RSUD Cililin Hanya Punya 31 Tabung Oksigen, Padahal Kebutuhannya 200 Tabung/Hari

Jum'at, 23 Juli 2021 - 18:24 WIB
loading...
RSUD Cililin Hanya Punya...
Ketersediaan oksigen di RSUD Cililin, KBB, saat ini sangat minim. Sementar kebutuhannya meningkat hingga 200 tabung/hari akibat lonjakan COVID-19. Foto/Dok. MPI
A A A
BANDUNG BARAT - Lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus melonjak. Hal ini juga membuat kebutuhan oksigen di rumah sakit pemerintah tersebut meningkat tajam, sementara persediaan yang dimiliki sangat terbatas.



Dirut RSUD Cililin, Siti menyebutkan, hingga Jumat (23/7/2021) pukul 11.27 ketersediaan oksigen tinggal 31 tabung. Padahal kebutuhan sehari ketika semua bed (tempat tidur) perawatan terisi penuh mencapai 200 tabung oksigen/hari.



"Persediaan oksigen kita hari ini tinggal 31 tabung, kalau tidak ada tambahan pasti kurang. Kami berusaha minta kiriman dari penyedia (distributor), walau kadang jumlah yang dikirim tidak sesuai permintaan," ucapnya, Jumat (23/7/2021).



Dirinya bisa memahami, mengingat dalam kondisi saat ini permintaan suplai oksigen sangat tinggi. Kemampuan distributor pun terbatas karena harus memenuhi permintaan dari semua rumah sakit. RSUD Cililin memiliki empat distributor di Bandung, dan satu di Cikarang.

Menurutnya, pasien COVID-19 menjadi prioritas dalam penanganan dan pemberian oksigen . Kebutuhan untuk satu pasien minimal 15 liter/menit atau sekitar 5 tabung yang berukuran 6 meter kubik/hari. Bahkan jika kondisi pasiennya sudah pada level kritis kebutuhannya bisa lebih.



"Kebutuhan 200 tabung oksigen /hari itu untuk melayani semua pasien, tapi penderita COVID-19 jadi perhatian utama. Sekarang ini kalau kita minta kiriman, paling maksimal didrop sekitar 80 tabung/hari dari distributornya," kata dia.

Pihaknya juga mendapatkan bantuan pasokan oksigen dari RSUD Cikalongwetan yang merupakan posko oksigen di KBB. Bantuan tersebut berasal dari posko oksigen Jabar yang berjumlah 10 oksigen/hari. Pembagiannya RSUD Cikalongwetan empat tabung, RSUD Cililin dan RSUD Lembang masing-masing tiga tabung. "Tetap saja ada bantuan itu juga masih kurang. Makanya kami berharap bantuan oksigen dari Pemda KBB, provinsi, dan pusat bisa terus ditambah," imbuhnya.



Disinggung soal ketersediaan tenaga kesehatan (nakes), Siti mengaku kekurangan. Akibatnya satu nakes yang semestinya melayani satu pasien COVID-19, kini bisa menangani 2-3 pasien. "Dari 35 bed pasien COVID-19, terdiri dari kategori merah enam bed, kuning 24 bed, dan untuk ibu hamil lima bed, yang terisi sekarang ada 21 bed. Jadi kadang ada satu nakes yang pegang dua sampe tiga pasien," ujarnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3641 seconds (0.1#10.140)