Serangan COVID-19 Kian Ganas, 39 Warga Dari 3 Kecamatan di Kota Cimahi Meninggal
loading...
A
A
A
CIMAHI - Serangan COVID-19 semakin ganas. Tercatat dalam dua pekan terakhir, ada 17 warga di Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, yang meninggal dunia usai terpapar COVID-19 . Mereka rata-rata merupakan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Hari ini ada dua warga yang isoman meninggal dunia, jadi kalau ditotal selama dua minggu terakhir ada 17 warga yang meninggal karena COVID-19 . Angka itu di luar yang meninggal di rumah sakit," kata Camat Cimahi Utara, Endang saat dihubungi wartawan, Sabtu (10/7/2021).
Menurutnya, rata-rata warganya yang meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena mengalami sesak nafas sehingga kondisinya kritis tidak tertolong. Hal itu diperburuk dengan keterbasan pasokan oksigen di rumah sakit atau di apotek.
Sementara data warga di Kecamatan Cimahi Selatan, ada 22 yang meninggal akibat COVID-19 , di mana delapan di antaranya meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Sedangkan di Kecamatan Cimahi Tengah tercatat ada 14 pasien COVID-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
"Kalau di kami ada delapan warga yang meninggal saat isoman, dan mereka langsung dikebumikan dengan protokol COVID-19 ," timpal Camat Cimahi Selatan, Dani Bastiani. Dia bersama Satgas COVID-19 Kelurahan dan aparat kewilayahan selalu rutin melakukan pengawasan ketat terhadap warganya yang tengah menjalani isolasi mandiri. Jika ada yang membutuhkan penanganan medis segera, maka langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas.
Secara keseluruhan hingga Sabtu (10/7/2021), kasus COVID-19 di Kota Cimahi telah menyentuh 9.043. Bertambah 119 kasus dari hari sebelumnya. Dari jumlah total itu, sebanyak 1.323 masih terkonfirmasi positif aktif COVID-19 .
Sebanyak 1.312 di antaranya menjalani isolasi mandiri , dan 11 dirawat di rumah sakit. Sementara angka kesembuhan bertambah 93, sehingga totalnya ada 7.545 yang sembuh, sedangkan jumlah yang meninggal dunia hingga kini sudah mencapai 175.
"Hari ini ada dua warga yang isoman meninggal dunia, jadi kalau ditotal selama dua minggu terakhir ada 17 warga yang meninggal karena COVID-19 . Angka itu di luar yang meninggal di rumah sakit," kata Camat Cimahi Utara, Endang saat dihubungi wartawan, Sabtu (10/7/2021).
Menurutnya, rata-rata warganya yang meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena mengalami sesak nafas sehingga kondisinya kritis tidak tertolong. Hal itu diperburuk dengan keterbasan pasokan oksigen di rumah sakit atau di apotek.
Sementara data warga di Kecamatan Cimahi Selatan, ada 22 yang meninggal akibat COVID-19 , di mana delapan di antaranya meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Sedangkan di Kecamatan Cimahi Tengah tercatat ada 14 pasien COVID-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
"Kalau di kami ada delapan warga yang meninggal saat isoman, dan mereka langsung dikebumikan dengan protokol COVID-19 ," timpal Camat Cimahi Selatan, Dani Bastiani. Dia bersama Satgas COVID-19 Kelurahan dan aparat kewilayahan selalu rutin melakukan pengawasan ketat terhadap warganya yang tengah menjalani isolasi mandiri. Jika ada yang membutuhkan penanganan medis segera, maka langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas.
Secara keseluruhan hingga Sabtu (10/7/2021), kasus COVID-19 di Kota Cimahi telah menyentuh 9.043. Bertambah 119 kasus dari hari sebelumnya. Dari jumlah total itu, sebanyak 1.323 masih terkonfirmasi positif aktif COVID-19 .
Sebanyak 1.312 di antaranya menjalani isolasi mandiri , dan 11 dirawat di rumah sakit. Sementara angka kesembuhan bertambah 93, sehingga totalnya ada 7.545 yang sembuh, sedangkan jumlah yang meninggal dunia hingga kini sudah mencapai 175.
(eyt)