalam keadaan pingsan, Friska dibawa dengan mobil ke rumah sakit. Namun sayang, di perjalanan nyawa ibu dua anak ini tak bisa diselamatkan.

Boni Ginting, kerabat korban menuturkan, saat kejadian Friska dan anaknya sedang berada di dalam kios yang juga dijadikan tempat tinggal.

Batam Gempar! Diduga Kaget Rumahnya Akan Digusur Wanita Ini Meninggal Mendadak


Selanjutnya petugas meminta untuk mengosongkan kios karena akan dirobohkan dengan alat berat yang sudah berada di lokasi.

Boni menuturkan, Friska yang syok langsung pingsan. Namun sayangnya, petugas tidak berinisiatif membawa korban ke rumah sakit. Korban justru dibawa oleh warga dan kerabat kerumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri.

“Jantungnya (Friska) gak kuat. Jadi kami sudah ada RDP minggu lalu bahwa ini belum dilakukan karena masih PPKM Level 4,” katanya.

Sementara pasca penggusuran yang memanas, ketua tim terpadu berserta anggotanya justru menghilang dari lokasi dan tidak bersedia di konfirmasi. Pantauan di lapangan penggusuran dan pembongkaran dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3346 seconds (0.1#10.140)