21 Nakes di Cimahi Positif COVID-19, Satu Orang Harus Isolasi di Rumah Sakit
loading...
A
A
A
CIMAHI - Kasus COVID-19 di Kota Cimahi tidak hanya melanda masyarakat biasa saja, tapi ada juga yang menyerang tenaga kesehatan (nakes).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi mengatakan, hingga kini ada sebanyak 21 tenaga kesehatan di Kota Cimahi yang dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19.
"Sampai Minggu kemarin, sudah ada 21 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Untuk pekan ini data belum masuk lagi apakah ada penambahan atau tidak," ucapnya, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Dua Tahun Kabur Usai Cabuli Pelajar SD, Pemuda Banjar Diringkus Polisi
Pratiwi menyebutkan, para tenaga kesehatan yang terpapar itu kebanyakan yang memang bertugas melayani pasien COVID-19. Seperti yang bertugas di rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Namun kondisi semuanya berdasarkan pemantauan tidak ada gejala dan kondisinya sehat. Sehingga mayoritas menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Tapi ada seorang yang sedang menjalani isolasi di rumah sakit.
"Yang bersangkutan sempat mengeluhkan gejala sakit ringan makanya isolasinya di rumah sakit," terangnya.
Pihaknya belum mengetahui percis sumber penularan COVID-19 terhadap para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan penyakit ini. Walaupun dalam bertugas mereka memakai APD lengkap dan menerapkan prokes.
Menurutnya, ada berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan itu terjadi. Seperti tertular dari pasien, pengunjung bahkan dari keluarganya. Atau bisa juga karena mereka kelelahan sehingga imun tubuhnya turun, mengingat akhir-akhir ini tugas mereka semakin berat.
"Sekarang kan kasusnya naik, jadi tugas para nakes juga semakin berat. Jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas ada sekitar 300 orang dan mereka sudah mendapatkan vaksin COVID-19," pungkasnya. adi haryanto
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi mengatakan, hingga kini ada sebanyak 21 tenaga kesehatan di Kota Cimahi yang dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19.
"Sampai Minggu kemarin, sudah ada 21 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Untuk pekan ini data belum masuk lagi apakah ada penambahan atau tidak," ucapnya, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Dua Tahun Kabur Usai Cabuli Pelajar SD, Pemuda Banjar Diringkus Polisi
Pratiwi menyebutkan, para tenaga kesehatan yang terpapar itu kebanyakan yang memang bertugas melayani pasien COVID-19. Seperti yang bertugas di rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Namun kondisi semuanya berdasarkan pemantauan tidak ada gejala dan kondisinya sehat. Sehingga mayoritas menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Tapi ada seorang yang sedang menjalani isolasi di rumah sakit.
"Yang bersangkutan sempat mengeluhkan gejala sakit ringan makanya isolasinya di rumah sakit," terangnya.
Pihaknya belum mengetahui percis sumber penularan COVID-19 terhadap para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan penyakit ini. Walaupun dalam bertugas mereka memakai APD lengkap dan menerapkan prokes.
Menurutnya, ada berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan itu terjadi. Seperti tertular dari pasien, pengunjung bahkan dari keluarganya. Atau bisa juga karena mereka kelelahan sehingga imun tubuhnya turun, mengingat akhir-akhir ini tugas mereka semakin berat.
"Sekarang kan kasusnya naik, jadi tugas para nakes juga semakin berat. Jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas ada sekitar 300 orang dan mereka sudah mendapatkan vaksin COVID-19," pungkasnya. adi haryanto
(msd)