Macet! Ini Penampakan Warga Berebut Jalan Tikus untuk Masuk ke Surabaya

Rabu, 07 Juli 2021 - 12:15 WIB
loading...
Macet! Ini Penampakan...
Para pengendara mencoba mencari jalan alternatif untuk bisa masuk ke Kota Surabaya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Para pengendara dari arah Sidoarjo dan Mojokerto kini tak bisa bebas lagi masuk ke Kota Surabaya , Jawa Timur. Meskipun mereka memakai kendaraan pelat L dan W, penutupan Bundaran Waru membuat pengendara terjebak dalam kemacetan , Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Makan di Warung Saat PPKM Darurat, JK Ngamuk Tersiram Disinfektan

Penutupan Bundaran Waru tak lepas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Para pengendara tak menyerah, mereka berebut masuk ke jalan tikus untuk bisa masuk ke Kota Surabaya.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Jalanan di Kota Bandung Ditutup Jam 8 Pagi

Salah satu jalan alternatif yang dipilih para pengendara dari arah Sidoarjo adalah dengan masuk ke Frontage Road A Yani. Mereka akan bisa menembus ke arah Siwalan dan bisa melanjutkan perjalanan ke Kota Surabaya.

Sampai siang ini, kemacetan parah juga terjadi di jalur alternatif itu. Volume kendaraan yang padat serta jalan yang tak terlalu lebar membuat kemacetan luar biasa di jalan alternatif.

Kondisi yang sama juga dialami para pengendara dari arah Krian maupun Mojokerto. Mereka memilih jalan alternatif untuk masuk Surabaya lewat akses Masjid Al Akbar Surabaya. Antrean kendaraan juga padat dengan mobil dan truk yang ikut dalam antrean.

Sementara untuk roda dua memilih lewat bawah jembatan dengan akses masuk lewat belakang Mal City of Tomorrow (CITO). Di jalan alternatif itu menjadi ramai dan saling berebut masuk, meskipun lebar jalan hanya bisa untuk kendaraan roda dua.

“Macet semuanya, lewat Pabrik Paku macet, lewat Masjid Agung juga macet. Semua gara-gara penutupan di Bundaran Waru,” kata Imron Alwy, salah satu warga Jetis.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5798 seconds (0.1#10.140)