Tulungagung Gawat, Jumlah Calon ASN Positif COVID-19 Klaster Surabaya Terus Bertambah

Rabu, 16 Juni 2021 - 20:31 WIB
loading...
Tulungagung Gawat, Jumlah Calon ASN Positif COVID-19 Klaster Surabaya Terus Bertambah
Calon aparatur sipil negara (CASN) asal Tulungagung yang terpapar COVID-19 pasca mengikuti latihan dasar kepegawaian di Surabaya terus bertambah. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
TULUNGAGUNG - Jumlah calon aparatur sipil negara (CASN) asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang terpapar COVID-19 pasca mengikuti latihan dasar (Latsar) kepegawaian di Surabaya terus bertambah. Dari sebelumnya 36 orang, jumlah CASN yang positif menjadi 46 orang. Sebelum kegiatan berakhir Selasa (15/6/2021), 10 orang positif tambahan tersebut dipulangkan.

Baca juga: Bejat, Kakak Guru Ngaji Ikut Cabuli Puluhan Santri di Sidoarjo

"Mereka langsung dirawat di RSUD Iskak Tulungagung," ujar Anggota Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung Dedi Eka Purnama, Rabu (16/6/2021). Jumlah total CASN Tulungagung yang mengikuti Latsar secara bergelombang di Surabaya sebanyak 166 orang. Mereka adalah CASN yang lolos rekrutmen 2019 lalu.

Baca juga: Janda Seksi Jualan Sabu, Ditangkap Saat Layani 2 Pasangan Kekasih Lakukan Pesta Terlarang

Latsar selama 18 hari merupakan kegiatan wajib sebelum mereka bekerja di Pemkab Tulungagung. Sesuai ketentuan BKSDM, sepulang Latsar mereka diminta mengikuti swab test antigen secara massal. Hasilnya, sebanyak 36 orang dinyatakan positif COVID-19. Swab test antigen juga dilakukan kepada sopir bus pembawa rombongan.

Dari enam orang sopir bus, satu diantaranya juga dinyatakan positif. "Satu orang sopir bus juga positif," kata Dedi. Sebanyak 36 orang CASN ditambah satu sopir bus langsung dikarantina di gedung rusunawa yang selama ini menjadi lokasi isolasi. Selain 36 orang, ternyata ada tambahan 10 CASN yang hasil swab test antigennya juga positif.

Menurut Dedi, untuk CASN yang hasil swab testnya negatif diminta menjalani isolasi mandiri. Dengan pantauan ketat petugas selama lima hari mereka dilarang keluar rumah. Jika sewaktu-waktu timbul gejala yang mengarah, mereka diminta segera melapor. "Kalau ada gejala segera melapor ke petugas," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)