Pemkab Lutim Diminta Tak Beri Ruang Kontraktor yang Kerja Tak Maksimal
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwut Timur merekomendasikan kepada Pemkab untuk tidak memberi kesempatan kepada kontraktor kinerjanya terus menuai sorotan.
Salah satunya PT PT Start Mitra Sulawesi (SMS) yang belakangan terus disoroti karena sejumlah titik pengerjaan jalannya rusak. Seperti yang kembali ditemukan oleh oleh Anggota DPRD Fraksi Nasdem, Made Sariana saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu.
Legislator Nasdem tersebut menyoroti pengerjaan jalan di Kecamatan Mangkutana, Tomoni, Kalaena dan Tomoni Timur karena dinilai kurang maksimal.
"Direkomendasikan kepada pemerintah daerah untuk mempertimbangkan agar tidak memberikan kesempatan menangani proyek di daerah ini," kata I Made Saria
Made Sariana menjelaskan, dari hasil temuannya di lapangan ada beberapa titik pengerjaan rusak, padahal masih baru dikerjakan.
"Pada pekerjaan dari PT SMS ada yang jebol, ada yang retak, dan ada juga yang terkelupas," kata Made Sariana, kepada SINDOnews, Minggu, (27/06/2021).
Direktur Lembaga Anti Corruption Commitee (ACC) Sulawesi, Kadir Wokanubun menjelaskan dari hasil pekerjaan PT SMS tersebut, dinilai tidak sempurna menandakan bahwa ada persoalan serius di level dinas terkait dengan kontarktornya.
"KPA maupun PPK-nya, ada tim pengawas dan tim konsultan ini kemudian harus bertanggungjawab juga. Poinnya adalah hasil pekerjaan yang tidak sempurna menandakan ada persoalan serius di level dinas terkait dengan kontraktornya," kata dia.
Terkait soal pemeliharaan yang menjadi acuan PT SMS dalam perbaikan pekerjaan jalan dan proteksi tersebut, Lanjut Kadir, anggaran perawatan itu adalah soal lain, karena dalam hal Ini membahas tentang kualitas.
"Maksudnya praktek pekerjaan itu kalau berkualitas baik maka tentunya pasti akan dinikmati dengan baik. Tidak mungkin dengan jangka waktu 6 bulan dia rusak kalau kualitasnya baik," kata Kadir.
Salah satunya PT PT Start Mitra Sulawesi (SMS) yang belakangan terus disoroti karena sejumlah titik pengerjaan jalannya rusak. Seperti yang kembali ditemukan oleh oleh Anggota DPRD Fraksi Nasdem, Made Sariana saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu.
Legislator Nasdem tersebut menyoroti pengerjaan jalan di Kecamatan Mangkutana, Tomoni, Kalaena dan Tomoni Timur karena dinilai kurang maksimal.
"Direkomendasikan kepada pemerintah daerah untuk mempertimbangkan agar tidak memberikan kesempatan menangani proyek di daerah ini," kata I Made Saria
Made Sariana menjelaskan, dari hasil temuannya di lapangan ada beberapa titik pengerjaan rusak, padahal masih baru dikerjakan.
"Pada pekerjaan dari PT SMS ada yang jebol, ada yang retak, dan ada juga yang terkelupas," kata Made Sariana, kepada SINDOnews, Minggu, (27/06/2021).
Direktur Lembaga Anti Corruption Commitee (ACC) Sulawesi, Kadir Wokanubun menjelaskan dari hasil pekerjaan PT SMS tersebut, dinilai tidak sempurna menandakan bahwa ada persoalan serius di level dinas terkait dengan kontarktornya.
"KPA maupun PPK-nya, ada tim pengawas dan tim konsultan ini kemudian harus bertanggungjawab juga. Poinnya adalah hasil pekerjaan yang tidak sempurna menandakan ada persoalan serius di level dinas terkait dengan kontraktornya," kata dia.
Terkait soal pemeliharaan yang menjadi acuan PT SMS dalam perbaikan pekerjaan jalan dan proteksi tersebut, Lanjut Kadir, anggaran perawatan itu adalah soal lain, karena dalam hal Ini membahas tentang kualitas.
"Maksudnya praktek pekerjaan itu kalau berkualitas baik maka tentunya pasti akan dinikmati dengan baik. Tidak mungkin dengan jangka waktu 6 bulan dia rusak kalau kualitasnya baik," kata Kadir.
(agn)