Bekerja Ikhlas, Resep Judas Amir Antar Palopo Raih Ratusan Penghargaan
loading...
A
A
A
PALOPO - Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo di bawah pemerintahan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, selama kurang lebih delapan tahun telah menorehkan sejumlah prestasi.
Itu dibuktikan dengan sejumlah penghargaan baik di tingkat provinsi maupun penghargaan pada tingkat nasional. Penghargaan ini bukan hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi oleh sejumlah lembaga independen.
Baca Juga: Wali Kota Palopo
"Ternyata apa yang kita kerjakan selama ini mendapat nilai besar, banyak mendapat penghargaan, padahal niat kita bukan karena penghargaan tersebut namun berangkat dari keikhlasan, kepedulian dan berbuat kebaikan," ujarnya, Jumat, (2/6) siang.
SINDOnews mencatat, ada ratusan penghargaan yang telah diraih oleh HM Judas Amir selama memimpin Kota Palopo.
Di antaranya, penghargaan Swasti Saba Wistara dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-49 tahun 2013 di Jakarta.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Selatan
Penghargaan akselerasi peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak dari Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2014, penghargaan inovasi manajemen perkotaan bidang pengelolaan drainase dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2011.
"Saya jadi Wali Kota Palopo , alhamdulillah, seluruh kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat, saya sudah lakukan upaya-upaya agar terpenuhi. Salah satu yang menjadi perhatian saya, dan saya antusias sekali memberikan, insentif kepada guru guru ngaji," ujar Wali Kota Palopo .
"Maknanya agar masjidnya terpelihara. Biar masjidnya cantik tapi kalau tidak ada orang yang tahu baca Alquran, sama saja tidak ada isinya," lanjutnya.
Baca Juga: DPRD Luwu
"Hingga saat ini, Palopo satu-satunya kota yang masih ada raskin daerahnya. Memang ada raskin pusat dan di Palopo juga ada raskin daerah, sekitar 4.300 warga yang dibiayai berasnya oleh APBD, meskipun APBD kita terendah di Luwu Raya," sebutnya.
Kota Palopo juga mendapat penghargaan dari Komite Anak Indonesia (KI). "Ternyata apa yang kita kerjakan selama ini mendapat nilai besar, padahal niat kita bukan karena penghargaan tersebut namun berangkat dari kepedulian dan berbuat kebaikan," katanya.
"Pertama saya masuk jadi Wali Kota Palopo , satu sekolah dengan jumlah murid dan siswa hingga 1.000 orang hanya memiliki satu WC. Setelah saya masuk, saya tegaskan 1.000 murid wajib memiliki 10 WC," lanjutnya.
Baca juga:Administrasi Perbatasan Wilayah di Kota Palopo Diminta Ditertibkan
Dirinya menyebutkan, apa yang dia kerjakan selama ini murni untuk memperbaiki saja ternyata hasilnya dinilai sebagai sesuatu yang sangat berharga.
"Selanjut, saya mewajibkan setiap UKS di sekolah harus ada perawatnya. Bayangkan jika ada kita sedang sakit dan di bawah ke UKS ternyata tidak ada perawat, lalu siapa yang akan memberikan penindakan medis. Olehnya itu, saya sampaikan ke seluruh sekolah, dari tingkat SD hingga SMA di Kota Palopo, setiap UKS-nya harus ada perawat yang jaga," kuncinya.
Itu dibuktikan dengan sejumlah penghargaan baik di tingkat provinsi maupun penghargaan pada tingkat nasional. Penghargaan ini bukan hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi oleh sejumlah lembaga independen.
Baca Juga: Wali Kota Palopo
"Ternyata apa yang kita kerjakan selama ini mendapat nilai besar, banyak mendapat penghargaan, padahal niat kita bukan karena penghargaan tersebut namun berangkat dari keikhlasan, kepedulian dan berbuat kebaikan," ujarnya, Jumat, (2/6) siang.
SINDOnews mencatat, ada ratusan penghargaan yang telah diraih oleh HM Judas Amir selama memimpin Kota Palopo.
Di antaranya, penghargaan Swasti Saba Wistara dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-49 tahun 2013 di Jakarta.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Selatan
Penghargaan akselerasi peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak dari Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2014, penghargaan inovasi manajemen perkotaan bidang pengelolaan drainase dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2011.
"Saya jadi Wali Kota Palopo , alhamdulillah, seluruh kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat, saya sudah lakukan upaya-upaya agar terpenuhi. Salah satu yang menjadi perhatian saya, dan saya antusias sekali memberikan, insentif kepada guru guru ngaji," ujar Wali Kota Palopo .
"Maknanya agar masjidnya terpelihara. Biar masjidnya cantik tapi kalau tidak ada orang yang tahu baca Alquran, sama saja tidak ada isinya," lanjutnya.
Baca Juga: DPRD Luwu
"Hingga saat ini, Palopo satu-satunya kota yang masih ada raskin daerahnya. Memang ada raskin pusat dan di Palopo juga ada raskin daerah, sekitar 4.300 warga yang dibiayai berasnya oleh APBD, meskipun APBD kita terendah di Luwu Raya," sebutnya.
Kota Palopo juga mendapat penghargaan dari Komite Anak Indonesia (KI). "Ternyata apa yang kita kerjakan selama ini mendapat nilai besar, padahal niat kita bukan karena penghargaan tersebut namun berangkat dari kepedulian dan berbuat kebaikan," katanya.
"Pertama saya masuk jadi Wali Kota Palopo , satu sekolah dengan jumlah murid dan siswa hingga 1.000 orang hanya memiliki satu WC. Setelah saya masuk, saya tegaskan 1.000 murid wajib memiliki 10 WC," lanjutnya.
Baca juga:Administrasi Perbatasan Wilayah di Kota Palopo Diminta Ditertibkan
Dirinya menyebutkan, apa yang dia kerjakan selama ini murni untuk memperbaiki saja ternyata hasilnya dinilai sebagai sesuatu yang sangat berharga.
"Selanjut, saya mewajibkan setiap UKS di sekolah harus ada perawatnya. Bayangkan jika ada kita sedang sakit dan di bawah ke UKS ternyata tidak ada perawat, lalu siapa yang akan memberikan penindakan medis. Olehnya itu, saya sampaikan ke seluruh sekolah, dari tingkat SD hingga SMA di Kota Palopo, setiap UKS-nya harus ada perawat yang jaga," kuncinya.
(luq)