Zona Merah, Dalam Sepekan 14 Pasien COVID-19 di Semarang Meninggal

Selasa, 15 Juni 2021 - 14:26 WIB
loading...
Zona Merah, Dalam Sepekan 14 Pasien COVID-19 di Semarang Meninggal
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo menjelaskan, dalam satu pekan terakhir tercatat sebanyak 14 orang pasien positif COVID-19 meninggal. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Sejak 9 Juni 2021 lalu, kasus COVID-19 di Kabupaten Semarang meningkat tajam. Bahkan dalam satu pekan belakangan, tercatat sebanyak 14 orang pasien positif COVID-19 meninggal dunia.

Baca juga: Ganjar Tambah Ngamuk, RSUD Kartini Lamban Urus Jenazah Pasien COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Semarang Ani Rahadrjo mengatakan, berdasarkan laporan harian penanganan COVID-19, sejak 9 Juni 2021 penularan terus mengalami peningkatan sehingga jumlah pasien terkonfirmasi positif bertambah. Sedangkan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia juga bertambah.

Baca juga: Jepara Gempar, Pasien-pasien COVID-19 Telantar di Teras IGD, Ganjar Ngamuk

"Semula tercatat akumulatif ada 455 orang pasien COVID-19 meninggal. Kemudian angkanya terus bertambah sampai kemarin menjadi 469. Artinya dalam sepekan ini ada kurang lebih 14 orang meninggal dunia," katanya, Selasa (15/6/2021).

Dia menyatakan, tingkat kematian pasien COVID-19 di Kabupaten Semarang tergolong kecil, yakni diangka 3,8%. Meski demikian, masyarakat harus mewaspadai dan melakukan langkah antisipasi penularan COVID-19.

"Penyebaran COVID-19 di Kabupaten Semarang masih terus terjadi. Bahkan dari sebanyak 139 orang dari penambahan kasus terbaru terdapat satu diantaranya ibu hamil. Dan saat ini ada enam klaster aktif yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus mulai dari klaster rumah, perkantoran, sekolah hingga pabrik," terangnya.

Dia mengungkapkan, apabila diakumulasi dalam 14 hari terakhir atau sepanjang Juni 2021 terjadi penambahan sekitar 1.059 kasus COVID-19 di Kabupaten Semarang yang membuat status naik ke zona merah.

Ani menyatakan, guna menekan laju penularan COVID-19, sosialisasi pentingnya penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara masif. Upaya lain, proses vaksinasi baik untuk lansia maupun pra lansia terus digalakkan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)