Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Wajo Terus Digenjot

Selasa, 22 Juni 2021 - 17:12 WIB
loading...
Pembangunan Infrastruktur...
Bupati Wajo, Amran Mahmud terus melakukan akselerasi pembangunan dan perbaikan jalan di Kabupaten Wajo selama dua tahun terakhir, berbagai pembangunan infrastruktur yang sempat terhenti. Foto: Istimewa
A A A
WAJO - Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Wajo terus digenjot di bawah kepemimpinan Bupati Amran Mahmud, meski dampak pandemi Covid-19 membuat semua harus melakukan recofusing anggaran untuk penanganan Covid-19, namun Wajo tetap memperhatikan berbagai sektor utamanya infrastruktur.

Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, pembangunan dan perbaikan jalan di Kabupaten Wajo terus digenjot selama dua tahun terakhir, berbagai pembangunan infrastruktur yang sempat terhenti, juga dilanjutkan dan dikawal di era kepemimpinannya. Bahkan segera difungsikan dalam waktu dekat.



Seperti Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng di Kecamatan Gilireng yang kini pembangunannya sudah memasuki tahap akhir.

"Proyek strategis nasional itu bakal mengairi ribuan hektar lahan persawahan di Kecamatan Gilireng, Sajoanging, Penrang, dan sebagian Majauleng. Sesuai rencana segera diresmikan bersamaan dengan Bendung Gilireng," ujarnya kepada Sindonews, Selasa, (22/6/2021).

Bendungan Paselloreng merupakan daerah genangan yang terletak di Desa Paselloreng. Sementara, Bendung Gilireng berlokasi di Desa Arajang, fungsinya sebagai pintu air yang akan mengairi lahan persawahan.

Proyek strategis nasional itu, kata Amran, dilaksanakan PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa, yang menelan anggaran Rp793 Miliar.

Jika tidak ada aral melintang, kedua bendungan itu rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Terkait rencana itu, Bupati Wajo sudah menghadap ke Plt Gubernur Sulsel , Andi Sudirman Sulaiman beberapa waktu lalu.

"Kemungkinan besar Presiden RI, Joko Widodo, yang langsung meresmikan. Tapi kepastian resminya, kita masih menunggu konfirmasi lebih lanjut. Sekarang masih tahap komunikasi dengan Pak Presiden,” katanya.



Amran Mahmud mengakui bahwa, proyek yang mulai dilaksanakan sejak 2015 lalu itu masih menemui kendala, yakni pembebasan lahan. Terlebih lagi, lahan masyarakat yang berbatasan dengan kawasan hutan memerlukan kehati-hatian dalam proses pembebasannya.

Namun, Amran Mahmud meyakini persoalan itu akan selesai sebelum bendungan tersebut nanti diresmikan.

"Kami optimis permasalahan pembebasan lahan pada pembangunan Bendungan Paselloreng ini akan selesai sebelum proyek ini diresmikan," sambungnya.

Amran Mahmud berharap, dengan selesainya pembangunan Bendungan Paselloreng dan Gilireng, bisa mendukung program pertanian yang tengah digalakkan.



Selain untuk pengairan, Bendungan Paselloreng juga berfungsi sebagai penyedia air baku, reduksi banjir, konservasi sumber daya air, dan pengembangan kawasan wisata.

"Dengan berfungsinya Bendungan Paselloreng ini, sebanyak 8.510 hektare lahan persawahan yang akan terairi sehingga akan terjadi peningkatan produksi dan tentunya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4461 seconds (0.1#10.24)