Batam Gempar! Diduga Kaget Rumahnya Akan Digusur Wanita Ini Meninggal Mendadak
loading...
A
A
A
BATAM - Seorang perempuan bernama Friska Ginting meninggal mendadak saat rombongan tim terpadu Pemkot Batam akan membongkar tempat tinggalnya di kawasan Pasar Induk Jodoh, Batam, Senin siang (26/7/2021).
Baca juga: Kematian Melonjak, Pemakaman Jenazah COVID-19 di Jayapura Pakai Peti Darurat
Friska yang merupakan pedagang di lokasi tersebut diduga syok, ambruk dan pingsan hingga akhirnya meninggal dunia saat rombongan tim terpadu hendak membongkar tempat tinggalnya.
Baca juga: Jambret Kena Batunya! Gagal Rampas Tas, Babak Belur Diamuk Warga
Kematian seorang pedagang secara tiba tiba memicu kemarahan pedagang lainnya kepada petugas. Sempat terjadi pelemparan oleh pedagang. Namun bisa diatasi petugas kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.
Friska diduga kaget saat tim terpadu mengerahkan dua alat berat untuk merobohkan bangunan Pasar Induk Jodoh. Dalam keadaan pingsan, Friska dibawa dengan mobil ke rumah sakit. Namun sayang, di perjalanan nyawa ibu dua anak ini tak bisa diselamatkan.
Boni Ginting, kerabat korban menuturkan, saat kejadian Friska dan anaknya sedang berada di dalam kios yang juga dijadikan tempat tinggal.
Selanjutnya petugas meminta untuk mengosongkan kios karena akan dirobohkan dengan alat berat yang sudah berada di lokasi.
Boni menuturkan, Friska yang syok langsung pingsan. Namun sayangnya, petugas tidak berinisiatif membawa korban ke rumah sakit. Korban justru dibawa oleh warga dan kerabat kerumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri.
“Jantungnya (Friska) gak kuat. Jadi kami sudah ada RDP minggu lalu bahwa ini belum dilakukan karena masih PPKM Level 4,” katanya.
Sementara pasca penggusuran yang memanas, ketua tim terpadu berserta anggotanya justru menghilang dari lokasi dan tidak bersedia di konfirmasi. Pantauan di lapangan penggusuran dan pembongkaran dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Kematian Melonjak, Pemakaman Jenazah COVID-19 di Jayapura Pakai Peti Darurat
Friska yang merupakan pedagang di lokasi tersebut diduga syok, ambruk dan pingsan hingga akhirnya meninggal dunia saat rombongan tim terpadu hendak membongkar tempat tinggalnya.
Baca juga: Jambret Kena Batunya! Gagal Rampas Tas, Babak Belur Diamuk Warga
Kematian seorang pedagang secara tiba tiba memicu kemarahan pedagang lainnya kepada petugas. Sempat terjadi pelemparan oleh pedagang. Namun bisa diatasi petugas kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.
Friska diduga kaget saat tim terpadu mengerahkan dua alat berat untuk merobohkan bangunan Pasar Induk Jodoh. Dalam keadaan pingsan, Friska dibawa dengan mobil ke rumah sakit. Namun sayang, di perjalanan nyawa ibu dua anak ini tak bisa diselamatkan.
Boni Ginting, kerabat korban menuturkan, saat kejadian Friska dan anaknya sedang berada di dalam kios yang juga dijadikan tempat tinggal.
Selanjutnya petugas meminta untuk mengosongkan kios karena akan dirobohkan dengan alat berat yang sudah berada di lokasi.
Boni menuturkan, Friska yang syok langsung pingsan. Namun sayangnya, petugas tidak berinisiatif membawa korban ke rumah sakit. Korban justru dibawa oleh warga dan kerabat kerumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri.
“Jantungnya (Friska) gak kuat. Jadi kami sudah ada RDP minggu lalu bahwa ini belum dilakukan karena masih PPKM Level 4,” katanya.
Sementara pasca penggusuran yang memanas, ketua tim terpadu berserta anggotanya justru menghilang dari lokasi dan tidak bersedia di konfirmasi. Pantauan di lapangan penggusuran dan pembongkaran dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
(shf)