Kisah Nenek Sasmia Lubis, Juru Potong Rumput yang Menabung Bertahun-tahun Demi untuk Berkurban

Senin, 19 Juli 2021 - 23:26 WIB
loading...
Kisah Nenek Sasmia Lubis, Juru Potong Rumput yang Menabung Bertahun-tahun Demi untuk Berkurban
Tekad yang kuat ditambah kerja keras Sasmia Lubis (66) warga Lingkungan I, Kelurahan WEK I, Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Foto SINDOnews/Zia UN
A A A
PADANGSIDIMPUAN - Tekad yang kuat ditambah kerja keras Sasmia Lubis (66) warga Lingkungan I, Kelurahan WEK I, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), layak dicontoh oleh masyarakat yang lain. Bagaimana tidak, perempuan tiga orang anak tersebut rela menabung selama bertahun-tahun hanya untuk bisa berkurban pada saat Lebaran Idul Adha.

Senyum perempuan yang sudah punya empat orang cucu tersebut langsung terlihat ketika penulis menjumpainya.



Saat itu, Sasmia sedang membuat lemang untuk dijual. Cerita dimulai ketika dia mempunyai niat untuk bisa berkurban. Namun, pada saat itu, dia belum bisa mewujudkan keinginannya. Sebab, dia masih bekerja sebagai juru rawat sawah.

Segala usaha dan doa kepada Allah SWT dilakukannnya agar bisa mewujudkan cita-citanya yaitu berkurban. Tidak lama setelah keinginan itu ada, tiba-tiba dia mendapatkan pekerjaan sebagai juru pangkas rumput.

Selang beberapa bulan setelah bekerja sebagai juru pangkas rumput, Sasmia langsung mengungkapkan keinginannya untuk menjadi salah satu peserta kurban. Niat baik Sasmi langsung disambut baik oleh keluarga dan masyarakat yang ada di lingkungan itu.”Setiap minggu saya membayar Rp50 ribu kepada panitia kurban. Jadi kalau satu bulan sebanyak Rp200 ribu,” timpalnya.

Setiap bulan, kata Sasmia, dia menerima upah sebesar Rp800 ribu dari hasil bekerja sebagai juru potong rumput di Padangsidimpuan. Dari upah tersebut, dia menyisihkan sebesar Rp200 ribu untuk cicilan daging hewan kurban.

“Gaji itu yang saya tabung-tabung untuk bisa membeli hewan kurban,” ungkapnya.

Pernah Tertunda Satu Tahun
Keinginan Sasmia untuk bisa berkurban ternyata tidak berjalan mulus. Sebab, niat berkurban tersebut sempat tertunda selama satu tahun karena uang yang dia tabung masing kurang. Namun, sejak saat itu, dia bertekad untuk kerja lebih giat agar bisa berkurban pada saat lebaran Idul Adha.

“Dua tahun yang lalu sempat tertunta, karena uang yang terkumpul hanya Rp200 ribu,”ungkap Sasmia. Namun, keinginannya untuk berkurban tidak kendor, bahkan, dia semakin rajin bekerja agar uangnya bisa terkumpul.



“Sejak ada niat berkurban, rejeki saya selalu ada datang dari Allah,”ujarnya. Dia mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan yang sudah memberikan kesempatan sebagai salah seorang yang bisa berkurban pada saat lebaran Idul Adha.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2760 seconds (0.1#10.140)