Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Wajo Terus Digenjot
loading...
A
A
A
Amran Mahmud mengakui bahwa, proyek yang mulai dilaksanakan sejak 2015 lalu itu masih menemui kendala, yakni pembebasan lahan. Terlebih lagi, lahan masyarakat yang berbatasan dengan kawasan hutan memerlukan kehati-hatian dalam proses pembebasannya.
Namun, Amran Mahmud meyakini persoalan itu akan selesai sebelum bendungan tersebut nanti diresmikan.
"Kami optimis permasalahan pembebasan lahan pada pembangunan Bendungan Paselloreng ini akan selesai sebelum proyek ini diresmikan," sambungnya.
Amran Mahmud berharap, dengan selesainya pembangunan Bendungan Paselloreng dan Gilireng, bisa mendukung program pertanian yang tengah digalakkan.
Selain untuk pengairan, Bendungan Paselloreng juga berfungsi sebagai penyedia air baku, reduksi banjir, konservasi sumber daya air, dan pengembangan kawasan wisata.
"Dengan berfungsinya Bendungan Paselloreng ini, sebanyak 8.510 hektare lahan persawahan yang akan terairi sehingga akan terjadi peningkatan produksi dan tentunya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
Namun, Amran Mahmud meyakini persoalan itu akan selesai sebelum bendungan tersebut nanti diresmikan.
"Kami optimis permasalahan pembebasan lahan pada pembangunan Bendungan Paselloreng ini akan selesai sebelum proyek ini diresmikan," sambungnya.
Amran Mahmud berharap, dengan selesainya pembangunan Bendungan Paselloreng dan Gilireng, bisa mendukung program pertanian yang tengah digalakkan.
Selain untuk pengairan, Bendungan Paselloreng juga berfungsi sebagai penyedia air baku, reduksi banjir, konservasi sumber daya air, dan pengembangan kawasan wisata.
"Dengan berfungsinya Bendungan Paselloreng ini, sebanyak 8.510 hektare lahan persawahan yang akan terairi sehingga akan terjadi peningkatan produksi dan tentunya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
(agn)